Part 11

1.6K 77 5
                                    

Sepulang dari rumah sakit Ricis memutuskan untuk pergi ke dermaga yg biasa ia datangi. Hatinya masih terasa sakit, sakit sekali. Setelah Wildan sadar, semuanya malah usai. Penantian selama dua bulan harus dia ikhlaskan begitu saja. Ia tak tau apa yg akan terjadi nanti, ia tidak tau bagaimana takdir akan membawanya. Patah hati kali ini lebih menyakitkan daripada ditinggalkan laki-laki yg bernama Ogund.

Wildan sekarang sudah membuka mata, hal yg paling Ricis harapkan. Tpi Wildan tidak menginginkan dia berada disana. Wildan memilih memutuskan semuanya tanpa menunggu dia mengingatnya. Ricis tak marah pada Wildan, tidak membencinya sama sekali. Tpi caranya mencampakkan Ricis begitu jahat. Terbesit pikiran "lebih baik kamu tetap menutup mata tpi aku bisa terus berada di dekatmu. Daripada kamu membuka mata, tpi kmu tidak ingin aku berada di sampingmu"

"Astagfirullah, Cis. Kamu mikir apa sih? Harusnya kmu seneng Wildan sadar. Meskipun setelah ia sadar, kamu harus kehilangannya" ucap Ricis pada dirinya sendiri

"Asal kamu bahagia, Dan. Ya Allah kuatkan aku" Ricis menghela nafas berat, ia menatap lurus ke arah laut

"Hari ini, aku harus kehilangan kamu. Aku gak tau apa yg akan terjadi nanti. Tpi aku selalu berharap, kamu selalu baik-baik saja"

"Woy" suara Ella membuat Ricis kaget setengah mati, bagaimana tidak? Disaat pikirannya sedang melayang-layang. Ella malah mengagetkannya. Tpi Ricis sedang malas berdebat kali ini, ia lebih memilih diam dan menatap kembali ke arah laut

"Yahh Ricisnya gak semangat" keluh Ella

Ricis tak menjawabnya, ia tetap di posisinya

"Aku udah denger semuanya, maafin aku yah karena dulu aku udah ngenalin kamu ke Wildan" Ella mulai merasa bersalah

"Hidup itu kadang lucu yah El, dulu bang Aries ngenalin aku ke Ogund dan pada akhirnya Ogund pergi. Sekarang kamu ngenalin Wildan ke aku, tpi Wildan nyuruh aku pergi"

"Ya berarti tandanya kamu harus nyari jodoh kamu sendiri. Jangan nunggu di kenalin" ucap Ella enteng

"Aku ngga nunggu di kenalin, kan kamu yg nyuruh-nyuruh aku buat nyoba dulu. Ya aku nurut"

"Iya deh iya, maaf. Tpi kamu harus, kalo kamu sama Wildan jodoh. Pasti bisa bareng lagi, dengan cara yg tidak di duga"

"Aku gak yakin El, ingatan Wildan hilang 100%. Dan kata papah itu permanen, sampai kapan pun Wildan gak akan inget tentang masa lalu kita"

"Heyy, nyonya Ria Yunita. Gak ada yg gak mungkin di dunia ini, batu gede  aja bisa belah karena di tetesin air terus menerus. Jadi kamu harus tetap berusaha, kalo kata Allah kamu jodoh dia gak ada yg bisa nolak. Kalaupun tidak berjodoh, semoga kamu di kasih yg terbaik. Gak boleh galau ahh, inget janji kamu ke abang kamu. Gak bakal sedih lagi, masa seorang Ricis ngingkari janji sih. Abangmu kemarin nangis loh liat kamu murung terus"

"Iya, aku banyak salah banget sama dia. Aku terus-terusan buat dia sedih" ucap Ricis

"Makannya minta maaf sama abang kamu"

"Ehh tapi ngomong-ngomong hubunganmu dengan bang Aries gmna?"

"Gmnaa apanya?" Ella malah balik nanya

"Di tanya malah balik nanya kamu ini El"

"Sebenarnya sih udah ada rencana Cis, tpi bang Aries kaya belum yakin gitu" Ella terus terang

"Knapa?" tanya Ricis

"Karena sekarng kan kamu juga lagi sedih, jadi bang Aries belum berani buat ngomong"

"Emg niatnya kapan?" tanya Ricis

"Bulan depan, tpi kayanya di undur deh"

"Ya Allah, adik macam apa aku ini? Abang aku mau nikah, tpi aku gak tau apa-apa karena sibuk dengan urusan aku sendiri. Bang, maafin aku" Ricis mulai bersedih kembali

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang