Part 16

1.9K 68 13
                                    

Author POV

Keesokan harinya, Wildan memutuskan untuk berolahraga. Kebetulan hari ini adalah hari minggu. Ia berlari mengitari taman kota yg tak jauh dari rumahnya. Di taman itu, terlihat banyak sekali orang sedang berolahraga. Ada yg sedang senam, lari, ada juga yg sedang yoga.

Tanpa di sengaja, ia menabrak seorang perempuan sampai perempuan tersebut terjatuh. Wildan langsung membantunya berdiri dan meminta maaf..

"Sorry, sorry. Tadi gue nunduk aja gak liat kalo di depan ada orang"

"Iya gak papa, aku juga yg salah" ucap wanita tersebut

Saat melihat gadis itu, ntah mengapa Wildan seperti mengingat sesuatu.

"Aduh ..." ucapnya sambil memegangi kepalanya

"Ehh knapa? Perasaan tadi gue yg jatoh deh. Kok jadi lo yg pusing sih" gadis itu terlihat panik melihat keadaan Wildan

Wildan terus saja meringis kesakitan. Kepalanya terasa begitu berat, dan brukkk. Wildan tak sadarkn diri. Gadis itu meminta tolong pada orang sekitar agar membantunya membawa Wildan ke rumah sakit.

Kebetulan gadis itu membawa Wildan ke rumah sakit dimana ayah Ricis bekerja. Langsung saja ayahnya menghubungi Ricis agar segera ke rumah sakit.

Di ruangan itu tampak sepi, seperti tak ada orang disana. Wildan perlahan membuka matanya, lalu ia menoleh ke arah gadis yg baru saja ia temui tadi pagi di taman. Gadis itu sedang tertidur di sofa yg sengaja di siapkan untuk keluarga pasien. Wildan memandangi gadis tersebut. Ia seperti mengingat sesuatu "Bunga, gadis itu sangat mirip dengan Bunga" gumamnya. Sepertinya Wildan mulai mengingat masa lalunya

Gadis tersebut pun terbangun dari tidurnya, dan langsung melihat keadaan Wildan

"Heyy, udah sadar? Alhamdulillah" tanyanya

Wildan tersenyum "kamu Bunga?" tanya Wildan secara tiba-tiba

Gadis itu hanya tersenyum

"Apa cuma mirip aja? Tpi gak mungkin. Wajahmu sangat mirip dengan Bunga. Bedanya Bunga memakai hijab, sebenarnya kamu siapa?"

"Aku Caru, kembarannya Bunga. Kamu mungkin gak kenal aku, tpi Bunga udah cerita banyak tentang ke aku"

"Caru? Bunga gak prnah bilang kalo dia punya kembaran" Wildan mulai penasaran dengan identitas gadis tersebut

"Ya gak tau juga sih alasan dia knapa gak prnah bilang ke kamu. Yg jelas aku ini ya kembaran Bunga"

"Tpi knapa aku gak pernah liat kamu?"

"Sejak umurku 15 tahun aku udah ikut ibuku ke Amerika dan menetap disana. Aku ke Indonesia baru dua hari yg lalu setelah lima tahun aku tinggal disana. Berniat liburan disini"

"Berarti kamu gak dateng ke pemakaman Bunga?"

Gadis itu tampak menahan air matanya

"Ibu tidak memberi tahuku bahwa Bunga meninggal. Aku baru tau dua hari yg lalu saat aku menginjakan kakiku lagi di Indonesia. Ntah apa alasannya aku gak ngerti. Aku sering bertanya pada ibuku, knapa tiba-tiba Bunga hilang kabar? Tidak ada lagi panggilan darinya. Tpi ibuku selalu bilang, mungkin Bunga sedang sibuk. Hingga pada akhirnya aku memutuskan liburan ke Indonesia dan ibu langsung memberitahukan segalanya. Sakit sekali hati aku menerima semua ini. Bunga pergi tanpa pamit ke aku" Caru mulai menangis

"Hey, tenanglah. Mungkin mksud ibumu supaya kamu tetep fokus pada kehidupanmu disana" ucap Wildan mencoba menenangkan Caru. Gadis itu terus saja menangis

"Tpi Bunga lebih penting dari segalanya, sejak ayah dan ibuku bercerai. Kami langsung terpisah jauh. Aku tidak prnah lagi bertemu secara langsung dengannya"

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang