SEBELAS

4 0 0
                                    

Ji Sung POV

Ji Sung terlalu lelah memikirkan Catrine. Kepalanya dipenuhi dengan pikiran negative. Apa yang sebenarnya Catrine rencanakan? Apa tujuannya datang ke Jakarta? Apakah dia akan mewujudkan ancamannya?

Mungkin yang ia butuhkan sekarang adalah liburan. Ya! liburan.

Setelah sampai di rumah, tiba-tiba saja dia ingat perbincangannya dengan salah satu klien tentang destinasi menarik di Bandung. Selain udaranya yang sejuk Bandung juga menyimpan sejuta kuliner yang wajib untuk dicoba.

Ji Sung mengambil ponsel yang sedari tadi bersembunyi di balik kantong celananya. Entah mengapa dia merasa ragu untuk menekan tombol hijau itu, beberapa kali terlihat ibu jarinya menggantung di udara. Akhirnya dia membuka aplikasi chat berwarna hijau itu.

Alea POV

Sebuah notifikasi pesan singkat terdengar nyaring dari ponselnya.

Maukah kau menemaniku berlibur akhir Minggu ini?

Alea menyunggingkan senyum saat membaca pesan itu.

Mau berlibur kemana?

Ke Bandung

Aku ijin bunda dulu ya


Ku tunggu jawabanmu

Alea menghampiri ibunya yang sedari tadi sibuk dengan buku dan kalkulator. Wanita berusia setengah abad itu terlihat serius dengan kacamata putih yang membingkai wajah keriput itu.

Alea menarik bangku tepat di depan ibunya.
"Bun, Sabtu besok Al ijin ke Bandung sama Oppa ya," ucapnya singkat.
"Sama siapa aja?" tanya sang ibu sembari menghitung pembukuan toko kuenya.
"Berdua aja sih Bun,"
Seketika jari yang tengah menari-nari di atas kalkulator itu terhenti. Beliau melepas kacamata yang sedari tadi bertengger di hidungnya.
"Bunda tidak pernah melarang kamu karena kamu sendiri sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pesan bunda hanya satu, kontrol diri kamu jika sedang berdua dengan lelaki."

Itulah yang di ucapkan sang ibu sebelum Alea masuk ke kamarnya untuk menghubungi kekasihnya.

Dering ponsel Alea kembali terdengar, padahal baru beberapa detik Alea meletakkan ponsel itu di meja.

"Telponan ama sapa sih, dari tadi sibuk mulu?" cecar Qorry.
"Ama Oppa lah," jawabnya ketus.
"Hhmmm pantesan. Eehh barusan si Anita japri, katanya sabtu besok pada mau kumpul-kumpul, itung-itung reuni lah. Lo bisa ga?" tanya Qorry dengan penuh semangat.
"Sorry, kayaknya ga bisa deh. Solanya Oppa ngajakin ke Bandung." jawab Alea.
"What! Bandung! berdua doang neh?" tanyanya penasaran.
"Hooh," jawab Alea singkat.

Sebenarnya Qory ingin memberitahukan tentang cara pacaran orang Korea saat Alea memberitahukan tentang hubungannya dengan Ji Sung namun urung ia lakukan.

Setelah dia mencari info dari internet dan beberapa kenalannya, ternyata beberapa dari lelaki Korea menilai sex adalah hal yang wajar saat mereka berpacaran. Justru dengan melakukan hubungan itu, dapat diketahui seberasa besar cinta yang pasangannya miliki. Hal tersebut berbanding terbalik dengan budaya yang ada di Indonesia pada umumnya. Jika di Indonesia sex sebelum menikah adalah hal yang tabu, apalagi bagi mereka yang masih memegang adat dan budaya.

Kekhawatiran Qory bukan tanpa sebab, ia takut sahabatnya akan terjerumus lebih dalam. Alea meyakinkan Qory bahwa dia akan menjaga dirinya dengan baik. Walaupun dia bukan muslim seperti Qory namun ayahnya telah mendidiknya dengan sangat baik. Ia tidak akan melupakan apa yang telah ayahnya ajarkan walaupun beliau sudah tidak ada si sisinya lagi.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang