LL'1: Hukuman

4K 302 62
                                    

"Mas bro, kita tanding yuk. Bosen nih," ucap Rendy dengan memutarkan bola basket diatas jari telunjuknya.

"Gue gak minat."

"Lo gak asik ah Ngga, ayo lah kita tanding, dan biar seru yang kalah harus terima hukuman."

"Gue bilang gak minat," ucap Angga.

"Lo takut kalah kan sama gue?" Rendy mencoba untuk memancing temannya itu agar mau bertanding basket dengannya.

"Okeh, tapi gue harus tahu dulu hukumannya?"

"Hukumannya, yang kalah harus nembak Lovely, dan harus lo putusin tepat satu minggu setelah lo jadian."

"Gak ada hukuman lain?"

Rendy menggelengkan kepala. "Lo gak mau? Itu artinya lo penakut," Rendy berusaha memancing emosi Angga lagi.

"Okeh gue terima."

<3

Pertandingan antara dua orang itu telah berakhir lima menit yang lalu, dan pemenangnya adalah Rendy dengan skor yang hanya selisih tiga poin dari Angga. Keduanya masih sibuk mengatur nafas dan meminum air mineral.

"So lo harus jalanin hukumannya mulai hari ini, dan gue kasih waktu lo dua minggu untuk deketin Lovely."

"Gue yakin hari ini juga dia bakal jadi pacar gue," ucap Angga sombong. Angga kembali meminum minumannya, dan tak sengaja melihat cewek dengan kaca mata bulat yang selalu bertengker diatas hidungnya. Angga segera menghampiri cewek dengan julukan cupu tersebut.

"Hai, lo Lovely kan?"

"Iya, ada apa ya?"

"Gakpapa, gue cuma mau bantu lo bawa buku. Boleh kan?" tanya Angga yang melihat Lovely membawa tumpukan buku yang cukup banyak.

"Gak perlu, makasih."

"Gak perlu sungkan gitulah sama gue," Angga mengambil alih beberapa buku dari tangan Lovely.

Mereka berjalan beriringan tanpa suara. Banyak yang menatap Lovely dengan tatapan iri dan tak suka, namun Lovely berusaha untuk tak memperdulikan mereka.

"Ly, gue bolehkan mengenal lo lebih jauh," ucap Angga membuka suara.

"Hah?" Lovely memberhentikan langkahnya, dan menatap Angga.

"Ya gue mau mengenal lo lebih jauh, Gakpapa kan?"

Bukannya menjawab, Lovely justru melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Angga. Angga yang sadar ditinggal segera mengejar Lovely. Mereka sudah sampai didepan kelas XI IPA, Lovely dan Angga segera memasuki kelas Lovely dan menaruh bukunya diatas meja guru. Sekarang memang masih jam istirahat, namun kelas Lovely sudah ramai kembali karna dua menit lagi bel masuk akan berbunyi.

"Gue mau ke kelas dulu ya."

"Makasih," ucap Lovely. Angga hanya mengangguk sembari tersenyum sebagai balasannya. Lovely mendudukan dirinya diatas tempat duduknya.

"Demi apa lo tadi dibantu sama Angga?" ucap heboh Vania_teman sebangku Lovely, namun Lovely tak memperdulikan ucapan temannya itu dan memilih membaca buku.

"Ih Loly, jawab dong kok lo bisa dibantuin sama Angga?"

"Gak tahu tiba-tiba dia nyamperin gue," jawab Lovely yang tanpa mengalihkan padangannya dari buku.

"Jangan-jangan dia suka lo Ly."

"Gue gak suka."

Vania memanyukan bibirnya melihat sikap tak acuh temannya itu. Dia tak habis pikir dengan temannya, jika cewek lain yang didekati Angga pasti cewek itu akan loncat kegirangan. Namun Vania cukup maklum dengan sikap tak acuh Lovely terhadap laki-laki, temannya itu memiliki trauma menjalin hubungan dengan laki-laki. Bel masuk telah berbunyi.

Love Lovely [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang