18. Strike Case

249 60 6
                                    

Gue menarik lengan Chan masuk ke dalam photo box, gue mau melakukan tantangan Chan di dalam sana sekaligus  berfoto alibi gue ke Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue menarik lengan Chan masuk ke dalam photo box, gue mau melakukan tantangan Chan di dalam sana sekaligus  berfoto alibi gue ke Chan. Untungnya Chan bukan tipe yang suka mempersulit, jadinya gue bisa laksanakan tantangan tanpa harus malu di luar sana, mendingan di dalam sini.

Misal dia bukan pacar sendiri mungkin sudah gue jambak tadinya sewaktu dia ungkapin hukumannya. Setelah berada di dalam photo box gue buru-buru mencium pipinya, dia protes tapi gue tak memperdulikan dan segera mengajak berfoto bersama.

Dia hanya setuju saja tapi ekspresinya seperti belum makan alias lemas begitu, sampai membuat gue tertawa. Ingat umur Chan jangan gemesin terus!

Kita berdua mengambil foto dengan banyak gaya dalam box ini, terus saat gue mau edit agar tambah menarik dan lucu malah di hadang Chan.

" Kalau mau edit jangan alay, nanti gak bagus hasilnya. Tulis nama aja atau gak stiker yang gak mencolok Na.. " Gagal lagi deh mau menghias fotonya dengan banyak filter huft--

Hasilnya sudah jadi, kita berdua keluar dari sana dan mencari teman-teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hasilnya sudah jadi, kita berdua keluar dari sana dan mencari teman-teman. Tapi tidak ada satupun mereka disana.

Gue mencari Lou dan Della sampai memperhatikan seluruh sudut timezone malah gak ada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue mencari Lou dan Della sampai memperhatikan seluruh sudut timezone malah gak ada mereka. Gue ambil ponsel dalam tas selempang, kemudian mau mengirim pesan untuk bertanya dimana lokasi sekarang mereka berada.

Sebelum gue chat ternyata mereka sudah pulang duluan, mereka berlima siapa lagi kalau bukan Lou, Han, Della, Haje, Felix, dan juga Li--

Pikiran gue membuyar, mau menyebut nama orangnya malah muncul di hadapan gue sama Chan. " Eh mereka pada kemana? " Tanya Lino ke kita berdua, sebelum gue menjawab Chan sudah lebih dulu menjawab.

" Mereka udah balik duluan. " Sahut Chan pelan.

" Yaudah kita balik aja. " Ajak Lino kepada kita berempat.

Chan dan gue sampai diparkiran, cowok itu membukakan pintu mobil untuk gue terasa bak putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan dan gue sampai diparkiran, cowok itu membukakan pintu mobil untuk gue terasa bak putri. Maklum gak bisa dimanisin dikit langsung ambyar.

Gue masuk duluan saat gue mau pasang sabuk malah Chan yang mengambil alih memasangkan, gak ada kurangnya nih cowok tapi kenapa gue gak bisa cepat move on. Setelah semua beres, Chan berjalan memutar dan masuk menyetir.

Mobil kita mulai bergerak meninggalkan lokasi parkir, saat mau melewati beberapa motor yang terparkir ada Lino di sana tampak sibuk mengecek motornya. Motor yang mereka gunakan mogok, tidak mungkin kita berdua meninggalkan teman sendiri kesusahan jadinya Chan memberikan tumpangan untuk mereka berdua, gue tidak mempermasalahkan hanya saja tidak suka dengan Chelsea.

Chelsea bersikap sok manja pada Lino, gue tau karena gue lihat dengan kedua mata sendiri, di spion sudah terlihat jelas. Sadar diri sih gue, dia juga berhak bersikap manja dengan Lino sebab memang cowok itu pasangannya. Tentunya gue gak berhak melarang.

Karena gue cuma sahabat dari kecilnya.

Gue juga tak mau kalah sama seperti Chelsea, pokoknya gue juga bisa kelihatan manja di depan Chan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue juga tak mau kalah sama seperti Chelsea, pokoknya gue juga bisa kelihatan manja di depan Chan. Cowok itu gak risih malah dia suka lihat gue nempelin dia terus, lucu katanya sambil mengeratkan genggaman. Cukup banyak hal yang gue bicarakan disepanjang jalan dan sampai gue tersadar ada sosok di belakang tak menyukai kedekatan gue dengan Chan.

Mobil dingin tetapi rasanya hawa semakin panas saja dari dalam sini yang gue sadari seperti persaingan antara dua pasangan. Drama banget!

Tujuan utama kita adalah rumah Chelsea yang sudah diantar terlebih dahulu, sekarang tinggal kita bertiga yang tersisa. Tak lama kemudian mobil ini masuk ke dalam komplek rumah gue.

Lino lebih dulu turun dari gue sebab rumah dia berada di depan sedangkan rumah gue harus melewati beberapa rumah lagi. Hanya beda tiga rumah saja.

Saat Lino mengucapkan terima kasih pada Chan dan akan segera keluar dari mobil, ia mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil. Matanya menatap gue. " E--ehk hm.. "

" Iya Na? Mau ngomong apa? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Iya Na? Mau ngomong apa? "

" Ooh-- gue cuma mau bilang thanks ya bonekanya... " Dia tersenyum tipis kemudian keluar turun dari mobil. Gue merasa lega saat berucap seperti itu.

Chan melirik gue tersenyum, tidak ada apa-apa tapi perasaan gue kurang enak. Sedikit canggung melihat gurat wajah Chan, tetapi gue tetap membalas tersenyum. Cuma ada satu hal yang membingungkan, setelah Chan tersenyum suasana di sekitar terasa beda. Mungkin cuma perasaan gue.





















Kalau masih suka sama gebetan walau sudah punya pacar dosa gak sih?

Gak boleh lah Mbak!

From Friends To Lovers [FFTL] - Lee Know ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang