30

1.5K 177 34
                                    

5, Maret 20xx

Jam 9.15 pagi, dan Namjoon baru saja mengumpat karena kesiangan. Dan sudah membuat kegaduhan didalam kamarnya.

Seokjin yang dari tadi mondar-mandir melewati kamar Namjoon hanya memasang wajah bingungnya, dan tak berniat sama sekali untuk membuka pintu kamar Namjoon. 'Sudah biasa, bukan pemandangan yang baru lagi' pikirnya.

Beda halnya dengan Jimin dan Taehyung yang dari tadi berdiskusi tentang apa yang dilakukan Namjoon dikamarnya. 15 menit yang lalu mereka melihat Namjoon berlari kearah dapur, entah apa yang pria itu lakukan, lalu berlari lagi masuk kekamarnya tanpa memperdulikan panggilang member lainnya. Dan beberapa menit kemudian munculah suara bising dari kamar Namjoon.

"Kira-kira apa yang dilakukan Namjoon Hyung?"
Jimin bertanya sambil menatap pintu kamar Namjoon.

"Apa ia baru saja mendapat panggilan dari PD-Nim?"
Taehyung menebak asal.

"Kenapa harus panik seperti itu? Seakan-akan langit akan runtuh"
Jimin menatap Taehyung.

"Mungkin ia... dikeluarkan dari agensi?"
Taehyung membulatkan matanya terkejut atas ucapannya sendiri.

"YA! Jika ingin bicara dipikirkan dulu ucapanmu! Enak saja!"
Jimin memukul paha Taehyung.

"Hehehe.. aku hanya bercanda"
Taehyung memasang senyum kotaknya, ringisannya semakin lebar saat melihat wajah jengah Jimin.
"Kau bilang langit akan runtuh tadi, memangnya langit bisa runtuh?"

Abaikan 2 pria bermarga Kim dan Park ini yang sedang membahas langit runtuh. Sedangkan didapur ada Yoongi dan Hoseok yang sedang menyiapkan sarapan.

"Tadi Namjoon kedapur mengambil apa?"
Tanya Hoseok.

"Tidak tahu"
Yoongi menjawabnya cuek.

Hoseok meringis mengasihani dirinya sendiri, salah besar jika ia bertanya pada Yoongi, bukan jawaban yang akan ia dapatkan melainkan perkataan tidak tahu atau tidak peduli.

"Namjoon!"
Hoseok memanggil Namjoon yang baru saja keluar kamarnya.

"Hoseok-ah aku minta rotimu ya?"
Tanpa menunggu jawaban dari Hoseok, Namjoon langsung mengambil roti berisi selai coklat dari tangan Hoseok.

"Ya ya ya! Lalu aku bagaimana?"
Hoseok memukul lengan Namjoon lalu berkacak pinggang.

"Buat lagi sana! Yoongi Hyung.. bisakah kau membenarkan gagang kamar mandiku?"
Namjoon memelas didepan Yoongi dengan mulut penuh roti.

"Kenapa lagi?"
Dengan wajah bantalnya Yoongi memandang wajah memelas Namjoon. Pagi-pagi sudah begini.

"Gagangnya lepas Hyung"

"Apa kamarmu baru saja kemasukan angin puting beliung?"
Yoongi meminum jus yang baru ia buat.

"Aku buru-buru, jadi tidak sengaja menarik gagang pintu terlalu keras, tolong ya Hyung"
Yoongi memutar matanya malas, semakin memelas saja anak ini.

"Ya ya nanti"
Yoongi hendak minum jusnya lagi tapu gelasnya sudah direbut oleh Namjoon.
"Ya! Namjoon-ah!"

"Maaf Hyung, ini terima kasih, aku buru-buru"
Namjoon mengembalikan lagi gelas milik Yoongi setelah meminumnya setengah gelas. Dan berjalan menuju meja makan untuk mengambil tasnya, topi dan masker.
"Terima kasih juga untuk rotinya Hoseok-ah!"

Hoseok meringis lagi, teman seumurannya ini memang seperti ini jika buru-buru. Kira-kira mau kemana dia pagi-pagi begini? Padahal semalam ia baru sampai dorm jam 1 pagi setelah menghabiskan seluruh waktunya di studio.

Our Love || Namjoon × Jisoo || NAMSOO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang