LL'28 : Reuni

661 55 3
                                    

Lovely, Angga dan salah satu dokter senior di rumah sakit telah selesai melakukan operasi dengan lancar.

"Terima kasih Angga, Lovely."

"Sama-sama pak," balas Angga dan Lovely bersamaan.

"Kalau begitu saya ke ruangan saya dulu," pamit dokter senior tersebut.

Lovely dan Angga mengangguk sembari tersenyum.

"Ly lo kerja disini? Sejak kapan?" tanya Angga.

"Baru tiga hari yang lalu sih, lo sendiri Ngga?"

"Gue baru seminggu."

"Oh," Lovely mengangguk-anggukan kepalanya.
"Terus perusahaan papah lo? Siapa yang urus?" lanjut Lovely.

"Keponakan papah, tapi kalau Iky udah gede perusahaan bakal di kasij ke Rizky."

"Oh gitu, oh ya gimana keadaannya Iki, Icha dan papah lo? Baikkan?"

"Mereka semua baik kok, kalo kak Leon?"

"Bang Leon juga baik."

Keduanya diam, tak tahu topik yang harus mereka bicarakan lagi. Keduanya diselimuti rasa kecanggungan, sebenarnya banyak hal yang ingin Angga tanyakan, termasuk siapa pria yang bersama Lovely tadi, apa itu pacar baru Lovely? Namun, Angga merasa tak berhak bertanya seperti itu.

"Oh ya Ly, minggu depan mau ada reuni sekolah. Lo mau ikut?" tanya Angga membuka suara.

"Tapi kan, gue bukan lulusan sana Ngga."

"Tapi lo kan pernah sekolah di sana Ly, lo juga pernah menyumbangkan piala buat sekolah. So, pasti mereka seneng liat lo."

"Gue pikir-pikir dulu deh Ngga, oh ya gue mau ke ruangan gue dulu ya."

Lovely berjalan meninggalkan Angga. Tadi adalah operasi Lovely untuk pertama kali, sedangkan itu adalah operasi ketiga untuk Angga. Lovely sangat senang bisa bertemu dengan Angga kembali, bahkan saat bertemu Angga di caffe Lovely sangat ingin bsrteriak karna bisa bertemu dengan Angga kembali, namun begitu melihat Angga dengan wanita Lovely mengurungkan niatnya.

Tiga hari telah berlalu, setelah operasi itu Lovely dan Angga tak pernah bertemu, walau mereka bekerja satu rumah sakit namun mereka tak pernah bertemu karna memiliki kesibukan masing-masing.

Kini sudah memasuk jam makan siang, Lovely berniat untuk mengajak kakaknya makan siang bersama di caffe yang dekat dengan rumah sakit tempat ia bekerja. Lovely menelfon Leon.

"Hallo bang? Udah makan?"

"Hallo Ly, bentar lagi masih sibuk."

Lovely menghembuskan nafas, itulah kebiasaan kakaknya jika sudah bekerja, lupa dengan makan.

"Bang, ayo makan siang bareng. Jangan kerja terus, kalau sakit gimana? Jangan keseringan telat makan," ucap Lovely menasehati.

"Kalau abang sakit, kan ada kamu."

"Loly nggak mau tahu, sekarang bang Leon beresin dulu berkas-berkas yang ada di meja terus kita ketemuan di caffe deket Rumah Sakit, deket juga kan dari kantor?"

"Iya, iya lima belas menit sampai," ucap Leon mengalah.

Lovely keluar dari ruangannya, tak sengaja Lovely berpapasan dengan Angga.

"Loh Ly, mau makan?"

"Iya."

"Bareng boleh?"

"Boleh."

Angga dan Lovely sudah berada di dalam caffe, tak lama Leon datang. Leon sedikit terkejut melihat Angga yang tengah duduk dengan adiknya itu.

"Loh Angga?"

Love Lovely [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang