TUJUH

5 1 0
                                    

Dua hari kemudian Catrine telah sampai di Jakarta, sesampainya di hotel dia langsung pergi setelah menaruh kopernya. Dia memesan sebuah taxi online untuk mengantarnya ke sebuah cafe di bilangan Kemang. Sepanjang perjalanan Catrine hanya terdiam sambil membayangkan moment sakit hati yang membawanya sampai ke kota yang penuh dengan kemacetan ini. Dia akan memastikan bahwa Ji Sung akan hancur sama seperti yang dia rasakan.

Sesampainya di café, Catrine tidak melihat orang yang akan dia temui lalu dia melihat jarum jam yang melewati angka yang telah dijanjikan. Sambil menunggu orang yang ingin ia temui, ia mengepost beberapa foto di Instagram sambil ditemani segelas juice. Walaupun dia cuti sementara dari panggung catwalk namun sebisa mungkin dia tetap eksis di dunia maya agar namanya tak redup.

Sebuah panggilan masuk terlihat dilayar ponsel Catrine. "Hallo"

"Maaf sudah membuat anda menunggu, mungkin saya agak terlambat," kata Kamila sambil menyetir.

"Baik, saya akan menunggu," jawab Catrine singkat.

Awalnya Catrine ragu bahwa Kamila akan membantunya karena hampir 1 bulan dia tidak memberikan jawaban namun pada akhirnya Kamila berubah pikiran karena tergiur dengan janji manis yang Catrine berikan. Mereka bertemu untuk membicarakan imbalan dari hasil kerja keras Kamila seperti yang telah Catrine janjikan di awal.

Setelah menunggu 15 menit akhirnya orang yang dia tunggu datang juga, "Maaf saya terlambat," kata Kamila sambil membuka kacamatanya.

Sebelum mereka berbincang Kamila menenggak segelas minuman dingin yang sudah Catrine pesankan untuk menghilangkan dahaganya di siang yang panas itu. Catrine tak suka berbasa-basi sehingga dialangsung ke inti pembicaraannya. Catrine memberitahukan jika barang tekstil yang Kamila buat bisa mulai di distribusikan minggu depan. Dia meminta Kamila berhati-hati karena Ji Sung bukan orang bodoh sehingga dia mengingatkan Kamila untuk selalu waspada.

Hari ini terlalu lelah bagi Catrine untuk menemui Ji Sung. Setelah bertemu dengan Kamila dia memilih pergi ke spa untuk mengendurkan syarafnya yang tegang agar dia lebih rileks saat menemui Ji Sung besok. Tak lupa pula dia mengirimkan pesan singkat pada Ji Sung untuk menemuinya besok siang. Catrine tersenyum sinis mengingat besok adalah hari yang dia tunggu-tunggu.

Sementara itu, raut wajah Ji Sung berubah masam saat mendapatkan pesan dari orang yang sedang ditunggi-tunggu. Segera ia menghubungi Fariz untuk mereservasi meja di Aloona Restourant besok malam.



Allona Restaurant, 19.00 WIB.

Ji Sung terlebih dahulu datang karena jarak dari restoran dan kantornya tidak terlalu jauh. Malam ini Ji Sung berusaha menahan kemarahannya atas apa yang telah Catrine lakukan, Ji Sung memilih bersikap baik pada mantan kekasihnya dengan sesuai dengan yang Fariz sarankan.

Di sisi lain, pukul 19.10 WIB Catrine tiba di tempat tujuan dengan senyum yang mengembang. Dia mengenakan mini dress berwarna merah yang memperlihatkan bahunya yang indah. Dia ingat jika Ji Sung sangat menyukai bahunya, maka dia sengaja menggelung rambutnya. Dengan santainyaia berjalan menghampiri Ji Sung yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya darinya.

Bibir Ji Sung terkatup. Ia tak tahu harus mengekspresikan perasaannya saat ini. Semua kenangan masa lalunya dengan Catrine muncul begitu saja dalam memorinya. Kenangan yang sangat manisnya hingga membuat Ji Sung tersenyum setiap saat. Catrine selalu ada saat dia sedang lelah karena memikirkan perusahaan. Catrine selalu memberikan semangat saat jalan yang dia lalui tertutup. Namun Catrine yang cantik dan baik kini berubah menjadi orang lain yang tak ia kenal. Ji Sung bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun di antara mereka, mungkin dia akan berubah jika Ji Sung bersikap baik padanya.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang