بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
⚠Ambil baiknya, buang buruknya⚠
⚠Jangan ngejudge suatu cerita sebelum kamu mebacanya sampai tamat⚠
📖Selamat Membaca📖
🍁🍁🍁
Untuk hati yang harus aku lukai, maafkan aku. Aku tidak punya pilihan lain selain membuatmu menangis.
🍁🍁🍁
Azia menarik kopernya ke luar dari gedung bandara Internasional Soekarno–Hatta. Di luar sang bunda dan Haura sudah tampak menunggu. Azia tersenyum saat melihat keduanya. Sekarang ia sudah menyelesaikan pendidikan di Cairo dan memulai kembali hidup yang baru di sini.
Sebenarnya Azia masih begitu sedih lantaran Safiya masih tidak mau datang menemuinya. Mungkin ini sudah menjadi ketentuan Allah, bahwa dia harus mengubur masa lalu manis yang ada di kota Mesir itu.
Untuk Safiya dan Marvin, Azia hanya bisa mengharapkan semoga hubungan mereka tetap baik-baik saja. Safiya akan selalu menjadi sahabat terbaiknya.
Azia tersenyum saat Hanum melambaikan tangan ke arahnya, kedatangannya seperti disambut dengan segala rasa bahagia.
Saat Azia sudah berada di dekatnya, Hanum lantas memeluk Azia erat. Padahal baru bulan lalu Azia pulang, tapi tetap saja rindu karena sudah terpisah kembali. Setelah itu Azia juga memeluk Haura, adik kesayangannya.
"Haura, bagaimana kabarmu. Sehat? Kakak lihat wajahmu sedikit pucat?"
"Aku baik-baik aja kok, Kak. Kakak gimana?"
"Alhamdulillah, kakak baik, Ra."
Azia menghirup udara dari balik cadarnya. Sesekali tatapan orang-orang yang berlalu-lalang di bandara tertuju padanya. Azia sadar akan hal itu, sebab di kota ini tidak semua orang mengerti mengapa seorang perempuan mau menutup wajahnya. Mungkin sebagian orang akan menganggap hal itu akan membuat pernapasan terasa pengap. Tapi tidak bagi Azia, dia lebih suka berpakaian seperti ini.
Baginya, kecantikan bukanlah satu anugrah, melainkan ujian berat yang harus ia lalu dengan hati-hati.
Sekarang ia akan kembali ke tanah kelahirannya, di mana dia dibesarkan. Mungkin ia akan berusaha menyimpan semua kenangan saat berada di Cairo. Sebab ia yakin, kehidupannya di sini akan jauh lebih baik.
🍁🍁🍁
"Haura, nenekku masuk rumah sakit." perkataan Rama barusan sontak membuat Haura terkejut. Bagaimana tidak, selama ini yang ia tahu nek Rani sehat-sehat saja.
"Kenapa bisa, A?"
"Dia terkena serangan jantung."
Haura mendesah resah. Ia pun sangat mencemaskan kondisi nek Rani.
"Aku minta, kamu datang ke sini. Ada hal yang harus dibicarakan nek Ami, dia memintamu mengajak Azia."
"Iya, A."
Rama menutup telepon setelah mengucapkan salam. Hati Haura mendadak menjadi tidak tenang, terlbih dari suara Rama saat bicara tadi, terkesan dingin.
"Ada apa, Haura?"
"Nek Rani masuk rumah sakit, Bunda. A Rama suruh kita ke sana."
"Astagfirullah. Kenapa? Nek Rani sakit apa?" tanya Azia dengan wajah khawatir. Bagaimana pun dulu ia pernah menjalin hubungan yang sangat dekat dengan perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simfoni Takdir ✔
SpiritualRama, laki-laki yang sejak dulu Azia kagumi nyaris menjadi suaminya. Setelah Azia pulang dari Mesir, kedua orang tua mereka sepakat untuk menjodohkan anak-anaknya. Tapi Azia tidak bisa menerima perjodohan itu. Diam-diam ternyata Haura, adiknya menci...