بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
⚠Ambil baiknya, buang buruknya⚠
⚠Jangan ngejudge suatu cerita sebelum kamu mebacanya sampai tamat⚠
📖Selamat Membaca📖
☘☘☘
Terkadang tuhan mendatangkan seseorang kedalam hidup kita hanya untuk sekadar singgah, tidak untuk menjadi teman hidup selamanya.
☘☘☘
Suasana pemakanan Haura diiringi isakan tangis. Sekarang tugasnya di dunia benar-benar sudah selesai. Sesingkat ini memang, bahkan kepergiannya tidak pernah terduga sebelumnya. Ariel sangat berharap bahwa kepergian Haura hanyalah mimpi buruk yang sedang singgah di alam bawah sadarnya. Namun ini adalah kenyataannya. Kenyataan bahwa ia harus mengiklaskan kepergian sang istri untuk selama-lamanya.
Saat jasat Haura diturunkan, Ariel mendekap dengan begitu erat. Ini adalah pelukan terakhir yang ia berikan untuk Haura. Setelah ini dapat dipastikan bahwa ia hanya akan bisa mengenal sosok yang tidak pernah terlihat lagi.
Air mata Ariel turun tanpa henti, kakinya gemetar seakan ingin jatuh tak sadarkan diri.
"Maafkan aku, sayang." Hanya itu yang mampu keluar dari mulut Ariel.
"Kamu harus bersabar, Ariel. Saya tahu kamu sangat bersedih. Tapi kamu harus bisa meingklaskan istrimu."
Ariel hanya bisa menganggukkan kepala saat mendengar ucapan Martin, salah satu kerabat Haura yang datang dari Surabaya.
"Iya, Pak. In syaa Allah."
Rama yang berada di sana juga tidak menyangka kalau Haura akan pergi secepat ini. Meninggalkannya lebih dulu. Hatinya ikut terasa perih saat kehilangan perempuan yang ia cintai, perempuan yang pernah menjadi istrinya. Rama tidak pernah menyesali kebersamaan yang singkat saat bersama Haura. Yang ia sesali adalah ketika ia tidak mampu membahagiakan Haura semasa hidupnya.
Azia pun tidak mampu berkata lagi, kesedihannya benar-benar sangat dalam. Haura adalah satu-satunya adik yang ia miliki, tapi sekarang ia sudah kehilangan sosok adiknya itu. Azia hanya bisa mengencangkan pelukannya pada Aira yang ada dalam gendongannya. Gadis kecil itu tak henti-hentinya menangis. Sungguh tangisan yang amat menyiksa hatinya. Tidak hanya itu, Aira pun langsung jatuh sakit.
"Aira sayang, Aira nggak boleh nangis lagi ya. Sekarang Aira harus jadi anak yang kuat, Aira tunjukin sama bunda, kalau Aira bisa jadi anak kebanggaan bunda. Karena Aira harus tahu, di surga sana bunda pasti liat Ai."Dengan dada yang kian menyesak, Hanum mengusap pelan rambut Aira. Aira hanya menggelengkan kepala. Ia tidak ingin siapa-siapa, ia hanya ingin bundanya saja.
"Nanti Ai tidur sama siapa, nanti siapa yang jagain Ai kalau ayah kerja."
"Kan masih ada Bia, sayang."
"Bia kan nggak tinggal sama Ai, Bia tinggal sama om Marvin."
"Ada nenek juga sayang." Lagi dan lagi Aira hanya menggelengkan kepala.
Pandangan Ariel beralih pada Aira. Harusnya ia tidak boleh seperti ini, yang paling terluka atas kepergiaanya bukan dia saja. Tapi, Aira. Aira yang merasakan kesedihan berkali-kali lipat darinya.
"Aku akan menjaganya. Aku janji, seluruh hidupku akan aku habiskan untuk mengasihi dan menyayanginya. Aku akan memberikan kasih sayang seorang ibu sekaligus ayah untuknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Simfoni Takdir ✔
EspiritualRama, laki-laki yang sejak dulu Azia kagumi nyaris menjadi suaminya. Setelah Azia pulang dari Mesir, kedua orang tua mereka sepakat untuk menjodohkan anak-anaknya. Tapi Azia tidak bisa menerima perjodohan itu. Diam-diam ternyata Haura, adiknya menci...