41. He's Crazy and Daebak!!

3K 477 54
                                    

Byungchan menghempaskan dokumennya di mejanya dan melonggarkan sedikit dasi yang ia gunakan, membuat seisi ruangan melihat ke arah Byungchan.

"Si brengsek itu benar-benar..." Byungchan berdecak sebal dan mengacak rambutnya frustasi.

"Apa terjadi masalah dalam pertemuan bersama dengan Presiden chan?" Jinhyuk bertanya dan Byungchan langsung menatap tajam ke arah Jinhyuk.

"Tidak ada masalah karena masalahnya ada disini.. orang itu masalahnya" Byungchan menunjuk ke arah Seungwoo yang baru masuk ke dalam ruangan, membuat semua yang ada disana menatap Seungwoo.

"Dia yang selalu menjadi sumber masalahku.. Han Seungwoo.." Byungchan berunjar dan Seungwoo hanya terkekeh pelan.

"Kalian berdua kenapa? Apakah tidak ada hari tampa bertengkar?" Sejin membuka suaranya, ia sudah pusing melihat tingkah kedua pria dewasa yang selalu berdebat akan hal-hal kecil.

"Han Seungwoo kau benar-benar"

"Tampan.. iya aku tau kalo aku tampan Byungchan" Byungchan semakin berdecak ketika omongannya di potong oleh Seungwoo.

"Benar-benar gila... sinting... miring..." Byungchan duduk di kursinya sambil melepaskan dasinya dengan emosi.

"Tiga kancing kemejamu lepas" Seungwoo menunjuk ke arah kemeja Byungchan membuat Byungchan mau tidak mau melihat ke arah kemejanya, tiga kancing kemejanya masih terpasang berbeda dengan apa yang di ucapan oleh Seungwoo.

"HAN SEUNGWOO BRENGSEKKK!!!!"

Seungwoo tertawa, puas mengerjai Byungchan yang sekarang wajahnya memerah menahan malu.

***

Seungyoun menaruh pesanan mereka di atas meja caffe yang berada di sebrang kantor mereka.

"Apa Seungwoo dan Byungchan benar-benar tidak bisa sehari saja tidak bertengkar? Ada apa sebenarnya dengan mereka?" Jinhyuk mengambil ice Americanonya dan langsung meminumnya, menyenderkan badannya pada sofa cafe tersebut.

"Ntah lah..." Jinhyuk mengangkat bahunya.

"Bukankah akan terasa aneh jika mereka tidak bertengkar? Dua bulan ini hidupku terasa lebih berwarna karena selalu melihat mereka bertengkar" Seungyoun menambahkan lagi sambil terkekeh pelan.

"Terkadang benci dan cinta beda tipis, tak jarang aku melihat tatapan aneh Seungwoo terhadap Byungchan" Sambung Wooseok dan mendapat tatapan dari yang lain,

"Wah.. sejak kapan Wooseok menjadi pakar cinta?" Yohan menggoda Wooseok, walau pada akhirnya mendapat tatapan tajam dari Wooseok

"Apa mereka akan curiga kepada kita?, maksudku mereka memiliki kepintaran di atas rata-rata dan kita.. aku jadi yakin bawah cepat atau lambat mereka akan menyadari posisi kita" Sejin berkomentar sambil menatap ke arah jalan di luar dari jendela.

"Maka dari itu kita harus cepat menyelesaikannya, pertama kita harus menemui Yuvin agar bisa mendapatkan data dari almarhum ayah Yuvin" Seungyoun berkata lalu menghela nafas beratnya.

"Resiko misi kali ini sangat tinggi,aku tidak bisa menjamin tingkat keberhasilannya" sambungnya lagi disusul anggukan dari yang lain.

"Tapi setidaknya mari kita keluarkan semampu kita"

***

"Ah... jadi ini memang misi terakhir kami bersama dengan para detektif ini?" Kapten Lee mengangguk kecil ketika mendapat pertanyaan dari Byungchan, seperti biasa ia memanggil Byungchan dan Seungwoo keruangannya.

"Mungkin ini akan memakan waktu yang cukup panjang, pemilihan akan terjadi bulan depan.. jadi ini juga merupakan misi terakhir kalian sebagai kelompok.. jadi aku mohon kalian tidak akan mengacaukannya" Byungchan mengangguk kecil.

POLICE VS DETECTIVE 《 PDX 101 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang