24

1.4K 149 24
                                    

16, April 20xx

Jisoo

Entah apa yang terjadi selama 10 menit yang lalu, tiba-tiba saja kepalanya seperti dihantam menggunakan bantal lalu pusing yang teramat sangat mengusik kepalanya.

Tubuhnya menjadi lemas dan terduduk diatas bangku putih, bangku putih?

"Kau kenapa nak?"
Seorang wanita paruh baya memakai kacamata dan berambut pendek tersenyum sangat manis kepadanya sambil mengelus surai hitam indah milik Jisoo.
Senyumnya sangat familiar.

"A-ahjumma? Aku-"
Ucapan Jisoo terpotong saat wanita paruh baya itu tiba-tiba menyodorkan sebuket bunga krisan kearah Jisoo, dibarengi dengan teriakan seorang pria "bersiaplah!"

"Kau sangat cantik"
Ucap wanita paruh baya itu lagi sambil menggenggam tangan Jisoo, membantunya berdiri dari duduknya.

Jisoo memandang tubuhnya yang dibalut dengan gaun putih yang cantik dan indah, diseberang sana ada sebuah kaca yang menampilkan pantulan dirinya, ia tak mau mengada-ada, tapi ia sangat sangat cantik hari ini.

Seperti gaun pernikahan

Dan entah kenapa, ia baru sadar ternyata di tempat ia berdiri bukan hanya ada dirinya dan wanita paruh baya tadi, tapi juga ada lebih dari 30 orang ditempat itu.

Jisoo sibuk memandangi sekitar hingga ia dikejutkan dengan pekikan tertahan dari wanita-wanita yang berada di belakangnya.

"Astaga dia cantik sekali"

"Apa benar dia seorang manusia?"

"Dia pasti bidadari kkk"

"Beruntung sekali dia bisa menikahinya"

"Jika aku lelaki aku akan merebutnya"

Ya, komentar seperti itu. Untuk siapa? Apa itu untuk dirinya? Jisoo mengernyitkan dahinya heran, jika dilihat dari riasan yang digunakan orang-orang disana, riasan Jisoo lah yang paling mencolok.

Tapi setelah itu pandangan Jisoo teralihkan kearah pintu, seorang wanita dengan gaun super cantik bak putri sedang berjalan, diiringi dengan tepuk tangan yang heboh dan... pekikan wanita-wanita tadi semakin menjadi-jadi.

Siapa dia?

Hanya itu yang Jisoo pikirkan dari tadi, wajah wanita itu terlihat sangat bersinar seperti matahari, sehingga sedikit mempersulit Jisoo melihat wajahnya, berlebihan memang tapi Jisoo pun tak paham kenapa wajah wanita itu terlihat begitu bercahaya.

Wanita itu berjalan kedepan, mengikuti karpet berwarna merah itu yang akan membawanya kesuatu tempat, tapi langkah wanita itu terhenti saat sampai dihadapan Jisoo.

Seperti mesin, Jisoo otomatis menundukkan kepalanya sambil sedikit meremat buket bunga yang sedang ia pegang, kenapa ia harus menunduk? Ia juga tidak tahu, kepalanya reflek menunduk saat wanita itu berada dihadapannya.

"Berikan bunganya nak"
Ucap wanita paruh baya tadi.

Jisoo terkejut saat mendengar ucapan wanita tadi, kenapa diberikan? Walaupun otaknya masih sibuk berfikir, tapi tangannya perlahan-lahan terangkat dan menyodorkan bunga itu.

Our Love || Namjoon × Jisoo || NAMSOO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang