Tandai typo~
25, April 20xx
"Hyung, mau ikut tidak?"
Jungkook menyembulkan kepalanya dipintu kamar Namjoon, suaranya membuat dua orang yang sedang berbincang itu menoleh kearah pintu."Kemana?"
Namjoon berjalan mendekati Jungkook yang masih setia berdiri didepan pintu."Yang kemarin"
Bisik Jungkook sesaat setelah Namjoon tiba dihadapannya."Oh"
Hanya iu respon Namjoon. Dan ia membuka pintu itu lebar-lebar membuat Jungkook menegakkan tubuhnya dan berlari masuk menemui Jimin."Jimin-Ssi! Pagi-pagi sudah kesini"
Jungkook menjatuhkan dirinya dikasur empuk milik Namjoon."Pagi-pagi sudah ngajak keluar! Dan jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi! Aku lebih tua darimu"
Jimin melempar Jungkook dengan bantal sofa."Hehehe"
Jungkook hanya meringis, ia suka sekali menjahili Jimin dengan memanggil pria bertubuh pendek darinya itu tanpa embel-embel Hyung. Tidak ada takut-takutnya, padahal jika marah Jimin itu seram.
"Namjoon Hyung? Jadi tidak?""Kalian mau kemana? Bukannya hari ini ada rekaman?"
Jimin mengerutkan dahinya."Kesuatu tempat rahasia yang hanya berisi orang-orang tinggi"
Jungkook menatap Jimin dengan tatapan mengejek."Jeon Jungkook sialan! Mati kau, mati, mati"
Jimin memukuli Jungkook dengan brutal menggunakan bantal sofa yang ia lempar tadi, yang dipukul hanya tertawa sambil sesekali menghindar dari amukan Jimin.
"Mau mengejekku lagi, hah?!""Aku tidak mengejek, ini fakta"
Ucap Jungkook santai. Jimin sudah mengangkat bantal sofa itu lagi dan langsung dihentikan oleh Namjoon."Sudah, berhenti! Kalian membuat kasurku berantakan"
Namjoon berjalan mendekati Jungkook dan Jimin, mendudukan dirinya disebelah Jungkook."Kasurmu itu sudah berantakan Hyung dan selalu berantakan, jangan bertingkah seperti orang yang kasurnya selalu rapi"
Jimin ikut duduk disisi lain Jungkook."Maka dari itu, aku malas membereskannya, jika tambah berantakan siapa yang mau membereskannya?"
Namjoon memutar bola matanya malas. Ia pemalas memang."Jimin Hyung saja suruh bersihkan"
Jungkook tertawa."Tidak mau jika tidak ada bayarannya"
Jimin merebahkan dirinya dikasur."Perhitungan sekali sih"
Jungkook mendesis, dan hanya mendapat juluran lidah dari Jimin."Jam berapa berangkatnya Kook?"
Namjoon merubah topik untuk menghindari keributan kecil yang selalu diciptakan oleh dua orang dihadapannya ini."Jam 11 Hyung, bisa kan?"
"Kalian akan pergi? Bagaimana dengan rekamannya?"
Jimin langsung berdiri saat mendengar rencana Jungkook dan Namjoon."Bukannya rekamannya diundur?"
Tanya Jungkook."Iya, itu diundur 2 hari lagi"
Namjoon menatap Jimin yang memasang wajah terkejut."Hah? Kenapa aku tidak tau?"
Jimin langsung merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya."Selama ini kau tinggal dimana Hyung? Goa?"
Jungkook terkekeh melihat Jimin yang sedang sibuk membuka ponselnya. Entah membuka apa, mungkin sedang mengecek pesan yang dikirim oleh PD-Nim."Aishh.. pesannya tenggelam"
Jimin menghembuskan nafasnya kesal. Dan melihatkan room chatnya.
"Banyak nomor tidak dikenal menghubungiku, ini sudah kali ke delapan aku mengganti nomorku, masih saja bocor"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love || Namjoon × Jisoo || NAMSOO✔
RandomKIM NAMJOON dan KIM JISOO. Dua insan yg saling mencintai dalam diam. Diam dalam artian mereka berdua berhubungan dalam kotak rahasia yg mereka buat. Ya,mereka berdua tidak memiliki niatan untuk memberi tahu hubungan mereka kepada orang lain,termasuk...