LIMA BELAS

1 0 0
                                    

Semakin lama semakin Catrine kesal melihat kemesraan Ji Sung dan Alea. Dia tidak bisa menerima bahwa namanya telah terhapus di hati Ji Sung. Beberapa kali usahanya merusak hubungan mereka namun tidak pernah membuahkan hasil.

"Jika kalian tidak bisa menjauh satu sama lain, maka aku akan membuat kamu menjauh dari Alea!" kata Catrine dengan sinisnya.

Dia merencanakan sesuatu yang menurutnya sangat ekstrem tapi cara ini adalah cara yang paling ampuh untuk memisahkan mereka. Dia harus segera bertindak agar Ji Sung lekas menjadi miliknya seorang.

Siang itu Catrine menemui seseorang disebuah café yang tak jauh dari rumahnya. Dia terlihat sangat berhati-hati menemui pria itu sampai dia menutupi wajahnya dengan masker. Dia mempunyai rencana jahat yang akan membuat Ji Sung membayar rasa sakit hatinya.

"Saya tidak ingin ada kesalahan sedikitpun." kata Catrine pada lelaki itu.

"Baik nona, saya pastikan tidak akan ada yang curiga." kata lelaki itu sambil mengambil amplop yang Catrine berikan.

Di tempat yang berbeda terlihat Ji Sung tengah memeriksa barang yang akan di ekspor minggu depan. Dia dan Fariz berkeliling gudang untuk mengecek perbaikan sirkulasi udara yang sempat rusak beberapa hari yang lalu. Baginya gudang merupakan tempat yang sangat vital bagi usahanya karena semua barang yang siap ekspor disimpan di tempat itu. Karena insiden kerusakan tersebut dia hampir mengalami kerugian karena sebagian pakaian lembab sehingga khawatirkan akan berjamur, untung saja hal tersebut segera teratasi.

Fariz melihat seseorang sedang berbincang dengan kepala gudang yang baru. Ya! semenjak kejadian itu, Gunawan dipaksa mengundurkan diri daripada dipecat. Perusahaan tidak begitu saja memecat Gunawan tanpa embel-embel. Pesangon yang Gunawan cukup untuk menutup mulutnya dan pergi jauh dari Jakarta.

Fariz menghampiri mereka karena ia belum pernah melihat orang itu sebelumnya. Lelaki yang sedang berbincang dengan kepala gudang yang baru memperkenalkan dirinya sebagai Budi. Dia adalah karyawan baru yang direkrut untuk membersihkan gudang karena salah satu OB-nya mengundurkan diri.

Tak ada kecurigaan yang terbesit dari kepala gudang karena wajah lelaki itu begitu lugu. Mereka semua tidak tahu jika di balik keluguannya itu terdapat rencana jahat yang akan membuat Ji Sung jatuh tersungkur.

"Saya sudah bekerja di pabrik Tuan Ji Sung, saya akan mulai menjalankan rencana saya." kata Budi saat menghubungi Catrine.

Catrine tersenyum jahat mengetahui rencananya mulai dijalankan.

"Kita lihat saja bagaimana selanjutnya." ucap Catrine dengan sinis.

🍁🍁🍁🍁🍁

Tak ada satu orang pun yang curiga dengan apa yang dilakukan Budi karena tugasnya sebagai petugas kebersihan mengharuskannya menyisir setiap sudut ruangan. Semua yang dia lihat seperti ruang penyimpanan, sirkulasi udara, kelistrikan, sampai alarm kebakaran dicatat dengan betul karena dia sedang mencari celah untuk merusak semuanya.

Beberapa kali staff teknik memanfaatkan tenaganya untuk mengerjakan pekerjaan listrik namun hal tersebut tidak menjadi beban bagi Budi. Dia bersyukur karena berkat merekalah, dirinya mengetahui hal-hal yang ingin dia ketahui.

Siang ini Budi beristirahat di sudut gudang. Tenaganya terkuras habis oleh staff bagian packing yang memintanya mengangkat beberapa kardus. Budi menyalakan rokok yang tersimpan di balik kantong kemejanya. Budi baru merasakan kejanggalan saat dia menghisap puntung rokok yang tinggal seruas jarinya. Dia lupa jika gudang sangat sensitive dengan asap lalu dia segera mematikan rokoknya.

"Aneh! Kenapa alarm ga bunyi ya?" katanya bermonolog.

Sudut matanya berkerut. Otaknya langsung menganalisa keadaan sekitarnya. Sebuah seringai muncul di sudut bibirnya saat melihat alarm kebakaran tidak berfungsi dengan baik. Jika alarm itu bekerja maka alarm tersebut akan berbunyi saat asap rokoknya menyentuh alat itu, namun nyatanya alarm itu tak bersuara.

Oppa, I'm in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang