10 :: -Pilihan Berat-

3.9K 257 14
                                    

بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

⚠Ambil baiknya, buang buruknya⚠

⚠Jangan ngejudge suatu cerita sebelum kamu mebacanya sampai tamat⚠

📖Selamat Membaca📖

🍁🍁🍁

Ikhlas dan sabar adalah satu kata singkat yang bermakna berat. Hanya lewat kata seperti itulah Allah menguji keimanan hambanya yang benar-benar taat kepada-Nya. Seperti Surga, mudah diucapkan tapi sulit didapatkan.

🍁🍁🍁

Rama tercengang beberapa detik saat mendengar keputusan yang Azia berikan. Padahal, ini adalah hari pernikahannya bersama Azia, sesuatu yang sudah ia harapkan sejak dulu. Selama kedekatannya dengan Azia, Rama tidak pernah berhenti berdoa meminta pada Allah agar rencana pernikahannya dengan Azia berjalan lancar. Tapi, harapan tinggal harapan. Azia membatalkan perniakahan itu dengan alasan ingin memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

Untuk Haura dan juga laki-laki asing yang baru Rama kenal beberapa hari belakangan.

Keputusan Azia tidak hanya mengejutkan Rama, tapi juga semua keluarha besar Rama. Hanum yang sudah tahu rencana Azia sejak awal hanua bisa diam.
Awalnya Hanum sempat tidak setuju dengan keputusan Azia yang secara mendadak padahal pernikahan mereka sudah dekat kala itu, tapi dia juga tidak bisa memaksa Azia untuk membatalkan keputusannya. Rama yang dengan berat hati juga memilih untuk memenuhi permintaan Azia. Melakukan semuanya untuk membuktikan bahwa dia sangat mencintai Azia walaupun ia harus menanggung nestapa sendirian.

Sebenarnya keputusan Azia ditolak mentah-mentah oleh Rina ---nenek Rama---, sebab dia sangat menyayangi Azia. Rina juga tahu kalau Haura tidak sebaik Azia dan dia bukan seorang gadis lagi, kehidupannya yang buruk juga menyebabkan ayahnya meninggal dunia, Rina yakin bahwa kehadiran Haura dalam hidup Rama akan membawa pengaruh buruk bagi cucunya. Menurutnya Rama sama sekali tidak pantas untuk Haura.

Dalam pernikahan ini, tidak hanya Azia dan Rama yang tersakiti. Tapi Haura juga tersakiti. Ia merasa sudah merampas kebahagiaan yang seharuanya menjadi milik kakaknya. Menjalankan pernikahan tanpa dicintai suami sendiri sudah jelas seperti menelan pecahan beling, sakit untuk ditelan. Namun Haura tidak mampu pula untuk menolak, Haura juga ingin mendapatkan suami baik seperti Rama.

Walau tahu tidak akan dicintai, setidaknya Haura merasa aman jikan bersuamikan Rama.

Haura menitikkan air mata, ia duduk di dekat Rama setelah proses ijab kobul selesai dan mengubah statusnya menjadi istri dari seorang Rama. Di sampingnya Rama menghadiahinya bacaan surat Ar-rahman yang dibacakan dengan begitu syahdunya. Hati Haura terenyuh saat mendengar lantunan suci itu, seharusnya hadiah ini untuk Azia, perempuan yang baik dengan segala kesuciannya.

Air mata itu tidak bisa berenti, Haura juga ingat dengan mendiang ayahnya. Seharusnya ayahnya menyaksikan pernikahannya, menyaksikan detik-detik pelepasan tanggungjawabnya saat beralih pada Rama.
Sayangnya dihari seperti ini Haura hanya bisa ditemani Hanum dan Azia.

Haura menundukkan kepalanya saat tak sengaja melihat air mata Azia menetes. Sungguh Haura sama sekali tidak bermaksud merebut orang yang dicintai kakaknya itu. Mungkin orang-orang akan menganggapnya seperti perempuan bermuka dua. Ya, Haura tidak akan marah. Seandainya ia punya kekuatan hati seperti Azia, pasti dia tidak akan pernah menerima tawaran dari kakaknya.

'Maafkan aku, Kak.'

Hamum membawa Azia ke dalam pelukan, ia tersenyum bangga pada putrinya. Sejak kecil Azia memang seperti itu, dia selalu mementingkan adiknya daripada dirinya sendiri.

Simfoni Takdir ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang