Chapter: 01

20.2K 512 5
                                        

***

Aki yang sempat ketiduran bermimpi menikmati datangnya musim gugur, dia bermain dibawah tumpukan dedaunan kering berwarna kuning keorenan, merebahkan diri lalu membuat malaikat daun dengan kaki dan tangan seperti masa kecil, tertawa lalu sang ibu menggendongnya tinggi. Aki kecil terkekeh riang namun pandangannya segera tertuju pada bocah lelaki lain di sebrang jalan, duduk sendirian dengan sendok mainan menghancurkan dedaunan kering menatap kosong sedikit terlihat seperti kerasukan.

"Ibu, apa aku boleh bermain dengannya?" Tanya Aki kecil dibalas anggukan dari sang ibu meski awalnya ragu karena sangat jarang melihat anak itu di sekitar sini. Hari musim gugur pertama sekaligus hari bertambahnya usia Aki, dia tak ingin di hari bahagia ini melihat orang lain kesepian.

Saat mendekat, bocah lelaki dengan sendok mainan tadi sempat kaget ingin kabur lalu Aki berkata, "aku ingin menjadi temanmu! Ayo bermain daun bersama! Anu, siapa namamu?"

"..."

"Aku Akiyama, tinggal disana." Tunjuk Aki kecil pada sebuah rumah berpagar dengan taman kecil didepan. Sang ibu tersenyum kecil sambil tetap menyapu dedaunan.

"E evan.."

"Hm? Evan?? Nama yang bagus! Hehh, kau punya mata yang cantik! Dimana rumahmu? Yang ini?" Aki kecil menunjuk beberapa rumah sekaligus namun semua dibalas gelengan kepala, Evan kecil menolak menunjukkan rumahnya meski akhirnya Aki tau. 

Sejak saat itu mereka menjadi dekat. Cukup dekat namun sempat terpisah jarak beberapa tahun karena Evan sekolah di luar kota.

Kejadian itu berputar begitu cepat. Kini Aki terbangun masih berada dalam pesawat, sedikit pusing karena memorinya terpaksa berputar cepat karena merindukan musim gugur di Jepang yang taun ini dilewatkan karena dia tak berada disana. "Nghh.. Evan..? Belum sampai ya?"

"Sebentar lagi. Tadi kau sedikit mengigau, mimpi apa?" Sahut Evan sambil menutup ebook.

Membenarkan posisi tidur, kini Aki bangkit duduk lebih tegak mengusap mata. "Kau masih kecil, hehehh.."

"Aku??"

"Unm, saat kita bermain daun di pinggir jalan ingat? Aku ingin melakukannya lagi."

Evan menatap bingung, kini Aki dibuat tenggelam lagi dalam mata coklat kebiruan itu. "Bukankah kita selalu melakukannya setiap tahun?"

"Iyasih, tapi tahun ini tidak kan?"

Pesawat berhenti dan penumpang turun bertahap.

Evan sudah melepas jaket tebalnya disusul Aki melepas syal. Merasa semakin kecil disini karena sebagian besar orang bertubuh jauh lebih tinggi darinya, Aki yang merasa tenggelam dalam kerumunan tak mau sedikitpun melepas genggaman pada lengan Evan. Terus melakukan itu hingga mendapat taxi langsung menuju rumah.

Benar-benar sepi disini.

Evan sungguh seakan menjauhkan diri dari keluarga bahkan hanya ada sedikit rumah di sekeliling. Melangkah masuk kedalam disambut debu tipis terasa di setiap tempat yang disentuh. "Sial. Pembantu itu tak masuk seminggu ini. Aki, aku mau bersih-bersih sebentar."

"Eh apa maksudmu? Aku juga mau membantu."

"Memangnya tak lelah?"

30DAYS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang