Waktu memang terkadang tak dapat ditebak. Rasaku baru saja kulihat hamparan bunga yang harum semerbak. Namun terkadang keindahan itu menipu. Selalu saja ada kesedihan dibalik semua itu. Seperti keraguanku dengan semua rindu. Pernahkah kala itu kau benar memperjuangkanku.
Aku baru saja menemukan seorang putri yang sedang terkunci dalam istana. Seolah menunggu seseorang untuk pergi bersama. Karna jenuh dengan semua yang ada disana. Salahku memang yang dengan cepat mempercayakanmu untuk membuka pintu bahagia. Kau pun begitu. Terlihat yakin sekali saat kuberikan kepercayaanku. Tapi nyatanya semua itu berbuah palsu. Memang terkadang seperti itulah hidup. Sudah hukum alam dimana cepat mendapatkan itu berati mudah juga untuknya berlalu.
Dengan dalam dan diam ku tatap matamu yang indah. Butuh waktu lama untuk mengetahui apa yang ada disana. Seakan terlihat dengan jelas semua rasa gunda. Karna memang kau ragu akan semua beda. Pernah ku katakan padamu tentang semua tekadku yang teramat sangat nekad. Seperti merangkulmu dalam lingkungan baru dengan erat. Pelukan yang begitu hangat. Senyum palsu pengalih sikap. Karna nyatanya kau memang tidaklah kuat. Menemaniku dalam semua hebat.
Percuma saja acuhmu kita ini bukan seperti pasangan yang baru menikmati cumbu. Dimana aku saja yang harus memberi semua hal baru. Dengan senang kau merasakan semua itu. Nyatanya ku disini dengan semua belenggu. Hati yang penuh dengan semua rindu. Tak kuasa menahan semua pilu. Seperti percaya tak percaya dengan waktu. Akankah memang kau sebenarnya tercipta untukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima kasih, Cinta.
PoetrySedikit bait puisi per empat paragraf tentang kenangan yang telah menjadikan kau dan aku seperti saat ini. Kenangan saat dimana kau dan aku masih menjadi kita.