Ada apa sebenarnya?

2K 125 5
                                    

Sesampainya di RS, mereka berjalan dengan langkah yang gusar, rasa cemas, takut, dan gelisah bercampur menjadi satu. Entah, sebesar itu rasa cinta seorang orang tua serta adik kepada Nayla.

Irsyad dan Hana jalan beriringan. Sementara Aisyah dan Risman  berjalan pelan sambil menuntun Hajar yang sudah sangat lemas.

Irsyad menanyakan terlebih dahulu ke pusat informasi untuk mengetahui di ruangan mana Nayla berada, dan setelah mendapatkan informasi, Irsyad langsung bergegas ke ruangannya untuk mengambil perlengkapan bertugas.

"Tolong bantu selamatkan anak saya, Nak Irsyad" ujar Hajar (Umi Aisyah)

"Insya Allah saya akan berusaha, mohon do'anya, Bu"

Detik selanjutnya ia menatap Hana dengan senyuman "Do'akan ya sayang"

"Pasti, Mas"

Irsyad langsung memasuki ruang IGD, dan di dalam sudah ada Ali serta perawat lainnya yang membantu menangani Nayla. Dengan segera, Irsyad menjalankan tugasnya. Kerjasama antara Ali dan Irsyad memang sangat baik.

Saat memasuki ruangan, terlihat jelas wanita yang terbaring lemah di atas brankar dengan mata tertutup. Melihat keadaan Nayla, Irsyad terdiam sesaat. Lidahnya kelu, dalam hatinya ia bertekad untuk menjadi perantara sebagai penyelamatnya.

"Nayla harus sembuh" batinnya

Semua kini akhirnya bekerja dengan baik. Irsyad ditemani Ali dan team medis lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan wanita yang tepat berada di hadapannya ini.

Waktu terus berjalan, tak terasa 1 jam sudah mereka menangani Nayla dengan penuh perjuangan, do'a, dan ketelitian.

Nayla memang perempuan yang kuat, masa-masa kritisnya mampu ia lewati, memang keadaan Nayla sempat sangat melemah, malah seperti sudah tak ada harapan lagi untuk selamat, namun berkat pertolonganan Allah dan team yang selalu berusaha menyelamatkan Nayla, nyawanya dapat terselamatkan.

"Alhamdulillah" ujar Irsyad, Ali dan team saat masa-masa kritis dapat Nayla lewati.

Seling beberapa menit, Irsyad, Ali beserta team keluar ruangan, dan keluarga Nayla yang sedari tadi menunggu langsung menanyakan kondisi Nayla.

"Nak, bagaimana kondisi Nayla?" tanya Hajar

"Kakak saya baik-baik saja kan?" itu Aisyah yang bersuara

"Alhamdulillah, Nayla sudah melewati masa-masa kritisnya" ujar Ali

"Nayla wanita yang kuat bu, jadi ibu tenang saja" terang Irsyad

Semua sontak mengucap syukur. Kecemasannya perlahan mulai tergantikan dengan rasa tenang di lubuk hati.

"Untuk lebih lanjutnya, Ibu dan Bapak bisa ikut ke ruangan saya" ujar Irsyad.

"Saya boleh lihat Kakak saya?" tanya Aisyah

"Silahkan, tapi mohon untuk tidak mengganggu, karena Nayla sangat membutuhkan istirahat".

Aisyah dan Hana kini memasuki ruangan, di mana terdapat sosok perempuan yang mereka sayang terbaring lemah di atas brankar. Sedangkan kedua orang tua Nayla berserta Irsyad memasuki ruangan Irsyad karena ada hal yang kedua dokter itu akan sampaikan.

-

Kini, hanya ada Hajar, Risman, dan Irsyad di dalam ruangan. Ali tidak ikut bersama Irsyad, dikarenakan ada pasien lain yang harus ditangani.

Irsyad menghela nafas berat, sesekali ia tersenyum melihat kedua orang tua yang ada dihadapannya itu. Seperti ada hal yang cukup berat untuk ia katakan.

KhumairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang