1. Selamat Pagi

1.5K 99 30
                                    

Seorang siswa duduk diatas meja, satu kakinya bertumpu pada meja lainnya. Dia menunggu dengan sabar sambil sesekali melihat petunjuk waktu di lengan kirinya.

Senyum lembutnya terkulum ketika ia membuka ponsel dan mendapati wajah pujaan hatinya. Dia menipiskan bibir dan mulai menghubunginya,
Ra udah dimana?

Pandangannya teralihkan ketika satu temannya mulai berjalan mendekat dan langsung menepuk pundaknya.
"Pagi Sa!"

Aksa membalas dengan senyum dan anggukan seadanya. Seno menatapnya sengit, memandang baik-baik wajah Aksa.

"Kenapa lo? Sakit mata?"
Katanya sambil menunjuk kacamata hitam yang bertemgger di hidung cowok itu.

Dengan santainya Seno kemudian duduk di meja lainnya dan meletakkan kakinya di salah satu kursi kosong. Membuat Aksa melepas kacamata hitamnya dan langsung melotot tajam tidak terima,

"HE KAKI LO! SOPAN BANGET. TURUNIN! BANGKU CEWEK GUE TUH!"
Dia menunjuk bangku Rara dengan kacamatanya. Memerintah Seno dengan nada tegas.

"Iye dah tahu yang baru jadian. Lebay amat njir." Seno memutar bola matanya. Mendengus kecil.

"Gue nggak mau ya Rara duduk di tempat kotor. Bersihin sekarang." ucapnya lanjut tidak terima.

Tidak punya pilihan, meski sambil merengut Seno kemudian mengibas bangku Rara. Membersihkan debu yang ada disana. Kalau sudah bicara soal Rara, Aksa rela bikin Sunda Empire II.

Langkah kaki baru mengalihkan perhatian mereka. Seorang gadis cantik yang mungil masuk ke dalam kelas. Senyum Aksa mengembang lembut begitu saja.

Ini dia, gadis yang selalu dia tunggu dan selalu dia pikirkan. Harinya mendadak lebih cerah begitu Rara hadir di sampingnya. 7 tahun perjalanan saling mengenal dan ada untuk satu sama lain.

Lagi dan lagi dia terpana, entah karena kecantikan Rara atau hanya sekedar keberadaan gadis manis itu. Waktu seakan berhenti sesaat hingga degup jantung Aksa menyadarkannya kembali, dengan lembut dia menyapa.

"Selamat pagi sayang."

🌑🌑🌑🌑🌑🌑

Udah rame belum? Lanjut yuk

Always 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang