𖠵⃕⁖ '1.3 !〃愛

2.2K 315 23
                                    

Woojin berjalan dikoridor diikuti ketujuh anak bandel aka geng sesat menuju ruang BK. Tatapan mereka tertunduk karena dipenuhi rasa canggung akan kehadiran Woojin.

Perjalanan yang hening dan sepi, kelas lain mulai sibuk dengan pelajarannya. Perasaan aneh dan hawa dingin menyelimuti setiap langkah mereka, seragam yang sedikit basahlah salah satu pemicunya, karena dari gudang ke gedung sekolah mereka harus berlarian menyusuri lapangan luas yang dituruni hujan.

"HACCHIW!" bersin seseorang dibelakang terdengar nyaring, seketika membuat langkahnya terhenti begitupun orang yang didepannya.

"Lix lu gapapa?" tanya Minho mengetahui suara bersin itu berasal dari Felix.

"Gak apa-apa bang dingin aja, ohok..ohok.." ucapnya pelan sembari terbatuk batuk.

"Lo sakit Lix? Pasti kedinginan, ke UKS yuk." ucap Bangchan menghampiri Felix yang tiba-tiba tertunduk sembari memegang dadanya.

Anak geng sesat lain mulai cemas melihat Felix dan langsung mengerumuni Felix sekedar menanyakan apa yang dirasakannya.

"Lix! Astaga, Felix lu kenapa?!" ucap Minho kaget setelah menanggahkan kepala Felix hingga mata mereka bertemu.

Terlihat wajah pucat Felix diikuti darah yang mengalir dari dalam hidungnya, membuat panik orang sekitar.

Dengan segera Minho menggendong Felix. Minho berjalan mendahului teman-temannya yang lain. Dengan cepat mereka berlari pergi menuju UKS yang berada dilantai 3 sementara mereka masih berada dilantai dasar.

"Bang, Felix gak bakal kenapa-kenapa kan bang?" tanya Changbin cemas, pada Bangchan.

"Lu tenang aja, dia bakal baik baik aja kok." balas Bangchan disela lari nya bersama yang lain.

Satu persatu anak tangga dinaiki Minho diikuti yang lainnya. Sekolah benar-benar sepi walau sangat terlihat jelas bahwa kelas lain sedang belajar tapi tidak terdengar karena derasnya suara hujan.

"ANJING! UKS DI MANA BANGSAT?!" umpat Minho dengan nada tinggi penuh emosi menghentikan langkahnya lalu mengedarkan pandangan nya mencari letak UKS. Sementara Felix sudah tak sadarkan diri dipangkuan Minho.

Posisi mereka sedang berada di koridor lantai 3 —mereka rasa— karena rasa lelah serta jangka waktu yang terasa lama, mereka rasa mungkin hampir sampai.

"Di ujung koridor ayok." ucap Jeongin kemudian mendahului Minho untuk menunjukan jalan.

Tak henti henti mereka berlari ke ujung koridor karena yang ditemui mereka hanyalah tangga dan tangga, entah sudah berapa kali mereka menaiki tangga namun tak kunjung sampai ke UKS.

Minho yang kelelahan pun ambruk dan mendudukan diri dilantai, tapi Felix masih dipangkuannya.

"Bang kalo capek sama gua aja." ucap Changbin menawarkan diri.

Minho nampak ngos-ngosan begitupun yang lain tak kalah capeknya, karena sedaritadi mereka terus-terusan menaiki tangga yang  serasa tidak ada ujungnya.

Darah tak henti-hentinya keluar dari hidung Felix hingga beberapa tetes mengering disekitar hidung dan bibirnya.

"UKS dilantai berapa si anjing." umpat Jisung kesal.

"Lantai 3, hah.. hah.. t-tapi ini masih lantai satu anjir." ucap Jeongin setelah melihat ke samping koridor yang ternyata masih lapangan.

Geng sesat termasuk Woojin ikut memandang sekitar dan benar saja mereka masih di lantai satu, terlihat jelas bahwasanya mereka masih ditempat yang sama.

"Lantai satu? Gila lo, mana mungkin anjir, kita udah naik tangga berapa kali sampe sepatu gw jebol, hoh liat." ucap Seungmin menunjukan sepatunya ke wajah Jeongin.

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang