15

2.5K 194 74
                                    

AKU KASIH PERINGATAN AJA KALI YA, CERITA INI SELAIN BXB JUGA SANGAT MELENCENG DAN TIDAK PATUT DICONTOH, ISINYA DOSA SEMUA. KALO GA SUKA DENGAN YANG MELENCENG2 LEBIH BAIK NDAK USAH DIBACA. NDAK PP KOK





Setelah sekian lama yoongi dirawat dirumah sakit ia akhirnya bisa pulang juga, walaupun difisik sudah pulih tapi hatinya masih sakit, ia sedikit trauma akan kejadian yang pernah menimpanya

Setelah pulang kerumah, Jimin lebih banyak memperhatikan yoongi daripada Mina. tapi Mina tidak menyadari hal itu, Mina senang saja karena ayahnya bersikap lembut pada yoongi dan sepenuhnya merawat putra kesayangannya. Selagi ia masih bisa mengurus dirinya sendiri kenapa tidak





"Pa tidur disini lagi ya"

"Tapi sayang, sudah dua hari papa tidur disini sayang kasian mama"

Yoongi melepaskan tautan tangannya yang tadi bertengger dilengan kekar ayahnya.

"Baiklah temani saja istrimu yang sedang hamil itu"

Jimin mengelus surai lembut yoongi
"Baiklah aku tidur disini, tapi aku akan ke kamarnya dulu untuk sekedar basa-basi hm" Yoongi menggangguk dengan semangat




Mina sedang mengelusi perut buncitnya yang sangat bulat itu kini menyadari bahwa ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya

"Ahh mas, yoonie sudah tidur?"

"Belum sayang, dia ingin ditemani aku terus katanya itu bisa membuatnya lebib tenang, aku kesini untuk menengokmu dan aegy" Jimin duduk ditepi ranjang dan membelai perut istrinya

"Itu wajar mas, temani dia ya. Toh aku bisa melakukan apapun sendirian, aegy belum nakal kkkk" Jimin hanya terkekeh dan mengecup singkat punggung tangan Mina

"Kalau begitu mas ke kamar yoongi lagi hm"







Cklek!

"Kenapa lama sekali sih?" Yoongi menatap kesal kearah ayahnya

"Astaga sayang, kan aku juga rindu mamamu dan calon adikmu"

" Oh begitu, kalau begitu tidur saja dengan mereka"

Jimin mendekat dan duduk ditepi ranjang, yoongi semakin membaik keadaannya. Namun akhir-akhir ini yoongi sangat pencemburu dengan ibunya, seperti saat mereka sedang bertiga ntah itu sedang makan,menonton tv atau mengobrol, raut wajah yoongi akan terasa berbeda, ia juga mengurangi komunikasi dengan ibunya. Tapi Mina tidak curiga tentang itu, melihat anaknya kembali sehat saja Mina sangat bahagia sekali.

"Sayang"

Yoongi hanya diam dan memeluk bantal gulingnya

"Jangan begini dong, papa juga kan harus adil sayang"

"Kalau begitu sana saja keluar dan tidur dengannya atau bersetubuh dengan perut buncitnya itu pasti menyenangkan bukan"

"Park Yoongi" Jimin sebenarnya agak emosi dengan kata-kata yoongi barusan, tapi ia segera meredakan emosinya karena jangan sampai ia memukuli anaknya lagi, jangan sampai.

Maka dari itu Jimin lebih memilih berbaring disamping yoongi dan mulai memeluknya dari belakang

"Tidak usah peluk-peluk, lebih baik kau peluk saj–"

"Ssstttt" belum sempat yoongi melanjutkan ocehannya Jimin dengan cekatan menciumi pundaknya yang terekspos membuat yoongi merasa geli

"Tidak usah merayu, kau lebih baik menemani kesayanganmu. Bukankah menyetubuhi orang hamil itu nikmat"

Jimin sebenarnya sudah sangat emosi, kepalanya hampir mengeluarkan asap, apakah iya harus meluapkannya atau tidak

Jimin mendekat ketelinga yoongi
"Tentu saja kau lebih nikmat Yoon, tubuhmu jauh lebih nikmat dari siapapun"

Yoongi menyeringai "tapi kau menghamilinya"

Jimin bungkam, ia menatap dalam mata hazel yoongi dan akhirnya mereka menautkan bibir satu sama lain hingga suhu ruangan semakin panas saja. Sepanjang malam itu hanya dipenuhi dengan mereka yang menyebut nama masing-masing dengan nada yang mendayu ingin dipuaskan.



















4bulan kemudian

Perut Mina sudah sangat besar menurut perkiraan mungkin beberapa hari lagi bayi yang dikandungnya akan lahir, Mina sangat senang akan hal itu. Namun ada yang membuatnya sedih selama kejadian yoongi ingin bunuh diri itu. Anak sulung yang paling ia sayangi dan kasihi itu terlalu memperlihatkan kalau sedang menghindarinya, Mina selalu bertanya pada dirinya sendiri apa yang salah dengannya, apa dia pernah menyakiti yoongi. Perihal hubungan yoongi dan Jimin, Mina sama sekali tidak curiga karena Jimin yang sangat pintar membangi perhatian dan segala sesuatunya.

Cklek!

Mina membuka kamar milik yoongi ia berniat membicarakannya hari ini, kebetulan Jimin sedang dikantor. ia ingin bertanya apa yang salah dengan anaknya ini.

"Yoonie sayang"

"Ahh ma, kenapa?"

"Bolehkah mama masuk?"

"Apa ada yang penting? Yoongi sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Jika tidak penti—"

"Ini penting"

Mina duduk ditepi ranjang dan menghadap ke yoongi yang sama sekali tidak menatapnya, anak itu masih terfokus pada layar laptopnya

"Yoonie"

"Katakan saja apa yang ingin mama katakan"

"Kenapa kau mengabaikanku?"

Yoongi menaikkan sebelah alisnya dan menatap Mina

"Maksudmu?"

"Tidakkah kau menyadarinya, semenjak insiden itu kau semakin jauh dengan mama, apakah mama membuat kesalahan padamu?"

"Tentu saja, harusnya kau tidak menjadi ibuku. Karena itu sangat menghambat hubunganku dengan Jimin" ucap yoongi dalam hati

"Tak ada itu hanya perasaanmu saja"

"Tapi Yoon mama yang merasakannya, kau semakin jauh dengan ibumu ini. Kalau mama punya salah mama minta maaf nak" Mina menggenggam tangan lembut anaknya, ia sangat menyayangi yoongi, ia sangat merasa terpukul saat insiden itu tapi ia lebih terpukul lagi saat anaknya acuh kepadanya.

"Sudahlah ma, itu hanya perasaanmu saja hm. Yoongi tidak seperti itu, lebih baik mama istirahat"

"Tapi— aww" Mina memegangi perutnya yang tiba-tiba melilit

"Ma? Kenapa?"

"Aww Yoon, sakit shhh perut mama sakit. Telfon papa shh" Mina memegangi perutnya yang sangat mulas luar biasa, ia sampai mendudukan tubuhnya dilantai karena sudah tidak kuat menyangga tubuhnya.

Yoongi panik dan mondar-mandir ntah apa yang harus ia lakukan

"T-telfon ayahmu" suara Mina melemah, darah merembes ke paha mulusnya, sudah dipastikan Mina akan segera melahirkan. Yoongi berlari keluar kamar karena ia tidak menemukan ponsel genggamnya, ia menuju ke telfon rumah yang ada diruang tamu

Baru saja ia mengangkat gagang telepon dan akan mengetikkan nomor ayahnya, tiba-tiba saja...

"Kalau dia mati, bukankah Jimin akan sepenuhnya milikku?" Yoongi menyeringai dan kembali meletakkan telfon yang sempat terpatri ditelinga cantiknya.


TBC

Vote dan komen juceyooo. Maap lama bngt update nya ehh lagian ada yang nunggu ga yaaa. Hhhe🤭

im sorry ma [pjm+myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang