biar ga gantung

1.2K 96 13
                                    

Bunyi rintik hujan selalu menjadi penghambat kebahagiaan seorang Min Yoongi. Ia tidak menyukainya karena suara itu terasa menyakitkan baginya, terasa sejuk namun tetap saja hujan membuat suasana menjadi sepi dan hampa. Ia menyukai tiap detik dalam hidupnya setelah hadirnya seseorang yang sangat amat penting baginya. Namun karena hujan terkadang ia melupakan kebahgiaanya.

Selimut tebal dan halus itu ia naikkan sampai ke leher meremat ujungnya dan terfokus pada atap langit kamarnya, ia membayangkan sesuatu yang indah dimasa depan. Desain menggambar awan di langit-langit kamar tidaklah buruk, perasaannya membaik setelah ia membayangkan sesuatu yang indah sambil menatap lukisan dilangit-langit kamarnya.

Setelah kejadian hari itu juno meminta satu permintaan pada ayahnya, dia ingin dititipkan dipanti asuhan dan dikeluarkan dari keluarga Park. Ia benar-benar tidak ingin dianggap keluarga Park lagi. Tentu saja itu membuat Jimin terpukul dan hampir putus asa

Tak mudah baginya, itu benar-benar pilihan yang sangat amat sulit. Jimin sempat merasa sangat gila akan keadaan itu, Yoongi yang sedang hamil besarpun sempat Jimin abaikan,bahkan Jimin sempat meninggalkan rumah berbulan-bulan dan kembali saat mendengar kabar kalau anak keduanya telah hadir

Bagaimanapun,yoongi memahaminya. Park Jimin baru saja kehilangan anak laki-lakinya, hartanya ia sangat amat paham. Jadi tidak ada sedikitpun ia meninggalkan Jimin tak sedikitpun ia mengurangi rasanya. Dia selalu menunggu dan terus menunggu, menunggu waktu yang mungkin bisa membuatnya merasa hidup lagi

Sudah tiga tahun, anak perempuan mereka diberi nama Juni. Juni Park, nama yang tidak asing ditelinga. Jimin sangat menyayanginya,sangat. Ia mencoba melupakan Juno bagaimana caranya,namun anak tetaplah anak yang tak akan pernah ada gantinya. Juni mempunyai paras yang mirip dengan kakaknya, yang sekarang mungkin sudah remaja. Jimin tidak pernah akan bisa melupakan anak-anaknya. Seberapa berdosanya dia, anak tetaplah harta yang Tuhan titipkan dan itulah anugerah yang harus disyukuri dan diingat selalu.

"Mas, Juni rewel terus dari tadi nggak mau makan. Sepertinya mau dipeluk papanya"

"Kamu ini,bilang aja mamanya juga mau dipeluk"

Jimin berbaring disebelah Juni dan Yoongi lalu memeluk kedua manusia cantik kesayangannya dengan nyaman

"Yoon, seperti janji kita. Kita apak hidup dan mati bersama, kita akan mati bersama cerita kita begitu rumit. Aku tidak pernah menyesal melalui semua ini denganmu" Air mata itu mengalir dipipinya, matany bergetar sambil terus menatap pria cantik didepannya

Yoongi menatap Jimin dengan sendu, ia tau. Jiminnya merindukan Juno, ia tau kalau Jimin mempunyai rasa menyesal akan semua ini, yang dilakukan yoongi hanya mengusap pipi yang berair itu dan percaya akan takdir tuhan. Semua jalan pasti ada alasannya.

"Aku mencintaimu Park Yoongi,sangat"

"Aku mencintai semua tentangmu. anakmu, anak kita, cerita kita,dosa kita,aku juga mencintai rasa penyesalanmu aku benar-benar mencintainya aku merelakan semuanya karena Aku sangat mencintaimu"

"Yoon.."

"Lebih baik kita tidur, Juni sudah terlelap"

"Ak..."

"Park Yoongi akan selalu mempercayai suaminya Park Jimin. Terimakasih suamiku,aku sangat mencintaimu sampai kapanpun"

Jimin memajukan bibirnya dan mengecup kening istrinya sangat lama

"Maafkan aku Yoon, maaf karena telah menyakiti perasaanmu. Mulai hari ini aku akan fokus dengan keluarga kita,inilah takdir inilah jalan yang Tuhan tulis tentang kita. Aku harus merelakan semua yang sudah terjadi. Aku juga sangat mencintaimu semua tentangmu, aku mencintainya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

im sorry ma [pjm+myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang