Page 8 : Saat Ini

138 8 0
                                    

Pagi hari menyambut dengan hujan, aku membuka payung dan berjalan berjingkat-jingkat menarik mantelku lebih erat.

Apakah ini pertanda tidak baik..

Sampai dikantor Frank dan Ryan asik berbincang, membahas penelitian mereka. Yang aku tahu penelitian mereka cukup sulit tentang flu dan malaria, mereka kesal karna reagen yang dibutuhkan untuk penelitian ini terancam rusak dalam perjalanan import dari jepang.

Karena ada kebocoran nuklir di fukushima, awal mereka tahu tentang hal itu mereka berdua menjadi gila. Karena reagen awalnya belum keluar dari jepang kemudian penelitian ini diprediksi akan gagal. Sekarang reagen sudah sampai disingapura tapi tertahan di Bea Cukai.

" Pagi mia .... " sapa mereka berdua

" Pagi kalian berdua .. ada apa? Kenapa pembicaraan kalian terlalu serius untuk pagi hari "

" Well kita dapat undangan untuk publikasi penelitian di Dublin bulan depan " frank tersenyum dan Ryan menyeringai.

" Selamat untuk kalian berdua, buat travel grand dibagi tiga, aku, kamu, dan Ryan " aku mengancam main-main.

" Kami bahkan berencana membawamu kesana, mungkin kami bisa liburan disana" kata Ryan

" Apa kamu bercanda Ryan? Untuk apa aku pergi kesana.. kalian berdua sibuk seminar dan aku menggigit kuku dikamar hotel. Terima Kasih om om... " aku berkata sambil menatap keras ke mereka.

" Tawaran ini berlaku dalam dua puluh empat hari kedepan, jika kamu berubah pikiran kabari aku " Frank berkata dan Ryan membuat wajah tersenyum idiot.

" Okay " aku berkata.

Sore aku pulang dan mandi, bersiap untuk bertemu Mr. Miguel dengan cara disudutkan. Sialan...

Aku tidak repot-repot memakai gaun, mengambil celana skiny jeans dan kamisol merah satin. Sepatu High Heels.... ? nope... Aku akan membawa tiger jadi sepatu converse cocok.

Memudahkan aku untuk berlari, mengambil jaket kulit dan kacamata aku berjalan ke ruang tamu ketika bel pintu berbunyi. Aku harus memakai kacamata ketika berkendara karna mataku rabun jauh.

Berjalan untuk membuka pintu sambil menyampirkan tas ranselku.

" Mia perkenalkan saya Tony, Mr. Miguel pasti sudah memberitahumu tentang ini " laki-laki sekitar empat puluh lima tahun menatapku dengan jas.

Mungkin itu seragamnya..

" Yepp.. silahkan duluan Mr.... ? "

" Just Tony ma'am " dia berkata

" Oke Tony terserah... "

Aku berjalan ke tempat parkir dan membawa helm, ketika Tony sampai mobil dia mengerutkan kening. Oh I love this..

" Maaf bukankah kita naik mobil mia ? " dia berkata

" Kamu naik mobil, aku naik sepeda motorku Tony. Aku akan mengikutimu dari belakang"

Aku membuat senyum lucu.

" Maaf mia tapi Mr. Miguel tidak akan senang seperti ini "

" Dia akan Tony.. telepon dia sekarang "

Tony mengeluarkan ponselnya dan berbicara dengan Mr. Miguel kemudian dia menyerahkan ponselnya padaku.

" Mia masuk kedalam mobil itu atau aku akan menendang pantatmu..!! " dia menggeram ditelepon.

" Nope... Aku akan membawa sepeda motor, kamu mau bertemu aku atau tidak. Take it or leave it .. !! "

Aku mendengar geraman di balik telepon.

" Berikan teleponnya pada Tony " aku memberikan padanya

" Ya Sir... " Tony berkata

" Ya Sir .. " dia menutup teleponnya.

" Mr. Miguel berkata oke jadi kamu bisa mengikutiku dari belakang mia, aku akan memperlambat lajuku "

" Okay " aku tersenyum tulus padanya

Thorny Flower ( Flower series 1) -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang