02. Start

1K 142 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pov Lino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pov Lino

Kini gue sedang berdiri menghadap jendela yang tak begitu besar. Dari dalam ruangan ini dapat di lihat sebuah taman belakang sekolah, sekarang posisi gue berada di dalam kelas. Dari atas gue dapat melihat seorang gadis sedang duduk di bangku taman tersebut sembari bertukar canda tawa bersama teman-temannya. Dia gadis yang gue suka, harapannya gue bisa jadian sama dia.

Dia.

Chelsea Rosalia.

Nama yang selalu terlintas dipikiran gue tiap saat.

"Hei!! " Terdengar suara lantang yang mengejutkan gue hanya dalam sekali ucap.

Gue masih tersenyum walau sempat kaget oleh teman gue, namun gue tetap memandangi gadis tadi dari jendela yang berada di lantai dua ini.

" Woi! Lo liatin siapa sih dari tadi No?! " suaranya masih terdengar dari samping, walaupun gue gak menoleh tapi tetap saja gue tau.

" No!! " teriakannya semakin keras, ini mungkin terakhir kali dia panggil nama gue. Tentunya gue, Johanes Lino Pratama.

" Ngapain sih? ganggu aja lo dari tadi Na! " Respon gue kesal.

Gadis itu mendengus, " Jawab kek dari tadi, buat gue kesel aja lo " Sautnya tak kalas ketus.

Dia ini yang gangguin gue dari tadi, walaupun gak di gubris sedikit pun kelakuannya.

Namanya Flaviana.

Panggil saja Ana.

Sahabat gue sedari kecil tapi sampai sekarang sifat kekanak-kanakannya masih tetap ada tidak pernah berubah, berbeda sama gue yang tumbuh menjadi remaja yang tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sahabat gue sedari kecil tapi sampai sekarang sifat kekanak-kanakannya masih tetap ada tidak pernah berubah, berbeda sama gue yang tumbuh menjadi remaja yang tampan.

Sahabat gue sedari kecil tapi sampai sekarang sifat kekanak-kanakannya masih tetap ada tidak pernah berubah, berbeda sama gue yang tumbuh menjadi remaja yang tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bercanda kok ehehe..

Tapi emang bener, gue ganteng.

Walaupun sifat Ana seperti anak kecil, dia yang selalu ada di sisi gue kalo lagi ada banyak masalah atau tekanan yang menimpa gue. Terkadang saat rasa sedih tiba gue malah jadi gagal sedih hanya dengan melihat komuk Ana.

Ya.. Gimana gak jadi sedih disaat gue curhat masalah, malah Ana duluan yang menangis.

Lucu, satu kata ketika gue melihat dirinya.


" Iyaa maaf, gue terlalu seneng liat keluar jendela sampai lupain lo yang dari tadi manggil gue." ucap gue minta maaf sembari menoel dagunya untuk mencoba menggoda agar tak semakin marah, setelah itu gue masukin kedua tangan gue kedalam saku celana.

Dia tersenyum menatap balik, ' kan bener udah gak ngambek... ' perkiraan gue sementara.

" Gak mau!! " Jawabnya sembari melipat kedua tangan di depan dadanya.


Ternyata tebakan gue salah total.

Dia sudah gak mempan diginiin.

" Maaf yaa Na, please-- gue gak ngulangin lagi. masa gitu aja lo langsung ngambek Na... " Mohon gue sekali lagi, tapi kandas begitu saja permintaan maaf gue. Kemudian Ana meninggalkan gue begitu saja.

Gue yang masih diam berdiri menatap dia yang berjalan memunggungi gue menuju pintu, lalu berhenti.

Ana memutar balik tubuhnya dengan tangan yang berkacak di pinggang sembari menatap datar gue.

" Na lo maafin gue kan? " Tanya gue lagi.

" BODOH AMAT, GAK DULI GUE!! " Satu teriakan keluar dari mulut Ana yang membuat gue tersenyum melihat tingkahnya.




















Lucu yaa, untung gue udah terbiasa diginiin sama lo na. Kalo dipikir-pikir Ana itu kaya kucing, lucu banget kalo lagi ngambek trus manja.- Lino

From Friends To Lovers [FFTL] - Lee Know ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang