19. Start Receiving

232 55 5
                                    

Gue bersama Chan sudah turun dari mobil terus masuk ke dalam rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue bersama Chan sudah turun dari mobil terus masuk ke dalam rumah. Dia membuntuti gue dari luar rumah sampai ke dapur.

" Kamu kenapa ikut aku ke dapur? " Tanya gue ke Chan.

" Cuma pengen sama kamu aja... " Kata dia pelan sambil melingkarkan tangannya di pinggang gue.

" Kan udah dari pagi sama aku. " Ujar gue masih bingung atas kelakuan dia.

" Iya.. Aku sama kamu terus, tapikan pikiran dan mata kamu fokusnya ke Lino terus... " Bisiknya ke gue.

" E--ekh? Kamu mau minum apa? " Tanya gue untuk mengalihkan pembicaraan.

Kenapa dia tau kalau gue masih mikirin Lino terus, ya Tuhan. Sepertinya gue tak bisa menyembunyikan semuanya.

" Kamu jangan ngalihin pembicaraan kita Na.." Lengan besarnya memutar balik tubuh gue. Reflek terdiam, keringatan, bahkan kini dia menatap gue serius.

Gue takut dia marah, hanya karena kebodohan gue yang tak bisa menghilangkan kenangan lama.

( Anggap saja ini dapur tapi posisinya seperti itu )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Anggap saja ini dapur tapi posisinya seperti itu )

Dengan perasaan bersalah gue hanya bisa menundukkan kepala bahkan untuk menatap matanya saja gue tak berani. Sekilas gue lihat sebelumnya itu tatapan penuh banyak arti, dari yang gue tangkap tatapannya mirip dengan bang Abin saat menahan marah. Tubuh gue merespon bergetar ketakutan.

Awalnya gue pikir Chan akan marah, tetapi pada kenyataannya dia malah memeluk gue serta mengusap pelan punggung gue. Gue pikir dia akan bentak gue ternyata tidak sedikitpun dia marah.

Sebelum dia bicara gue dapat mendengar hembusan nafas beratnya. Gue bisa merasakan nafas hangatnya menderu menyapu puncak kepala gue. Kini gue hanya terdiam.

" Ana, kamu itu pacar aku. Harusnya yang kamu ingat itu aku bukannya pacar orang. Aku sedang berusaha bahagiain kamu Na... Aku gak bisa menjadi orang seperti yang kamu mau, aku cuma bisa tulus mencintai kamu dari hati. Aku itu milik kamu dan kamu itu milik aku. " Terangnya dengan suara yang begitu berat.

From Friends To Lovers [FFTL] - Lee Know ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang