LL'22 : Berpisah?

817 71 7
                                    

Malam mulai menyapa, namun Lovely tak berhenti menangis. Angga, Icha dan Rizky pun masih di rumah Lovely untuk menyemangati gadis itu.

Tok...tok...tok...

"Kak Oly, keluar yuk kita makan siang," ucap anak laki-laki, siapa lagi jika bukan Rizky.

"Kak Oly ayo makan, nanti kak Oly sakit. Nanti malah om sama tante jadi sedih," lanjutnya.

"Kak Loly, keluar yah, makan bareng kita. Icha sama Bang Leon masakin makanan kesukaan kak Loly loh," ucap Icha.

Namun masih tak ada jawaban dari Lovely, hanya isak tangis yang terdengar.

"Kak Loly, Icha udah capek masakin kak Loly. Kak Loly gak mau makan? Kak Loly udah gak sayang ya sama Icha?"

"Kak Oly juga gak mau makan sama Iky? Kak Oly juga gak sayang ya sama Iky?"

Suara pintu terbuka, menampakan sosok gadis yang kini tampilannya tampak tidak rapih.

"Kak Oly mau kan makan sama Iky?"

Lovely tersenyum dan mengangguk, kemudian ketiganya berjalan turun ke tempat makan.

"Ly, nih tadi abang sama Icha masakin ini special buat kamu," ucap Leon. Lovely hanya membalasnya dengan senyuman singkat kemudian mendudukan dirinya di samping Leon dan di depan Angga.

Semua makanan telah habis kecuali dengan makanan milik Lovely, makanan itu masih tersisa banyak.

"Ly makan, jangan buang-buang makanan. Gak baik," nasehat Leon.

Lovely kembali mulai memasukan makanan kesukaannya itu kedalam mulut.

"Oh ya Ly, mulai besok abang mau urus surat berpindahan kamu."

Lovely tersedak karna terkejut dengan ucapan sang kakak. Angga dengan sigap menyodorkan air putih ke Lovely.

"Pindah?" tanya Lovely.

"Iya, bang Leon khawatir kalo kamu sendirian di sini."

"Tapi bang, perusahaan ayah yang disini gimana? Butik bunda juga gimana?"

"Kan ada om rama sama istrinya Ly, mereka yang bakal urus," ucap Leon.

"Ya udah Loly, tinggal sama mereka aja. Loly gak mau pindah bang."

"Gak bisa Ly, walau kamu tinggal sama om Rama dan istrinya, bang Leon tetep khawatir sama kondisi kamu, bang Leon gak bisa tenang kalo kamu di sini sendirian."

"Tapi bang, kan ada Angga. Ya kan Ngga kamu bisa jagain aku? Kamu kan calon ketua geng motor."

"Ly please ngertiin abang ya, kalo nanti bang Leon udah lulus kuliah, baru kita ke sini lagi. Okey?" ucap Leon, dan Lovely hanya bisa pasrah, bagaimana pun Leon sekarang adalah harta paling berharga yang Lovely punya.

<3

Kini Lovely dan Angga tengah berada di taman yang tak jauh dari rumah Lovely. Sebenarnya Lovely belum sepenuhnya memaafkan Angga, namun dia butuh teman curhat sekarang.

"Ly, akhirnya kita akan pisah jauh. Aku gak tahu suatu saat nantu bakal ketemu kamu lagi atau nggak," ucap Angga, Lovely diam, tak menjawab ucapan Angga.


"Ly bertemu sama kamu itu sebuah takdir, takdir yang sangat indah. Namun jika endingnya kita akan berpisah, aku menyesal pernah bertemu sama kamu," lanjut Angga.

"Gue juga nyesel percaya sama lo," balas Lovely dingin.

"Ly, aku tahu aku salah, tapi please. Aku minta maaf."

Love Lovely [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang