DUA PULUH SATU

1 0 0
                                    


Pagi ini langit terlihat cerah. Tak ada awan yang menutupi indahnya langit biru. Ji Sung menatap bangunan 4 lantai yang berdiri kokoh dihadapannya. Dia merasa sendirian di tengah kerumunan orang yang sedari tadi memberinya ucapan selamat. Dia memaksakan senyumannya dihadapan para tamu undangan.

Ya! hari ini merupakan hari peresmian klinik barunya. Salahkan jika ia berharap Alea hadir di sisinya saat acara pemotongan pita. Alasanya membangun klinik ini hanyalah untuk Alea seorang dan rasanya sangat ganjil jika Alea tidak ada di sampingnya saat itu. Dia berharap mendapatkan ucapan selamat dari Alea namun hal itu tidak mungkin terjadi.

Fariz melihat kesedihan yang Ji Sung sembunyikan di balik senyumnya. Dia adalah satu-satunya orang yang paling mengerti isi hati lelaki berwajah idol K-Pop itu. Fariz tidak sepenuhnya menyalahkan Alea, jika dia berada diposisi Alea mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama.

Fariz melihat kekosongan pada tatapan Ji Sung, tubuhnya mungkin ada di antara mereka namun dipikirannya melayang bersama kenangan Alea. Keadaan Ji Sung membuat Fariz harus melakukan sesuatu, jika tidak maka hubungan mereka akan benar-benar berakhir. Fariz berinisiatif menghubungi Ji Soo untuk meminta bantuan agar Alea dan Ji Sung kembali bersatu. Mungkin saja Alea akan luluh setelah mendengar kata-kata Ji Soo.

"Dasar! kenapa anak itu selalu bermasalah dengan tunangannya. Harusnya dia tak usah bertunangan! Langsung menikah saja!" kata Ji Soo geram.

Ji Soo menemui Bo Gum dan ayahnya untuk memberitahukan keretakan hubungan Ji Sung dan Alea. Berita itu membuat mereka merasa sedih, terutama mendengar kondisi terakhir Alea. Mereka semua terlanjur menyayangi Alea dan sudah menganggapnya seperti keluarga. Tuan Min Hyuk meminta Ji Soo untuk membujuk Alea sedangkan dirinya akan menemui dr.Kim secara langsung untuk meminta bantuan. Misi mereka saat ini adalah menyatukan kembali hubungan yang telah retak karena beliau hanya menginginkan Alea untuk menjadi menantunya.

Ji Soo meminta Fariz untuk segera mengirimkan catatan medis Alea agar dia lebih cepat mengkonsultasikannya dengan dr.Kim. Ini merupakan tahap pertama untuk menyelamatkan hubungan adiknya. Setelah mendapat kepastian dari dr.Kim Ji Soo langsung terbang ke Jakarta untuk meyakinkan Alea dengan segala kemungkinan yang dr.Kim berikan.

Untuk saat ini, Ji Sung hanya bisa melihat Alea dari depan rumah. Walaupun dia sudah yakin dengan keputusannya namun ada sebersit rasa takut dalam dirinya. Takut jika Alea akan lebih menjauhinya, takut akan melukai hati Alea yang kini rapuh. Beberapa kali dia bertemu dengan ibu Alea hanya untuk sekedar menanyakan perkembangan kesehatan putrinya.

Sore ini Ji Sung membawa kakaknya untuk menemui ibunya Alea begitu pesawat yang Ji Soo tumpangi mendarat. Mungkin usahanya selama ini akan berjalan mulus dengan sedikit bantuan dari kakaknya.

Tanpa berbasa-basi, Ji Soo langsung merekomendasikan dr.Kim sesaat setelah bersalaman dengan Sarah. Ia menyerahkan catatan hasil analisa dari dr.Kim mengenai progress kesembuhan Alea. Disana tertulis jika Alea bisa sembuh total dalam waktu 6 bulan jika cepat ditangani, artinya lebih cepat lebih baik.

Ada sedikit kelegaan saat mendengar kata sembuh. Namun sesaat kemudian Sarah berada dalam keadaan bimbang dan ragu saat mendengar solusi yang mereka tawarkan. Sarah menginginkan kesembuhan anaknya namun disisi lain, ia tidak bisa melepas putrinya sendiri ke negri orang. Ingin rasanya ia menolak solusi itu tapi ia juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Mungkin cinta yang saya miliki tidak sebesar cinta anda tapi..." Ji Sung turun dari bangkunya dan membiarkan kedua lututnya menyentuh lantai, di meraih satu tangan Sarah yang diletakkan di atas kepalanya.

"Tapi ... saya bersumpah bahwa Alea adalah wanita kedua yang ingin saya bahagiakan setelah mendiang ibu saya." kata Ji Sung dengan tegas.

Skak mat! Sarah tak mampu berkata apa-apa. Air mata yang mengalir dipipinya sudah menunjukan jika lelaki yang ada dihadapannya itu telah berhasil meruntuhkan tembok yang Sarah bangun. Dia melihat begitu besar ketulusan dalam dirinya. Hati semua ibu akan luluh jika ada soerang lelaki yang menunjukkan bahwa dia sangat mencintai putrinya. Sarah meminta waktu untuk memikirkannya karena ini semua menyangkut masa depan putrinya. Ji Sung dan kakaknya hanya bisa menunggu keputusan yang beliau buat, apapun jawabannya Ji Sung akan berusaha menerimanya.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang