DUA BELAS

5 0 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu akhir pekannya, harusnya Alea memulai hari seninnya dengan sangat gembira namun kini yang terjadi malah sebaliknya. Sesampainya di kantor Alea menyandarkan kepalanya di atas meja dan membiarkan rambut panjang terurai menutupi wajahnya. Dia tidak ingin melakukan hal apapun, andaikan kepalanya bisa dilepas maka dia akan meletakkan kepalanya yang terasa berat di atas meja kerjanya.

Kepalanya dipenuhi dengan kecurigaan dan hatinya mendadak menjadi tak tenang memikirkan foto yang dikirimkan ke ponselnya pagi tadi. Sejak melihat foto itu, Alea terlihat lesu tak bertenaga. Dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah wanita itu namun wajah lelaki itu terlihat dengan jelas. Ya! lelaki yang ada didalam foto itu adalah kekasihnya, Ji Sung Oppa. Sejuta pertanyaan yang memenuhi otaknya membutuhkan jawaban dan penjelasan dari sang kekasih..

Tingkah laku Alea hari ini sungguh membuat cemas Qory, sejak tadi pagi dia terus saja  merengek agar Alea mau berbagi cerita dengannya. Sebagai seorang sahabat, dia sangat paham dengan tingkah laku Alea. Dugaan terkuat, ini semua pasti ada hubungannya dengan liburan ke Bandung. Qory menghela nafas penuh amarah jika mengingat prasangka buruk yang memenuhi pikirannya.

Ingin rasanya ia memukul tengkorak Alea agar ia tersadar dari aksi mogok bicara. Sesekali dia melihat Alea yang melamun di depan layar monitornya. Dia menekan keyboard secara acak hingga tidak ada satu orangpun yang bisa membacanya.

"Al lo kenapa sih, cerita dong ama gue. Lo bikin gue takut deh. BTW kemaren pas di Bandung lancar kan? Ga ada kejadian macem-macem kan?" tanya Qory penasaran.

Alea mengangkat kepalanya kemudian melihat sahabatnya dengan wajah malas yang dipenuhi dengan rambutnya yang acak-acakan setelah itu dia meletakkan kepalanya kembali di atas bantal lehernya.

"Hheeehhh lo kenapa sih, ngomong dong? Lo uda di apa-apain ama Ji Sung ya!" pekiknya keras sehingga membuat beberapa rekan kerjanya melihat kearah mereka.

"Ssstttt kecilin dikit toa lo, tar temen-temen nyangkanya gue cewe gampangan lagi!" kata Alea geram.

"Uuppssttt sorry, makanya lo cerita ama gue dong!" desak Qory memelas.

Dengan berat hati, akhirnya Alea menunjukkan foto yang ia terima pagi ini. Sebuah foto lelaki dan wanita dengan pose seperti orang yang sedang berciuman. Hingga detik ini, Alea masih mengumpulkan keberaniannya untuk menanyakan hal ini pada kekasihnya.

"Astoge bin kecambah! itu si Oppa kan?" pekik Qory saat terkejut melihat foto itu.

Alea hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Qorry.

"Lo lagi ada masalah ama dia ya?" tanya Qorry.

Lagi-lagi pertanyaan Qory dijawab dengan gelengan kepala.

Ji Sung adalah lelaki baik-baik, dia tidak memaksakan kehendaknya saat Alea tidak ingin melakukannya. Ji Sung sosok lelaki yang sangat hangat di balik sikap juteknya, dia sangat tampan jika tersenyum. Alea menyukai semua yang ada di dirinya, lelaki asal Negeri Gingseng itu telah sukses menduduki hatinya yang telah lama kosong. Setdaknya itulah yang terbesit dalam hatinya saat ini.

"Kalo emang dia baik trus kenapa bisa ada foto itu?" ketusnya.

"Itu eemmmm itu yang harus gue cari tau." jawab Alea lesu.

"Lesu amat neng jawabnya, yang semangat dong!" kata Qorry dengan penuh semangat 45.

"Gue harus cari tau kebenarannya." kata Alea sambil menggebrak meja kerjanya.

"Naaahh gitu dong, ayo kita siap-siap pulang." kata Qory sambil merapihkan barang-barangnya.

Alea mengerjapkan mata berusaha membuang ingatannya tentang foto yang bahkan pengirimnya saja tidak jelas. Dia menyibukkan diri dengan mematikan komputer dan membereskan meja kerjanya setelah itu beriringan dengan Qory keluar dari kantornya.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang