2.

2K 231 30
                                    

ーhappy reading❤

ーhappy reading❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk!!

Entah sudah berapa kali Jaehyun membanting psnya yang sedang ia benarkan. Yang sepertinya kalian juga tau alasan ia membenarkan psnya. Benar, karena insiden Lucas mencuci psnya dengan alasan berdebu dan kotor.

Jaehyun menyandarkan punggungnya ke kursi dan menghela napas untuk kesekian kali. Ia menatap langit-langit frustasi dan mengingat wajah bodoh Lucas yang tanpa dosanya menyengir lalu menyatakan ia merusak ps milik Jaehyun.

"LUCAS BANGSAAAAT!" Ia menendang mejanya cukup keras sampai kakinya sendiri sakit. Ia mengacak-acak rambutnya setelahnya.

Pintu terbuka, menampakkan sosok Taeil yang kebingungan melihat sifat Jaehyun yang sudah seperti pasien rumah sakit jiwa. Jaehyun menegakkan badannya segera. Wajahnya terlihat datar dan malas. Kantung matanya terbentuk sejak kemarin menambah kesan pengangguran diwajahnya.

"Kenapa Jae?" Tanya Taeil. Ia masuk lalu duduk dikasur milik Jaehyun. Jaehyun menghela napasnya, lagi.

"Ps Bang." Ujar Jaehyun lesu.

Taeil terlihat menahan tawanya, "gara-gara Lucas ya?" Tanya Taeil memastikan. Jaehyun mengangguk lalu berjalan ke arah kasur sebelah Taeil. Ia merebahkan badannya tepat disebelah Taeil duduk,

"Bawa ke Kun lah. Kan dia bisa ngebenerin." Usulnya. Jaehyun mengangguk sekali lagi sebelum kembali menghela napas lalu bicara,

"Jauh Bang. Males gua." Ujar Jaehyun,

"Itu lo nya aja yang males kali Jae." Ujar Taeil lalu tertawa setelahnya. Jaehyun diam saja.

Jika kalian bertanya apakah Jaehyun dan Taeil tinggal dalam satu rumah yang sama, jawabannya adalah bisa ya atau bisa tidak. Mereka tetangga. Hanya sajaーmenurut Taeilーrumah Jaehyun lebih nyaman daripada rumahnya sendiri, jadi itu sebabnya Taeil sering mengunjungi Jaehyun. Jaehyun pun membiarkannya. Toh mereka sama-sama tinggal sendirian setelah ibu Taeil meninggal 4 tahun yang lalu. Dan ayahnya, bahkan Taeil tidak pernah bertemu dengan beliau. Ibunya bilang, ayah Taeil meninggal saat ia masih dalam kandungan. Tapi, tetap saja, wajah ayahnya pun Taeil tidak tahu.

Jaehyun pun sama saja. Ayahnya gila bisnis, lalu ibunya, ia tidak pernah bertemu. Ia sudah tahu alasannya. Namun, ia lebih memilih untuk bungkam dan bilang jika ia mendapat waktu yang tepat. Jaehyun juga terbiasa tinggal sendiri. Dari kecil ayahnya selalu gila bisnis. Walau ia tahu fakta bahwa ayahnya sangat menyayanginya.

Jaehyun keluar kamarnya yang disusul oleh Taeil. Jaehyun pergi ke dapur untuk sekedar mengambil beberapa makanan atau kudapan yang ada dirumahnya. Ia mengambil apel dan susu pisang favoritnya lalu memakannya sembari menonton televisi. Taeil pun mengambil jeruk dari kulkas Jaehyun dan ikut menonton kartun bersama Jaehyun.

Sesekali mereka tertawa atau tersenyum melihat adegan lucu yang ada difilm kartun tersebut sampai habis. Siaran pun berpindah ke berita, yang menampakkan kondisi kota London yang tengah diserang badai. Bantak pohon bertumbangan disana. Jaehyun tertegun melihatnya.

[1] camp half-blood • nct [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang