ENAM

9 1 0
                                    

Seorang lelaki berkacak pinggang sambil memandang para karyawannya. Beberapa rambutnya tampak putih terlihat mengkilap akibat gel rambut. Kacamata berbingkai tebal menambah sosok ketegasannya. Dia adalah Gunawan, sang kepala gudang yang bertanggung jawab atas keluar masuknya barang di dalam gudang. Gunawan terlihat menghubungi seseorang secara diam-diam.

"Beres, Pak!"

Dia melaporkan pada seseorang jika instruksi yang ia terima telah selesai ia kerjakan.

Catrine benar-benar berniat membuat lelaki yang pernah mencintainya itu jatuh tersungkur setelah Ji Sung menolak untuk kembali padanya. Dengan begitu Ji Sung akan mengemis bantuan darinya.

Catrine mencari orang yang bisa dia ajak kerja sama atas referensi temannya yang berasal dari Jakarta. Dia dikenalkan dengan sosok Kamila Chen yang tak lain adalah sepupu temannya. Dengan iming-iming akan membantu memasarkan produk tekstilnya, Catrine meminta balasan yang cukup ekstrim. Dia meminta Kamila untuk mendapatkan desain baju yang Ji Sung buat sebelum barang itu sampai di Korea.

Setelah beberapa hari menganalisa, Kamila tidak mungkin bisa menembus bagian desain karena orang di sana sangat setia dan loyal pada perusahaan. Akhirnya dia menemukan celah dari bagian gudang yang bisa dia manfaatkan. Dia mengajak Lambo yang tak lain adalah manajer keuangan di sana. Mungkin keberuntungan sedang menaungi Catrine, dengan sekali tembak lelaki keturunan Ambon itu langsung setuju dengan penawarannya.

Tak ingin mengotori tangannya sendiri, Lambo mengajak Gunawan yang merupakan kepala gudang untuk bekerja sama. Mereka berdua berani melakukan kecurangan karena tergiur dengan jumlah uang yang ditawarkan melebihi 10 kali lipat gajinya. Mereka tak sebodoh itu untuk menyia-nyiakan kesempatan yang tidak datang dua kali.

Kini semua terasa mudah bagi Kamila saat Lambo dan Gunawan sudah ada di genggamannya. Dia hanya tinggal meneruskan hasil pekerjaannya pada Catrine dan menunggu realisasi dari janji yang Catrine berikan.


🍁🍁🍁🍁🍁


Siang ini Aldo pergi ke ruangan Ji Sung secara diam-diam untuk memberikan hasil laporan pengamatannya setelah 2 minggu mengawasi gerak-gerik mereka. Fariz menemukan angka yang mengejutkan saat membaca laporan tersebut. Ternyata dugaannya selama ini benar terjadi, manajer keuangan dan kepala gudang bekerja sama untuk memanipulasi data. Aldo juga memberikan bukti dari barang yang rusak menurut kepala gudang. Jika dilihat dari bentuknya sekilas model baju dan celana itu mirip dengan buatannya, tetapi setelah dicek lebih teliti ternyata bahan yang digunakan bukan bahan yang berasal dari pabriknya.

Fariz menarik kesimpulan bahwa barang yang dilaporkan rusak itu bukan buatan pabriknya, barang yang asli yang masih bagus sengaja ditukar dengan barang rusak. Sebuah tanda tanya besar terlintas dipikiran Faris, kemana perginya semua barang-barang itu? untuk siapa semua barang itu?

Faris mengambil ponsel disakunya lalu menghubungi Ji Sung dan Bo Gum untuk berkumpul di ruang Tuan Min Hyuk. Fariz memberikan hasil pengamatan Aldo berikut barang bukti pada Ji Sung dan Bo Gum agar mereka bisa menentukan langkah selanjutnya. Ji Sung terlihat geram dengan tingkah laku Pak Lambo yang kurang ajar. Nampaknya pria itu benar-benar tidak tahu diuntung, berani menginjak-injak setelah diangkat kepangkuan.

"Kita lihat saja perkembangannya minggu depan, kita masih belum tahu apa yang mereka mau!" kata Tuan Min Hyuk dengan tegas.

Beberapa hari kemudian Ji Sung memanggil Ji Soo, Bo Gum dan ayahnya untuk mengadakan meeting dadakan setelah dia menerima laporan penjualan dari Eric. Assisten kepercayaannya yang kini berada di Seoul itu mengirimkan sebuah e-mail yang membuat Ji Sung khawatir. Ia memperlihatkan sebuah grafik yang menunjukkan penjualan mereka yang terus menurun. Eric menjelaskan tentang alasan penjualan yang terus menurun akibat persaingan produk yang sedang marak diperbincangkan.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang