Part 19

3.2K 114 49
                                    

Maaf-maaf nih, updatenya telat-telat mulu.

"Mksudnya apa sih? Ogund disini tadi, ngobrol sama gue. Lalu knapa Meira ngomong Ogund mencoba bunuh diri?" gumam Wildan

Lalu ia pun pergi menuju rumah sakit

Setelah tiba di rumah sakit, Wildan langsung menghampiri Meira

"Mei, Ogund gmna?" tanya Wildan

Meira menatap mata Wildan dengan sendu, Wildan melihat mata Meira begitu sembab. Mungkin gadis itu sudah menangis dari tadi. Tampak jelas di mata Meira bahwa ia sedang ketakutan

"Mei, Ogund pasti baik-baik aja kok. Lo jangan mikir yang aneh-aneh dulu" Wildan mencoba menenangkan Meira

Setetes air mata berhasil lolos dari pelupuk mata Meira

"Gue takut Dan, anak gue masih kecil. Gue gak bisa ngebayangin kalo gue harus ngebesarin anak gue seorang diri" ucap Meira di sela-sela tangisannya

"Lo ngomong apa sih Mei? Jangan mikir yang macem-macem" ucap Wildan "lo liat gue sekarang, gue juga sembuh. Gue bisa bangun dari koma gue. Ogund juga pasti bisa" lanjutnya

"Lo sembuh karena lo berkeinginan besar untuk sembuh Dan, sedangkan Ogund. Dia bahkan berniat bunuh diri. Apa dia gak peduli gitu sama gue? Sama anaknya juga hingga dia berfikiran pendek kaya gitu. Gue tau dia gak pernah mencintai gue. Tpi bukan berarti dia lepas dari tanggung jawabnya kan sebagai seorang suami"

"Lo harus percaya kalau Ogund itu peduli sama lo. Gue juga gak ngerti kenapa dia sampe berfikiran kesitu. Tpi lo harus percaya dia sayang sama lo dan Ajeng" ucap Wildan "lo tenang yah?" lanjutnya

Tak berselang lama, orang tua Ogund tiba di rumah sakit. Raut wajah keduanya tampak panik, mamanya tak henti-hentinya menangis. Sedangkan papanya Ogund terlihat terus saja beristigfar..

"Awalnya gmna sih Mei, kok bisa Ogund kaya gitu?" tanya papanya Ogund

"Mei juga gak ngerti pah, tpi sebelum kejadian itu Ogund bilang ke Mei. Kalo dia takut ketemu Wildan, apalagi disaat dia tau kalo ingatan Wildan kembali pulih. Dia takut Wildan mengingat semuanya dan mengingat kejadian itu pah. Mei coba nenangin dia, memberi semangat dia supaya ngga takut kalo ketemu Wildan. Tak lama dari itu, Ajeng nangis. Mei langsung menghampiri Ajeng. Setelah Mei kembali ke kamar, Ogund udah gak sadarkan diri pah" ucap Meira, ia langsung memeluk ibunya Ogund

"Yg sabar Mei, kita doain supaya Ogund sembuh. Kembali sehat kaya dulu" ucap mamahnya Ogund

"Mei takut mah, Mei gak bisa ngebayangin kalo tanpa Ogund. Ajeng masih kecil mah, gmna kehidupan Mei selanjutnya?" Meira semakin menangis

"Mei, Ogund sembuh. Udah. Itu yg harus lo tau sekarang. Gak perlu mikir yang macem-macem" ucap Wildan

Tiba-tiba dokter keluar dari ruang ICU. Dan langsung menghampiri keluarga pasiennya.

Bersambung ....

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang