ex

2.3K 222 67
                                    

Hey hey, jangan ditambahin Tayo ya beneran udah basi itu, wkwk

Kali ini ketemu dengan Chuacacia. Perdana loh ini up cerita di kerajaan ini, *ayo beri sambutan yang meriah

Terakhir, jangan lupa beri dukungan kalian buat jentop yee, biar makin makin berjamuran ff-nya, hihihi

Happy Reading

_______

“Ji, ada chat!!!" teriak Rose.

Agak berlebihan sebenarnya mengingat kita tengah berada dalam satu ruangan. Di duduk lesehan di atas karpet berbulu. Entah bulu apa itu namanya, tapi karpetnya lembut dan hangat. Sementara aku duduk di atas sofa yang tepat berada di belakangnya.

“Dari siapa?” tanyaku malas sambil rebahan, dan kedua tanganku yang sibuk memainkan cemilan.

“Mantan. Tapi, aku nggak tahu mantanmu yang mana." kata Rose sambil menoleh ke arahku.

"Nggak ada poto di kontaknya? tanyaku mulai tumbuh rasa kepo. Hehehe. Karena seingatku cuma ada empat mantanku yang masih menjaga tali silaturahmi. Singkatnya nggak ada lagi unsur benci, dengki, sakit hati, dll.

"Ada gambar kucing, tapi bukan kucing anggora kayaknya, Ji."

Secepat kilat aku bangkit dari posisi rebahan. Loncat ke bawah, duduk di sisi Rose. Begitu cekatan pula tanganku mencomot benda pipih itu. Alhasil sudah berpindah tangan hapenya.

"Gercep amat sih. Pasti dia kan." tuduh Rose dengan mata yang disipitkan.

Aku cuma membalasnya dengan merong. Dan dia tampak kesal. Seolah aku peduli, Mawar.

Lebih baik kan segera membuka chat 'mantan'. Entah, ada apa gerangan manusia jelmaan kucing itu kembali menghubungiku. Setelah hampir sebulan tidak ada kabar. Aku sempat berpikir dia pindah rumah. Sudah tinggal dalam liang lahat.

"Jisoo???"

"Dalem."

“Kamu lagi di rumah?”

“Iya, kenapa? Mau ngajak keluar?”

“Jalan yuk?”

“Nggak mau ah”

"Kenapa?"

"Capek."

"Kok makin gemesin kamunya? Kalau aku gendong, mau?"

"Nggak ah, kamu kayak jalangkung."

"Mana ada jalangkung semanis aku, heh!"

"💩💩💩"

"Aku serius ini, ke rumah Lisa, mau?"

"Aku mau. Aku juga lagi kangen-kangennya nih sama Lisa."

"Sama aku kangen juga nggak, Chu?"

"Jam berapa ke rumah Lisa, Jen?"

“Ntar sore ya. Ntar aku jemput kamu pake motor. Jadi, pake celana jeans aja ya, kalau atasannya terserah kamu aja, asal jangan tanktop. ”

“Iya, bawel.”

"Nah gitu dong nurut kalau dibilangin Mas."

_______

Aku pasti sudah cocok bilamana harus bersaing dengan orang gila. Merebutkan senyum mana yang paling merekah aneh ketika senyum-senyum sendiri.

Dan senyumku ini pastilah mengundang tanya Rose yang sedari tadi memperhatikanku.

Kompilasi OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang