39. Persahabatan yang rapuh.

2.6K 466 11
                                    

"Apa identitasnya sudah diketahui?" Seungwoo bertanya pada Byungchan ketika team forensik sudah sampai di tempat kejadian,

"Menurut dari sim yang ditemukan di dompet milik korban, korban bernama Park Hani tinggal di daerah Gangnam" Seungwoo mengangguk kecil,

"Korban meninggal karena lehernya di jerat dan dapat di pastikan jika ini pembunuhan kan?" Byungchan mengangguk, "waktu kematiannya sekitar satu jam yang, jadi begitu dia keluar dari restoran tadi ia dibunuh" Sambung Byungchan lagi.

"apa kau bisa melihat panggilan terakhir dari korban?" tanya Seungwoo

"Aku sedang meminta team penyelidik untuk menyelidiknya" Byungchan mengulurkan ponsel korban dan selang beberapa detik ponsel korban berbunyi, dan dengan cepat Seungwoo mengangkat panggilan tersebut.

"Hani kau ada dimana? aku sudah menunggumu di caffe" terdengar suara seseorang dari sebrang sana,

"Apa kau teman korban? bisahkah kau ke toilet di sebelah? temanmu menjadi korban membunuhan" Seungwoo berkata dan bisa di dengar kalo di ujung sana, si penelepon tampak terkejut.

***

"Tidak... kenapa? apa yang terjadi pada Hani?" Wanita yang ditemui oleh Seungwoo dan Byungchan saat di caffe tadi terlihat menangi saat dia baru saja datang ke tempat kejadian.

"Kalo tidak salah kalian memiliki janji untuk bertemu kan?" Byungchan bertanya

"Iya.. kami janji bertemu di caffe hari ini, tapi aku sudah menunggunya dan ia tidak kunjung datang hingga akhirnya aku memutuskan untuk meneleponnya dan ternyata kalian yang mengangkatnya.

Seungwoo dan Byungchan kembali berdiam sambil melihat foto korban yang sekarang mayatnya sedang di bawa ke rumah sakit untuk di otopsi, terlihat keduanya saling menghela nafas berat, "Apa aku terkena kutukan? selalu terlibat kasus bersama denganmu? sejujurnya apa yang sudah aku perbuat pada kehidupan sebelumnya" Byungchan menoleh ketika melihat Seungwoo yang sedang bergumam tidak jelas.

Byungchan tidak begitu memperhatikan perkataan Seungwoo, yang ia pikirkan adalah menyelesaikan dengan cepat kasus ini agar dia bisa benar-benar beristirahat, rasanya bercuma saja di beri waktu libur tapi tetap bertemu dengan kasus. "apa kau tidak merasa aneh?" Seungwoo berkomentar setelah sekitar lima belas menit memandang foto korban.

"apa dandanan orang yang memakain baju seperti ini begini ya? coba kau lihat, foto simnya dan foto ketika dia berdandan seperti ini sangat berbeda" Byungchan mendekatkan dirinya pada Seungwoo dan melihat foto yang di pegang Seungwoo, tidak menyadari jika wajah keduanya hanya berjarak sejengkal.

"apa yang ada di pikiranmu sama seperti apa yang aku pikirkan?" Seungwoo menoleh secara bersamaan dengan Byungchan dan sialnya wajah keduanya terlalu dekat membuat Byungchan sedikit mendorong Seungwoo "Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?" Byungchan melotot dan Seungwoo terkekeh pelan

"Jangan gugup seperti ini Byungchan, aku tidak akan menciummu" Byungchan berdecak sebal dan menepuk pundak Seungwoo pelan.

"Cepat selesai kan kasusnya.."

"kita harus memastikan jika orang yang masuk kedalam cafe dan orang yang terbunuh adalah orang yang sama atau berbeda" sambung Seungwoo lagi, wajahnya sedikit berubah menjadi serius sekarang.

Seungwoo dan Byungchan saling bertukar tentang analisi mereka, Byungchan yang curiga terhadap wanita yang sedang di intrograsi oleh pihak polisi lain dan Seungwoo yang berkomentar tentan gelas yang jatuh dan sekarang sedang di periksa. ditambah Byungchan sudah menyuruh polisi lain untuk memeriksa tempat di belinya baju yang korban kenakan, dan baju itu termasuk baju yang paling laris di pasaran. Byungchan dan Seungwoo menyurigai teman si korban yang dari tadi terus menunjukan alibinya dan juga terus meminta polisi untuk menyelesaikan pemeriksaannya karena dia ingin menghubungi keluarga korban.

POLICE VS DETECTIVE 《 PDX 101 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang