***
Apa yang membuat seorang anak laki-laki meninggalkan rumah selain untuk bermain, minum, pesta, balapan atau tidur dengan wanita?
Bagi Evan, kelima hal itu tak ada apa-apanya. Jika kebanyakan lelaki pergi dari rumah karena nakal dalam arti membangkang, Evan sebaliknya. Sejak kecil nyaris tak pernah ada kehangatan di keluarganya. Entah sang ayah pulang larut malam atau sang ibu mabuk. Kau tau sendiri apa yang terjadi setelah itu. Kakaknya hanya pulang saat libur karena dia diterima di sekolah elit yang mengharuskan semua siswa menginap.
Evan kecil mau tidak mau, jika berada dirumah terutama saat malam hari, dia seakan menjadi tokoh utama film horor thriller dan menjadi korban. Sering mengunci pintu kamar secepat mungkin namun pecahan barang dan ruang bawah berantakan di pagi hari tak bisa dihindari.
Chris tau itu.
Dia satu-satunya yang mau berteman dengan Evan saat keduanya sekolah di amerika dan saat di jepang, Aki lah yang menjadi satu-satunya teman Evan. Evan terlalu tertutup, ketus dan meski berparas tampan namun tak ada yang tahan dengan sikapnya kecuali dua orang dengan kesabaran tak ada habisnya.
Ibu Aki sangat baik bahkan siapapun ingin orang tua seperti itu. Meski jarang bicara dengan orang tua Evan, hanya dua kali dan itu sudah sangat lama. Sang ibu hanya mendengar cerita dari Aki bahwa Evan memiliki pengalaman sangat buruk, dia tak tega meninggalkan seorang anak terkurung dalam trauma seorang diri, itu alasannya mengizinkan Aki dekat dengannya. Selain itu, Evan orang baik lebih dari yang terlihat. Meski ketus terkesan acuh namun sebenarnya dia sangat menyayangi Aki, hanya tak tau rasa apa itu.
"Kau hanya kasihan pada Aki kan?" Tanya Evan sambil duduk di sofa, kepalanya terasa berat hingga berdenyut di bagian belakang.
Chris lagi-lagi menarik napas lalu ikut duduk di sampingnya. "Justru karena aku sayang padanya. Evan, jika akhirnya kau harus bersama wanita, aku akan menjaga Aki sebaik mungkin."
"Jangan asal bicara."
"Itu permintaan terakhir ibumu. Aku tak bermaksud apapun. Aku juga sayang padamu Evan, kita teman sejak kecil dan kita saling mengenal kan. Kau tau aku tulus melakukan ini."
Kini Evan bertambah pusing. "Kau tak bisa terus melarikan diri. Jika tetap ingin bersama Aki, kau harus temui ayah dan kakakmu, bicara dengan mereka, katakan kau tak ingin bersama dengan yang lain."
"Chris..–"
"Aki sudah jujur ke ibunya dan wanita itu tak melarang hubungan kita."
"Eh?"
Chris sudah menduga Aki belum membicarakan ini namun Evan harus tau. Jika ibu Aki sudah menyetujui dan orang tua Chris yang meski sedikit acuh namun mereka juga tak mempermasalahkan orientasi sang anak. Asal dia bahagia dan tetap baik kepada sesama.
"Kami bisa melanjutkan hubungan ini tanpa menutupi apapun dari keluarga, tapi kau? Jika menjauh itu alasan egoismu, pikirkan soal Aki. Bagaimana perasaannya? Kita tak bisa seperti ini sampai akhir kan?"Chris sudah merangkai kalimat ini sejak lama jauh sebelum tau Evan akan kembali ke amerika. Dan malam ini adalah saat yang tepat. Chris yang terkenal sedikit keras sekaligus konyol saat bersama teman-temannya kini melunak berusaha sangat pelan berharap Evan mengerti jika masalah tak bisa selesai dengan melarikan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
30DAYS (Complete)
RomantizmTentang gay dan demisexual. Dia yang selama ini terlihat tenang namun ternyata terlalu terpacu pada seorang batu bernyawa hingga tanpa sadar ada seseorang yang jauh lebih menyimpan perasaan diluar sana Hanya 30 hari waktu yang mereka habiskan untuk...