3.

1.7K 227 15
                                    

ーhappy reading❤

Yuta menghabiskan kola ketiganya yang ia ambil dari kulkas Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta menghabiskan kola ketiganya yang ia ambil dari kulkas Jaehyun. Salahkan Jaehyun menyuruhnya datang kerumahnya yang kini dipenuhi oleh dua belas orang lelaki yang tengah gabut menunggu tuan rumah.

"Ngapain sih kita disuruh kesini Bang? Gua ada pr nih." Jisung berseru kepada Taeyong lalu merengut. Chenle mencibir,

"Bisa banget lo ngomong. Biasanya juga paling males ngerjain pr." Ujarnya. Jisung tertawa setelahnya membuat Taeyong memutar bola matanya.

Yuta diam saja menanggapi keributan itu dan mulai menyemili snack yang ada di loker milik Jaehyun. Memang saat ini sangat sepi entah kenapa. Padahal tadi ramai sekali seperti di klub malam, namun sekarang sepi seperti kuburan. Mungkin karena Doyoung tidur, sehingga tidak bertengkar lagi dengan Taeyong.

Suara mobil membuat Yuta berhenti menyemili snack begitu tahu itu adalah mobil Jaehyun. Setelah dipikir-pikir untuk apa pula ia takut dengan Jaehyun yang lebih muda darinya. Tapi, sepersekian detik berikutnya matanya berbinar begitu melihat ada lima gadis yang turun dari mobil Jaehyun. Ditepuknya pundak Ten segera,

"Ten, Ten! Ada cewek cantik banget gila, gak boong gua!" Seru Yuta. Ten terbangun karenanya,

"Apa sihー"

"ITU ADA CEWEK PAHANYA MULUS SEMUA SERIUSAN!" Seru Yuta. Mata Ten membulat sempurna,

"MANA ANYING?!" Ten berseru lalu menoleh keluar. Badannya ingin berdiri, namun segera ditahan oleh Taeyong.

"What a pervert jerk." Gumamnya lalu berjalan keluar rumah Jaehyun lalu dicibir oleh Ten dan Yuta.

Taeyong melihat Jaehyun dengan busurmya masih ia pegang. Entah apa yang dilakukannya, sangat lah tidak berguna, pikir Taeyong. Mungkin saja ia berpikir Jaehyun melakukannya untuk pamer kepada anak-anak dan bilangーhey, aku ini pemanah yang hebat loh! Jangan mendekat, atau ku panah hatimuーseperti itu sangat lah tidak keren. Tapi, mana mungkin pula Jaehyun melakukannya.

"Lama bener lo ah!" Kesal Taeyong,

"Maaf, Bang, macet." Ujar Jaehyun lalu masuk ke dalam rumahnya dengan panahnya yang entah sejak kapan sudah menghilang. Yangyang pun bingung melihatnya.

Taeyong memalingkan wajahnya pada Yeji. Gadis itu memasang muka masamnya yang galak dengan tatapan tajam kepada Taeyong. Taeyong berusaha tersenyum padanya, namun ditanggapi dengan decihan dan putaran bola mata. Yeji masuk dengan sengaja menabrakkan pundaknya dengan pundak Taeyong keras. Jika orang lemah yang menerimanya, pasti ia sudah jatuh tersungkur.

Taeyong menahan tangan Yeji, "ayolah. Kan gue udah minta maaf. Lagi pula udah gue ganti kan pedangnya." Ujar Taeyong,

"Sama aja, babi!" Yeji menghempaskan tangan Taeyong kasar lalu melanjutkan perjalanannya masuk ke dalam rumah Jaehyun. Taeyong menghela napas gusar melihat kelakuan adik tirinya tersebut lalu mengikuti Yeji masuk kedalam rumah Jaehyun dan menutup pintu rapat-rapat.

[1] camp half-blood • nct [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang