9. Latihan

535 60 21
                                    

Sejuknya udara di sore hari memang tepat untuk berolahraga. Anak-anak futsal sudah berada di lapangan 1, melakukan peregangan untuk latihan mingguan. Seperti biasa, Aksara Sadewa yang memimpin karena dia Kapten mereka.

Wajah adik-adik kelas memias terpesona melihat Aksa berada di tengah lapangan, menggunakan seragam olahraga dengan rambut yang sedikit basah. Cowok itu mengedarkan pandangannya ke teman-temannya, memeriksa satu persatu.

"Bimbim mana?" tanyanya ketika tidak mendapati Bimbim ditengah mereka.

"Masih sholat Sa." jawab Haikal. Dibalas anggukan mengerti oleh Aksa, diantara mereka memang Bimbim yang paling rajin ibadah. Sisanya? Ya ibadah, hanya jika waktu ujian.

Beberapa saat mereka lanjut melakukan peregangan hingga Bimbim hadir diantara mereka, membawa sarung dipundaknya dan memakai kopiah. Wajahnya bersinar karena sudah beribadah.

"Pakai sarung banget Bim?" ujar Lundi memandangnya aneh. Tampilan Bimbim sudah seperti Pak Haji juragan sembako.

"Biar pahalanya nambah." cengenges Bimbim beralasan.

"Kagak ada hubungannya anjir. Ganti baju sana!" perintah Aksa. Daritadi mereka sudah menunggunya.

Sesaat Bimbim tampak ragu-ragu ingin mengatakan sesuatu. Tapi dia ingin membahas hal ini.
"Eh Sa... Cewek lo..."

"Hm? Rara kenapa?" Aksara langsung berbalik. Perhatiannya terpusat sepenuhnya ketika memikirkan Rara.

"Jadi pusat perhatian." mulai Bimbim, berusaha pelan-pelan.

"Karena?" tanya cowok itu karena malah bingung.

"Cakep."

"Ha?"
Wajah Aksa makin membingung. Bukankah gadisnya memang cakep? Apa yang salah dari itu?

Bimbim berdehem pelan. Berusaha mengolah kata-katanya lebih baik.
"Terlalu cakep."

"Apaan si lo Bim! Nggak jelas!" ungkapnya kesal. Aksa memajukan badannya, membuat Bimbim melangkah mundur. "Lo godain Rara nih?!"

Bimbim mengangkat kedua tangannya, seperti mengaku kalah. Malah tergagap karena takut dihantam.
"Bu...bukan."

Dia menarik nafas pelan lalu lanjut menjawab. "Lo check sendiri deh di lapangan 2."

Sesegera mungkin langkah Aksara membawanya ke lapangan dua, dia meninggalkan anak-anak begitu saja. Ada apa sebenarnya? Kenapa Bimbim sampai terlihat tersipu begitu?

⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️

Baiklah. Aksa sampai di lapangan dua. Matanya terpukau silau akan pendaran sinar cahaya terang dari tengah lapangan. Bukan karena lampu atau apapun, para bidadari-bidadari dari Klub Modern Dance sedang latihan. Begitu memukau dan menyilaukan.

Aksara menyipitkan matanya, mendapati sosok Rara latihan ditengah-tengah yang lain. Pesona gadisnya tampak luar biasa. Rara dengan lugas menggerakan tubuhnya, mengikuti irama senada dengan nafasnya. Dia sendiri tertegun melihat gadisnya, semacam ingin sombong dalam hati.

Cewek gue tuh.
ungkap batinnya merasa bangga sendiri.

Beberapa lama menikmati pemandangan itu lalu dia sadar ada sesuatu yang mengganggu. Layaknya lalat-lalat kotor berkeliaran, mata-mata liar dari adik kelas memandang memuja para gadis yang sedang latihan.

Always 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang