26 end

2.7K 189 43
                                    

Manusia tidak bisa memprediksi bagaimana nasib hidupnya, terkadang segala sesuatu terjadi itu tidak pernah terfikirkan atau di inginkan

Namun tuhanlah yang membuat cerita, sekeras apapun kita mengubahnya jika tuhan berkata iya maka iya,  jika tidak maka tidak.

Selama tiga tahun ada seseorang yang berusaha mengubah skenario yang tuhan ciptakan, selalu berusaha untuk memperbaiki segala sesuatu yang menurutnya salah.  Hingga akhirnya dia memilih untuk menyerah, menyerah akan duri yang berusaha ia pertahankan. Semakin ia genggam semakin menusuk hingga akhirnya ia harus melepaskan dan menyembuhkan luka itu.








"juno sayang, waktunya bangun. Ayo sarapan, hari mama masak makanan kesukaan juno. Fried rice with chicken sausage"

"wait a minute"

"sayang ini sudag terlalu lambat, nanti papa ninggalin kamu loh, mau naik bus?"

"mama cerewet, aku akan turun setelah mandi"

"anak pintar, mama sama papa tunggu dibawah"





Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa merasakan kehangatan, keharmonisan keluarga kita. Melihat canda dan tawanya membuat hati kita menghangat, tidak pernah ingin kehilangan rasa ini rasa bahagia ini, itu yang difikirkan oleh seorang anak. Meja makan dan sarapan dengan diiringi cerita lucu dari sang ayah dan ibu yang menanggapinya dengan tawa, itu saja bisa membuat seorang anak merasa sangat bahagia

"aku selesai"

"papa juga selesai"

Juno mengambil tas nya dan berdiri dari kursi "aku duluan ke mobil" ia meninggalkan meja makan yang masih tersisa bekas sarapan dan dua manusia yang sedang saling menatap penuh dengan kebahagiaan.

"mas pergi dulu hm, jangan melewatkan makan siangmu.  Jangan terlalu capek ngurusin rumah"

"astaga mas, itukan sudah kewajiban seorang istri"

"Tapi diperutmu ada baby park yang tidak boleh kecapekan sedikitpun"

"baby, lihat ayahmu sangat bawel dan menyebalkan"

Jimin merengkuh pinggang istrinya dan memeluknya lembut

"selalu tidak rela"

"astaga sayang, kamu hanya bekerja dan nanti sorepun pulang kkkk"

Jimun menumpukan dagunya dan merengut manja

"tapi aku selalu ingin didekatmu,Yoon"





Empat tahun menikah dengan Yoongi,  Jimin merasa hidup, ia merasa semakin yakin akan jalan hidupnya. Kesalahan dimasa lalu ia jadikan sebagai pembelajaran untuk kedapannya. Sekarang tujuan hidupnya hanyalah Yoongi, juno dan janin yang ada diperut yoongi

Ia tidak merasa menyesal akan pilihan yang ia pilih. Ia bahagia,Yoongi bahagia dan junopun terlihat baik-baik saja akan jalan ini.  Ia menyukai Yoongi sebagai ibunya, ia menerimanya, menerima takdir ini dan Jimin sangat amat bersyukur bahwa juno bisa mengerti

"umm juno appa"

"ya? Kenapa sayang?" Jimin mengelus surai juno dengan sebelah tangannya ia masih fokus menyetir

"apa juno eomma sama sekali tidak menghubungimu untuk menegetahui keadaanku? Ini sudah empat tahun lamanya"

CKITTTTT

"huhhh, maaf sayang.  Apa kau tak apa?  Ada yang terluka, maaf rem mobil papa terlalu pakem" Jimin menghela nafas dan memeluk juno secara reflek

"juno tak apa, hanya sedikit kaget.  Bisa papa jawab pertanyaan juno"

im sorry ma [pjm+myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang