nine

215 41 1
                                    

  
    matahari mulai menerangi bumi dengan cahayanya,menandakan hari baru harus segera di mulai.

   Suji mengeliat dari tidurnya,kepalanya terasa sangat pening karena menangis semalaman dan membuat waktu tidurnya berkurang dan juga mata sembabnya yang sangat terlihat di kulit putih mulusnya membuat wajah itu terlihat sangat pucat.

   Suji berjalan tertatih menuju kamar mandi sembari memegang dinding seakan masih belum kuat untuk menyeimbangi jalanya,Suji menyalakan shower membiarkan air itu mengalir bebas di tubuhnya yang sudah terlepas dari jerat kain.

   10 menit Suji menyelesaikan acara mandinya kini suji sudah rapih dengan kemeja kantornya dengan sedikit bedak di wajahnya menutupi bagian bawah mata yang sembab.










  Suji berjalan menuju halte bus yang tidak jauh dari apartemen nya,baru saja ingin berlari sebuah tangan menahannya membuat Suji seketika membalikan badan dan melihat seseorang yang menggenggam tanganya.

   wajah Suji memucat melihat pemandangan yang berada di depannya,taehyung. ya dia adalah taehyung orang yang menjadi alasanya menangis semalaman.

  "hai baru aku ingin kekamarmu..ayo aku antar"taehyung memberikan senyum manisnya seakan tidak merasa bersalah atas kejadian kemarin malam.

  "ah tidak terima kasih aku akan naik bus"Suji melepaskan tangan nya agar terlepas dari genggaman taehyung.

   "kenapa harus naik bus jika sudah ada aku disini?ayo naiklah kedalam mobilku"ucapnya kembali menggenggam tangan Suji dan menuntunnya masuk kedalam mobil.

   "aku bisa pergi sendiri!maaf"Suji menyentakan tangannya kasar agar tangannya terlepas dari genggaman makhluk didepannya itu.

  "tapi.."

  "permisi"ucapan taehyung terpotong dan Suji segera berjalan cepet menaiki bus yang sudah berada di halte.taehyung yang melihat itu hanya terpaku tanpa bisa menahannya.

  "ada apa dengan dia?"taehyung bergumam dan langsung menaiki mobilnya mengejar bis menuju kantor.

🍂

   kini semua orang sudah di sibukkan masing² pekerjaan di depanya, terutama Suji banyak sekali berkas yang harus dia selesaikan hari ini,mungkin Suji harus lembur agr pakerjaanya hari ini selesai.

  "Suji-ah"panggil seseorang membuat Suji langsung menengok ke asl suara

  "ya ada apa pak "ucap Suji sopan menyapa seseorang yang berada di depannya ini.

  "jangan panggil aku dengan sebutan itu..sudah ku beri tau berapa kali?"ucap seseorang itu yang diketahui namanya adalah Kim Joon-myeon yang sering dikenal sebagai Suho ia adalah manajer taehyung.

  "ah..maaf pa..eh..Suho"ucap suji tergugup sambil tersenyum kikuk.

  "haha kamu lucu sekali"ucap Suho yang sangat gemas dengan tingkah Suji membuatnya mencubit pipi suji

  "awh.."Suji merintih kesakitan saat Suji mencubit pipinya keras.

  "oh..maf kan aku aku sangat gemas denganmu sampai aku mencubit pipimu..oh ya aku lupa bisakah kamu membantuku mengantarkan berkas² ini kepada taehyung aku sedang buru² harus pergi..jadi bisakah kamu menolongku?"ucap Suho sembari mengusap pipi merah Suji karna cubitanya tadi.

  "ah.. bisa pak..eh Suho aku akan mengantarnya"ucap Suji terbata

  "ah...terimakasih kamu memang yang terbaik"ucap Suho mengusap pucuk kepala Suji

  "kenapa wajahmu pucat?"Suho yang memerhatikan wajah Suji dari dekat dapat melihat wajah pucat Suji tersebut

   "apa kamu sakit?"suho menaruh punggung tanganya di dahi Suji mengukur panas tubuh gadis itu

  "badanmu panas apa kamu sakit?"Suho mulai khawatir

  "ah..aku hanya lupa sarapan "

   "oh..aku kira kamu sakit..jangan lupa makan istirahat makanlah yang banyak"ucap Suho mengelus puncak kepala Suji pelan.

   "oh..iya aku harus segera pergi,jangan lupa kirimkan berkas itu pada taehyung"Suho berlari menjauhi Suji yang masih menatapnya dari kejauhan.

   _•_•

   kini Suji berada di dalam lift yang akan membawanya menuju lantai 5 tempat taehyung berkerja,ketika lift sudah berhenti Suji menyusuri jalanan menuju tempat taehyung jujur saja sebenarnya Suji sedang tidak berniat bertemu taehyung tapi karena amanat dia harus menyampaikannya.

   Suji berada di depan pintu tempat taehyung berkerja pintu kaca itu tidak transparan membuat orang yang berada diluar tidak dapat melihat kedalam secara langsung,Suji melihat meja sekertaris taehyung yang berada di depan ruangannya namun hanya ada meja dan kursi tanpa ada orang di sana,padahal Suji berniat untuk menitipkannya ke sekertaris taehyung saja,
ah..mungkin sekertaris taehyung sedang ke toilet.

  "tok..tok.."Suji mengetuk pintunya pelan

  hening..tidak ada jawaban dari dalam.

  "tok..tok..tok.."Suji kembali mengetuk pintunya sedikit kencang

hening tetap tidak ada jawaban dari dalam ruangan.

   sampai akhirnya Suji membuka knop pintu dan langsung memasukinya.
badannya membeku bibirnya kelu seakan patung yang bernafas,badannya seolah syok dengan pemandangan di depannya,sampai akhirnya orang yang menjadi objek penglihatan Suji menyadari akan tatapan itu.

  "ah..maaf..ini tidak seperti yang kamu pikirkan"ucap seorang gadis yang terlihat kikuk menatap wajah Suji yang memerah.

  bagai mana tidak?!Suji melihat pemandangan dua sejoli yang sedang berciuman melahap bibir masing² lawannya,seolah tidak ada hari esok untuk melanjutkan ciuman itu,

   taehyung selaku korban dengan gadis yang di yakini bernama hyera itu langsung melepas pangutannya.taehyung menatap Suji kaget.

  hening ..tidak ada yang mau mengeluarkan suara sedikitpun,Suji tidak menyukai situasi seperti ini dan bahkan sirinya harus cepat ² pergi dari dua sejoli yang berada di hadapannya.

  "ma..maaf pak saya hanya ingin memberikan berkas² yang harus bapak tanda tangani dan setelah ini lanjutkan saja kegiatan yang tadi sempat terganggu..maaf kan saya"Suji langsung keluar dengan napas memburu namun langkahnya di hentikan karena tangan taehyung menariknya untuk tidak pergi

  "ini..nggak seperti yang kamu bayangkan..maafkan aku suji-ah"
taehyung menyengkram tangan Suji kuat

   "maaf pak saya harus menyelesaikan pererjaan yang sempat tertunda"ucap Suji menghempaskan tangannya lalu bergegas pergi.

   di dalam lift Suji menangis sejadi²nya entah kenapa rasanya sangat sakit untung saja di dalam lift hanya ada dia seorang .

  

  "kenapa ini terlalu sakit untuk"
isakan itu bertambah membuat Suji terlihat semakin kacau


let me goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang