Hallo, ketemu lagi sama glowjane yang bawa work os satu lagi heuheu
semoga suka, dan jangan lupa vote and comment disetiap bab dari lapak ini. Hargai penulis .gHappy reading!!
"Itu namanya Jiandra Sooya, anak baru di MIPA 2. Baru masuk sekolah ini udah jadi idola, cantik banget dah anaknya ngga boong gue." cerocos Sejeong pada temennya yang keliatan ngga peduli sama ocehannya.
"Kok diem sih law?" dengus Sejeong karena ceritanya ngga direspon.
"Ya terus gue harus apa? Jungkir balik sambil koprol?" tanya Jennie, masih sibuk mainin bola baseball ditangannya.
"Buset, ini gue ngasih tahu cewe cantik dan bohay kok lo malah tanya harus apa?" dengus Sejeong.
Sebenernya Jennie kenal sama orang yang barusan diomongin sama Sejeong, soalnya dia temen Rosé
"Gue cabut dulu dah, udah sore. Pulang juga ngga lo?" tanya Jennie yang sibuk ngerapiin barang-barangnya, habis latihan baseball dia.
"Ngga lo duluan aja, gue mau pantau sesuatu dulu," kata Sejeong sambil naik turunin alisnya.
Kemudian Jennie ninggalin lapangan dan jalan kearah parkiran. Sekolah udah sepi karena ini udah jam 5 sore, cuma ada beberapa orang yang habis ikut ekstra.
Waktu mau ngeluarin motor dari parkiran, Jennie sempet lihat kearah koridor kelas MIPA 2 yang kebetulan dari parkiran kelihatan.
Disana, Jiandra Sooya cewe yang jadi topik bahasan 2 minggu ini disekolah Nusa Bangsa. Jennie diem buat natap bentar cewe yang berdiri didepan pintu itu karena lagi ngobrol sama temennya, Rosé.
Setelah cukup memandang, Jennie mutusin buat keluar area parkiran menuju gerbang dan melesat pulang.
#.#
"Sore banget pulangnya Jen," kata si Mama yang baru turun dari tangga.
"Habis eskul baseball mah, Minggu depan ada pertandingan jadi harus latihan terus." kata Jennie sambil rebahan diatas sofa.
"Kok pulang sendiri?" tanya si Mama.
"Yaiya, emang harus pulang sama siapa?" Jennie coba tanya balik ke Mamanya.
"Loh, kan Mama udah kasih tahu dichat kalau kamu harus pulang sama dia dan mampir kesini." jelas Mama. "Pasti kamu ngga buka handphone?"
Jennie itu emang type yang jarang main gadget, dia lebih seneng olahraga daripada harus berurusan sama benda canggih. Dia bakal cek smartphone kalau ada telfon sama hal penting yang mendesak, sisanya ngga bakal tuh dimainin.
Jennie juga ngga punya sosmed, cuma WhatsApp aja udah.
"Ooh iya lupa Ma, baterai ponsel habis." jelas Jennie sambil nyengir.
"Pantes," kata Mama. "Yaudah sana mandi bau apek nih, Mama mau siapin makan dulu."
Malam pun tiba, keluarga Jennie udah siap dimeja makan buat makan malam. Disana udah ada Papa sama Mama nya, ditambah satu tamu yang sengaja diundang oleh sang Mama.
Jennie cukup kaget setelah lihat orang itu ada dimeja makan sambil ngobrol sama Mama, sedangkan Papa ikut senyum denger celotehannya. Dan Jennie coba netralin detak jantungnya setelah jalan 5 meter kearah meja makan.
"Nah itu Jennie," kata Mama waktu lihat Jennie udah duduk disamping orang itu. "Pasti dia habis bangun tidur, mukanya masih muka bantal."
"Muka bantal gini juga tetep keren aku, Ma." celetuk Jennie
"Yang keren mah Papa, kamu anak Papa berarti yang lebih keren ya Papa." kata si Papa percaya diri.
Mama Chaelin cuma bisa geleng-geleng kepala lihat tingkah kedua ayah dan anak ini.
"Jennie sama Papa nya emang suka percaya diri, maklum ya,"
"Ngga papa Tante, aku udah biasa kok lihat Jennie pede gitu. Kalau sama Om Jay, baru kali ini aku lihat," katanya diakhiri dengan tawa pelan.
"Ya kamu suka kan punya pacar pede gini, daripada jaim kan ngga seru," kata Jennie naik turunin alisnya dan lihat cewe disampingnya ini sambil senyum.
"Iya Jennie iya, tapi kamu sombong sih aku ngga suka ah." adu cewe itu.
Papa Jay yang denger celotehan si anak dan calon mantu tunjukin wajah bingung, "Jennie sombong sama kamu?"
"Engga Pa, sumpah. Jennie jadi anak baik, tidak sombong dan gemar menabung kalau disekolah." elak Jennie.
"Idih," dengus cewe itu.
"Aku beneran loh Jiandra Sooya, Jisoo ku sayang." kata Jennie tatap Jisoo dan sedikit gombal.
Mama Chaelin cuma geleng-geleng lihat anak muda yang jadi budak cinta.
Rahasia besar dari kedua keluarga yang disimpan rapat-rapat oleh publik. Demi kenyamana bersama katanya. Tau ngga sih, kalau dikeluarga konglomerat ada turun temurun soal perjodohan, dan itu terjadi sama Jennie dan Jisoo.
Yang buat beda itu, mereka saling suka kok. Ngga nerima perjodohan dengan kepaksa. Mereka udah dijodohin sejak SMP kelas 3, kemudian Jisoo dipindahkan sekolah ke Bali ikut ayahnya. Dan balik ke Jakarta waktu mereka kelas 3 SMA.
Rencananya kalau mereka udah lulus sekolah, kabar persatuan dua keluarga konglomerat itu bakal dipublikasikan. Tapi tergantung Jennie sama Jisoo siap atau belum.
#.#
"Pertandingan baseball kamu kapan?" tanya Jisoo sambil noleh kearah Jennie yang sibuk buka bungkus permen.
"Minggu depan aku tanding, kamu harus nonton pokoknya ngga pake nolak." kata Jennie.
Jisoo ketawa, sumpah ya Jennie yang disekolah beda banget Jennie yang lagi sama dia. Disekolah Jennie terkenal bodo amat dan ngga peduli sama sekitar, kalau sama Jisoo itu perhatian yang utama.
"Hari apa sih itu?" tanya Jisoo.
"Hari Kamis kalau ngga salah, eh bener kan seminggu dari sekarang Kamis?" lah Jennie malah balik tanya.
"Ngga bisa lah, Kamis aku sekolah. Yakali aku bolos," tolak Jisoo, padahal pengen banget nonton sama pacarnya.
"Demi lihat pacar ngga papa kalau bolos sekali, Papa kamu ngga bakalan marah kok." bujuk Jennie sambil terkekeh.
"Papa emang ngga marah, tapi nanti temen kamu pasti pada curiga kenapa aku disitu." jelas Jisoo
"Aelah kalau cuma itu sih bukan masalah besar, kalau misalnya mereka tau ya ngga papa kan bagus. Ngga harus pake acara publik publikan kaya Seulgi sama Kak Irene dulu." kata Jennie, posisi berubah jadi tiduran di atas paha Jisoo.
"Mau kamu dirudal sama kakek?" tanya Jisoo, tatapannya sedikit ada ancaman.
"Ya jangan bawa kakek kamu lah, ngga berani aku kalau sama beliau." kata Jennie sambil geleng geleng kepala.
"Bercanda Jendeuk," kata Jisoo sambil uyel pipi tembem Jennie.
"Sejeong pasti patah hati kalau kita ini punya hubungan," kata Jennie tiba tiba.
end.
poor Sejeong :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Kompilasi OS
Short Story☝️ Jennie: Top/Seme/Dominant - Girl's ☝️ Jika kamu tidak nyaman dengan books ini, dipersilahkan untuk meninggalkan books ini dengan segera. ☝️ Tidak menerima komentar jahat/menjatuhkan/bully dsb. ✍️ All copyright by following authors.