13

2.4K 204 14
                                    

Setelah sampai rumah yoongi tergesa menuju kamarnya, ia mengabaikan ibunya yang kebingungan dan mencoba meraihnya

Cklek

Ia mengunci pintu kamarnya dan terduduk dibalik pintu itu, ia terduduk merasakan sakit yang teramat mendalam.






Plakkk

"Sudah kubilang jangan lakukan lagi!!!! Kau menyakitinya sama saja kau menyakitiku, kau memukulnya sama saja memukulku!! Tak bisa kah kau berubah Park Jimin!!!!" Mina sudah hilang kendali saat melihat yoongi yang menangis dengan muka lebam penuh darah, ia sudah paham kalau Jimin telah memukulinya lagi

"SALAHKAN SAJA PADA ANAK MU!!!"

"HAH ANAKKU? YOONGI ANAKMU JUGA BANGSAT!!"

Tangan Jimin sudah melayang ke udara niat ingin menampar Mina karena selama ini ia tidak pernah dikasari oleh siapapun

"AARRGGHH SIAL"

BUGHH

Jimin meninju tembok untuk melupakan amarahnya, ia tidak mungkin memukul Mina dalam keadaan hamil.

"Kenapa? Hah? Kenapa? Pukul saja aku, pukul. Apa? Karena ada bayi diperutku huh? PUKUL SAJA PARK JIMIN, KAU JUGA MEMUKULI ANAKMU YOONGI JADI TIDAK BISA PILIH KASIH!!!"

Mina mengamuk dia bahkan akan meninju perut buncitnya sendiri namun Jimin lebih dulu menghentikannya

"PARK MINA, JANGAN GILA KAU!!!" Jimin berusaha mengunci pergelangan tangan Mina yang memberontak.

"Hiks lepaskan aku, aku juga harus merasakan yang yoongi rasakan, hiks" Mina mulai melemah dan akhirnya Jimin memeluknya erat

"Maaf..."




Tok tok tok

"Yoonie, keluar ya nak ayo kita sarapan bersama"

Ini sudah kelima kalinya Mina mengetuk kamar yoongi yang masih setia terkunci.

"Jangan begini, mama bisa gila Yoong"

Yoongi masih lengkap dengan pakaian yang tadi malam ia pakai, masih penuh darah dan acak-acakan.
dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, keadaan kamarnya masih gelap karena gorden yang tertutup rapat hingga cahaya matahari tidak Miss menembus.

"Apa dia mau keluar?"

Mina menggeleng

"Yasudah aku akan pergi kerja, kau bujuk dia sampai mau keluar dan makan hm. Aku akan pulang cepat"

"Iya mas"

Jimin sebenarnya enggan berangkat ke kantor karena memikirkan keadaan yoongi sejak semalam ia sama sekali mau keluar dari kamar, namun dia hanyalah bawahan jika absen terlalu sering ia takut dipecat, mana dia adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya.

Selama setengah hari Mina sibuk bolak-balik kamar yoongi hanya untuk membujuk anaknya agar mau keluar kamar, Mina sudah sangat pusing memikirkan keadaan yoongi. Ia takut terjadi apa-apa dengan yoongi. Padahal besok adalah pengumuman kelulusannya.

"Ahh apakah aku harus menghubungi Taehyung, siapa tau dia bisa membujuk yoongi"






Tok tok tok

"Yoon buka pintunya ya, kau harus makan Yoon..." Ini adalah suara Taehyung, dia kaget dengan keadaan yoongi berdasarkan cerita ibunya

"Yoon..." Tapi sayang tak ada sahutan apapun dari dalam kamar yoongi

Waktu sudah mulai petang, Taehyung juga harus segera pulang namun dia berjanji akan kembali untuk memastikan keadaan yoongi.






"Aku pulang"

Mina langsung menghampiri Jimin yang baru saja pulang, ia membantu melepaskan dasi dan jas Jimin

"Apa yoongi sudah mau keluar?"

Mina menggeleng sedih

Jimin berjalan menaiki tangga dan menghampiri kamar yoongi dan memanggil namanya berkali-kali, namun tetap sama tidak ada sautan apa-apa.

Sekitar sepuluh menit Jimin dan Mina berada didepan pintu kamar yoongi, tiba-tiba Jimin mendengar suara langkah kaki. Sepertinya itu yoongi, mungkin saja ia mau membuka pintunya

Tiga menit tidak ada suara apapun lagi.

BRAKK suara benda terjatuh dari dalam kamar yoongi membuat Jimin dan Mina sangat khawatir dan memilih untuk mendobrak pintu kamar yoongi dengan sekuat tenaga

Terbuka

"PARK YOONGI!!!!!!" Teriak mereka berdua bersamaan

Jimin berlari dan mengambil gunting dimeja belajar yoongi, yang syukurnya ada disitu disaat waktu yang tepat

Jimin segera membangunkan kursi dan menaikinya, segera iya mencoba menggunting tali yang tengah mencekik leher Yoongi dengan tangan yang bergetar hebat.

"CEPAT PUTUS SIALANN!!!"

yes akhirnya putus, Tubuh kejang yoongi terjatuh tak sampai membentur lantai, Jimin dengan sigap menangkap tubuhnya.

Jimin menarik simpul tali yang mengerat dileher yoongi dengan sangat kuat ia berusaha melonggarkannya, "aaaaaagrghhhh" dengan sekuat tenaga walaupun tangan yang bergetar air mata yang mengalir Jimin tidak bisa menyerah untuk menolong yoongi

Akhirnya tali dileher yoongi itu melonggar, tanpa ba bi bu Jimin segera mengangkat tubuh yoongi yang kejang dan leher yang membiru menuju ke mobilnya, ia harus segera ke rumah sakit.

"Hiks y-yoongie mengapa kau melakukan ini hah??!!!" Jimin memangku tubuh yoongi sekaligus ia menyetir, ia tidak punya banyak waktu

Jimin menangis meraung memapah tubuh yoongi meminta pertolongan pada semua orang yang ada dirumah sakit, akhirnya petugas rumah sakit dengan sangat cepat menangani yoongi dan membawanya ke UGD.

Jimin terduduk lemas, seakan tulang yang ada pada tubuhnya menjadi jelly, tubuhnya bergetar hebat ia tidak bisa berhenti menangis dan berteriak.







Tbc
Kalo ada yang bingung Mina kemana, dia pingsan pas liat yoongi gantung diri. Ya gitu Jimin tinggalin gitu aja karena terlalu kalap liat keadaan yoongi. Sorry kalo gajelas ya ges. Vote dan komen donk oakwkwk

im sorry ma [pjm+myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang