Page 31 : Saat Ini

69 3 0
                                    

Ryan bergeser kesamping untuk memberikan aku kursi di tengah-tengah mereka, sunggu ini benar-benar canggung.

Aku menurunkan diriku dikursi dan tersenyum pada Ryan " Terima kasih dr.Ryan " .

" Sama-sama Mia " dia memberiku senyum megawatt, dan aku bingung dengan reaksinya.

" Frank ada apa kamu memanggilku kesini ? " aku mengalihkan pandanganku pada Frank.

" Aku ingin berbicara denganmu mengenai acara kita selanjutnya, departemen memintaku untuk membuat acara dengan tema finansial tapi masih dalam cangkupan medis. Bisakah kita membuat ini? yang menyebalkan aku hanya diberi waktu dua bulan oleh departemen jadi aku harus menyeretmu kesini " dia berkata dengan pelan karena presentasi sudah dimulai.

" Apakah secepat itu.. ? berapa peserta yang mereka inginkan " aku berumam menurukan suaraku.

" Tidak banyak, sebenarnya ini hanya untuk acara internal fakultas saja " dia berkata, aku merasakan tangan Ryan pada kakiku.

" Aku bisa memikirkan sesuatu, beri aku dua hari untuk follow up " aku berkata ketika tangan Ryan sedikit meremas kakiku.

" Terima kasih Tuhan, Mia aku menyayangimu " dia melepas napas berat.

" Ada yang lain lagi yang kamu butuhkan? Jika tidak aku akan kembali keruangan " aku berkata.

" Aku membutuhkanmu Mia " Ryan berbisik agak keras, dia sengaja menggoda Frank.

" Ryan " Frank membentak dengan berbisik.

" Tidak ada lagi Mia, terima kasih kamu menyelamatkan aku. Tinggal disini sampai acara makan siang selesai, kamu tidak harus mengunci dirimu disana Mia "

" Aku tidak mengunci diriku, hanya ingin melakukan perkerjaanku lebih cepat " aku berkata.

" Yah setidaknya kamu akan makan siang bersama kami " Ryan berkata.

" Okay.. okay.. aku tinggal "

Ketika waktu makan siang dimulai kami menuju loby, Ryan berjalan disampingku dan Frank tersangkut dengan kepala program studi kami.

Aku menuju meja dessert untuk mengambil sesuatu dan Ryan mengambil dua gelas jus ditangannya, kemudian kami duduk dimeja terdekat.

Menurunkan diri dikursi aku melihat sekeliling " Acara siang hari ini ramai "

" Well.. topik Gastroenterologi selalu menarik banyak orang, jadi itu harusnya ramai " dia berkata dan menurunkan diri di depanku.

" Hhhmmhmm.. " aku bergumam dan menggigit choco lava, ini enak.

" Apakah kamu hanya makan itu " dia menujuk piring kecilku dengan dagunya.

" Iya.. mengapa ? " dia memberika gelas jus padaku dan tatapan sedikit penyipit.

" Itu makanan untuk porsi kucing Mia " dia berkata.

" Apa kau mencoba membuatku menjadi sapi dr.Ryan? ingat aku punya pekerjaan menjerit dalam dua hari, jadi ini kalori yang cukup untuk membakar otakku karena aku tidak akan lama disini "

" Ohh ayolah itu cuma sepotong choco lava, apa aku harus mengingatkanmu tentang GERD ? "

" Apa kamu bermain Ahli gizi denganku dr. Ryan " aku bergumam.

" Ya.. haruskah aku " Ryan bukan orang tipe mengintimidasi seperti Aditya, tetapi beberapa hal membuatnya terkadang agak sedikit memaksa.

" Jangan repot-repot, kamu punya pengunjung " aku menghabiskan kue dan memberinya senyum licik ketika mataku melihat wanita dengan gaya feminim di paksakan berjalan dibelakangnya menuju ke meja kami.

Ivy berjalan kearah kami , dia seorang mahasiswa tingkat akhir dalam proses skripsi. Tetapi yang aku dengar itu berjalan tidak mulus, jadi disinilah dia.

Berdiri di samping Ryan dengan tampilan horny.

Menyebar pesona ke Ryan yang menatapku dengan permohonan "selamatkan aku dari dia", Ryan biasanya mengabaikan mereka, tetapi aku tahu mereka melihat dia seperti model.

Kamu bisa melihat mata mereka menyala seperti pohon natal.

Dan aku akan tertawa melihat itu, agak sedikit lucu.

" dr. Ryan jika tidak keberatan bisakah aku berdiskusi sebentar denganmu, aku menemukan agak kesulitan dengan judul penelitianku " Ivy berkata dan Ryan menjadi lesu.

" See yaa dr. Ryan, aku akan kembali ke ruangan " aku memberi seringai pada Ryan dan dia melotot padaku.

Sore ketika waktu untuk pulang aku mendapat pesan dari Aditya " Aku merindukanmu, bersamaku malam ini "

Aku memutar mataku " Ya...ya...terima kasih atas tawarannya tapi aku tidak bisa "

" Aku tidak bertanya, aku akan menjemputmu pukul sembilan belas " dia membalas

Lihat... seperti biasa dia menyebalkan, aku menyerah dengan tuntutannya hanya untuk itu berlalu atau dia akan terus mengejar entah besok dan seterusnya.

Thorny Flower ( Flower series 1) -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang