LL'21 : Hari Hancur Lovely

816 81 16
                                    

Angga segera kembali ke tempat duduk yang berisi anggota geng TIGER itu.

"PERHATIAN SEMUANYA," teriak Gara berdiri dari tempat duduknya, dan itu membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

"KENALIN DIA ANGGARA PRASETYO FRANSKY, CALON KETUA GENG TIGER," lanjutnya.

Angga terkejut, dia melihat kearah Lovely yang memandanganya dengan tatapan kecewa dan marah, sedangkan seluruh siswa yang berada didalam kantin bertepuk tangan.

"Gue ke kelas dulu ya Van, gak laper," ucap Lovely segera beranjak tanpa mendengerkan jawaban Vania.

Lovely lari keluar dari kantin, dia sangat kecewa dengan Angga. Bukankah Angga berjanji untuk tidak ikut? Tapi kenapa sekarang menjadi calon Ketua?

Kini Lovely duduk di bangku, Taman Sekolah. Ia tak bisa menahan air matanya lagi, Lovely menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Ly..."

Lovely mengangkat kepalanya dan membuka kedua tangannya.

"Van," lirih Lovely menangis.

"Ly, lo sabar ya," ucap Vania, memeluk sahabatnya itu.

"Van, Angga ngecewain gue," curhat Lovely yang masih di pelukan sahabatnya itu.

"Gue yakin dia gak bermaksud ngecewain lo kok Ly, udah ya jangan nangis."

<3

Bel pulang berbunyi, Lovely terkejut melihat Angga sudah berada didepan kelasnya. Lovely berusaha untuk menghiraukan keberadaan Angga.

"Ly, Ly tunggu bentar," panggil Angga. Lovely tak menjawab dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Ly gue anter pulang ya?" tanya Angga mencekal tangan Lovely.

"Gue gak mau dianter sama pembohong kaya lo, gue bisa naik taxi," Lovely melepas cekalan tangan Angga.

"Ly gue gak bermaksud bohongin lo."

Lovely melihat taxi yang lewat dan segera memanggilnya, setelah taxi itu berhenti Lovely segera masuk kedalam taxi tanpa menghiraukan Angga.

Kini Lovely sudah sampai dirumah, matanya sembab akibat menangis tadi.

"Loh Loly, kamu kenapa?" tanya Leon, yang melihat mata Adiknya itu, namun Lovely tak menjawab kakaknya itu.

"Ly? Kamu kenapa? Ada masalah?" tanya Leon lagi, tiba-tiba Lovely memeluk tubuh sang kakak sangat erat.

"Kamu kenapa?" tanya Leon membelai rambut adiknya.

"Angga bang dia kecewain Loly," Ucap Lovely sesegukan.

"Angga? Dia emang ngelakuin apa?"

"Dia ikut geng TIGER kak, padahal dia udah janji gak ikut geng itu," ucap Lovely yang masih menangis dipelukan sang kakak.

"Dek dengerin ya, geng TIGER itu gak seburuk yang kamu kira," ucap Leon.

"Loly cuma gak mau dia kenapa-kenapa bang."

Leon semakin mengeratkan pelukannya, berusaha menguatkan hati sang adik.

"Udah yah, nangisnya kalo nanti mama papah liat gimana? Hari ini mereka pulang loh, dari jam sepuluh pesawat mereka sudah berangkat."

"Serius?" tanya Lovely antusias dan menghapus air matanya.

"Iya, makanya jangan nangis lagi ya. Sekarang mandi, terus istirahatin pikiran kamu, okey?"

Lovely mengangguk, dan segera ke kamarnya untuk mandi dan istirahat.

<3

Malam ini Lovely sedang menyaksikan acara di TV bersama sang kakak. Namun ada sebuah berita yang membuat keduanya lemas. Berita bahwa pesawat dari Paris ke Jakarta yang berangkat pada pukul sepuluh pagi itu terjatuh. Didalam berita tersebut pun terdapat nama-nama korban yang selamat, luka, meninggal dan juga hilang. Leon dan Lovely melihat nama orang tua mereka termasuk kedalam korban hilang.

Mata Lovely mulai berkaca-kaca, dengan segera Leon memeluk adiknya dengan sangat erat. Leon berusaha kuat didepan adiknya.

"Kita harus positif thinking ya Ly, kamu tenang ya," ucap Leon masih memeluk sang adik.

"Bang, Loly mau ke Bandara sekarang."

"Ya udah abang ambil kunci mobil dulu ya."

Saat Leon berdiri untuk mengambil kunci mobilnya yang berada didalam kamar. Sebuah informasi tambahan dari televisi itu benar-benar membuat dua bersaudara itu sangat lemas. Informasi bahwa ada dua nama yang ditemukan meninggal dan dua orang itu adalah orang tua Lovely, dan kedua korban akan dibawa ke rumah sakit HARAPAN. Tangis Lovely pecah, Leon segera mendekati Lovely, yang bisa Leon berikan adalah pelukan penyemangat. Leon berusaha menahan air matanya, dia tidak boleh lemah. Jika dia lemah bagaimana nasib adiknya itu.

"Bang itu bohong kan bang semua itu gak bener kan," Ucap Lovely melepas pelukan Leon.

"Abang juga gak tahu Ly, semoga itu cuma orang yang namanya mirip sama bunda dan ayah ya."

"Bang Loly gak mau ditinggal."

"Kita ke rumah sakit sekarang ya," ajak Leon.

Leon bergegas mengambil kunci mobilnya.

<3

Kini mereka telah sampai dirumah sakit, Leon sempat bertanya dimana ruang jenazah ke salah satu perawat. Setelah bertanya kedua kakak beradik itu lari mencari ruang jenazah. Mereka membuka satu persatu kain penutup jenazah, dan saat membuka di brankar kedua dan ketiga tangis Lovely kembali pecah. Kedua orang tuanya tengah berbaring dengan muka pucat.

"Bang ini mimpi kan? Bang Loly gak mau ditinggal," ucap Lovely tak bisa menahan tangis.

"Sabar ya Ly, kita ikhlasin aja ya."

"Bang ini mimpikan, bang ngomong kalo ini itu cuma mimpi," ucap Lovely. "Bang jangan cuma diem aja, jawab bang. Loly cuma mimpikan?" lanjutnya.

Leon terus memeluk adiknya, dia tidak tahu harus berbuat apa, selain memeluk sang adik.

"Bang kenapa semua orang bohong sama Loly? Angga bohong, katanya dia gak mau ikut geng motor tapi apa? Dia malah jadi calon ketua. Bunda sama Ayah juga, mereka udah janji sama Loly untuk balik bang, mereka udah janji."

<3

Kedua orang tua Lovely sudah dimakamkan. Semua orang telah berpulang kerumah masing-masing kini hanya tinggal Lovely, Leon, Angga, Irfan, Icha dan Rizky.

"Bun, Yah, kenapa kalian bohongin Loly? Kalian kan udah janji pulang ke rumah dan peluk Loly, sekarang mana? Bunda sama Ayah gak peluk Loly, Bunda sama Ayah malah tega ninggalin Loly."

"Ly, gue turut berduka cita, Lo yang sabar ya. Gue juga minta maaf," ucap Angga mengelus pundak Lovely, namun Lovely diam, dan tidak memalingkan padangannya dari nisan kedua orang tuannya.

"Ly kita pulang yuk," ajak Leon.

"Loly mau disini bang, Loly mau nemenin Bunda sama Ayah."

"Ly kita harus pulang, kamu belum makan dari pagi. Sekarang kita pulang, nanti bang Leon buatin makanan."

"Tapi bang_" Ucapan Lovely terhenti.

"Ly," panggil Leon dengan suara lembut yang membuat Lovely tidak bisa menolak.

<3

Love Lovely [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang