𖠵⃕⁖ '1.2 !〃愛

2.3K 355 22
                                    

Setelah lama saling menatap seolah meyakinkan satu sama lain akhirnya mereka pun bersiap duduk melingkar, setelah semua benda seperti kursi meja dan lainnya disingkirkan ke pinggir ruangan.

"Dih gak nyaman bat, kotor duduk ginian." keluh Jeongin.

Yang lain hanya mendengus kesal menanggapi si Jeongin manja yang kerjaanya ya gitu, apa-apa ngeluh, bikin orang kayak Minho, Changbin, dan Jisung yang terbilang emosian pengen nampol maknae satu itu, tapi mereka gak tega, apalagi Jeongin suka dapet pembelaan dari Chan, dahlah mundur.

"Tahan dulu elah kotor dikit juga." balas Felix, Jeongin pun akhirnya pasrah dan duduk.

Setelah melingkar mereka masih diam duduk menyila menunggu intruksi apa yang akan dilakukan setelahnya.

"Udah gini gimana?" tanya Jisung.

"Ini gak papa main ginian? Gua takut gimana kalo ada apa-apa, kalian jangan maen maen ama ginian, bahaya." ucap Seungmin.

Seungmin memang sudah tidak setuju sejak awal, tapi omonganya tidak digubris yang lain karena penakutnya Seungmin itu sudah melegenda jadi jangan kaget karena memang Seungmin yang notabennya penakut itu nolak main Ouija.

"Chill, dulu gua pernah main  gak apa-apa tuh aman-aman aja, udahlah percaya sama gua." ucap Felix meyakinkan.

"Kita beneran bisa nanya apa aja nih?" tanya Jisung.

"Kalo gua nanya emang tuh hantu bisa ngeramal apa gimana?" tanya Minho.

"Ya mana gua tau, waktu dulu gua nanya yang biasa aja, kek nanya keberadaanya, dia jahat apa engga, gitu aja si. Gak aneh-aneh." balas Felix.

"Kapan lu main ginian?" tanya Changbin.

"Lah gua gak pernah cerita ya? Dulu gua main Ouija kan sama Bang Chan, iya gak banh?" ucap Felix menaik turunkan alisnya ke arah Bangchan.

Yang dilirik pun mengangguk, walau agak kaku tapi dia mengiyakan.

"Udahlah mulai aja lama banget si." keluh Changbin gak sabaran.

Dan akhirnya mereka bersiap, setelah papan ouija siap dibuat dengan menggunakan kertas dan koin mereka siap memainkan ouija budget rendah.

Kertas tersebut sudah ditulis oleh pensil yang selalu nyangkut ditelinga Bangchan, kemana-mana pasti bawa pensil, entah kenapa. Yang ditulis yaitu angka 0-9 abjad A-Z, Ya dan tidak, dan terkahir Selamat tinggal.

"Okay sekarang satuin jari kalian diatas koin." perintah Felix dan yang lain pun ngikut.

Semua memejamkan mata dan Felix mulai membaca jampi-jampi aneh yang hanya terdengar seperti gumaman.

"Roh.. apa kau ada disini?" ucap Felix.

Seketika suasana jadi suram, dingin dan berhawa panas membuat siapa yang berada disana akan merasakan hal yang tidak meng-enakan hati, membuat bulu kuduk merinding,  hawa dingin seakan menusuk pori-pori kulit.

Koin pun otomatis bergerak, baru sedetik bergerak Bangchan reflek melepas jarinya dari koin.

"Eh bukannya harus ada lilin?" ucap Bangchan menghentikan kegiatan.

Semua mata tertuju ke arah Felix dengan tatapan malas, hujan masih turun walau tak sederas tadi, Felix pun menggaruk tekuknya malu.

"Hehe gua lupa, gimana dong?" tanya Felix.

"Gw cari aja dulu." ucap Minho menawarkan diri.

"Lah kemana? Hujan, mau nyari kemana? Udahlah daripada keujanan mending mainnya gak jadi." ucap Jisung.

"Elah, nanggung tadi dah gerak anjir." umpat Changbin kesal.

"Iya anjir, gila bisa otomatis gerak gitu, magic anying." ucap Jeongin heboh.

Beberapa saat setelahnya, mereka dibuat terkejut dengan pintu gudang yang tiba-tiba terbuka, menampakan seseorang diambang pintu, menatap marah ke arah anak geng sesat.

"WOY! NGAPAIN KALIAN DISINI?!" tanyanya mulai masuk ke gudang.

"Bang Woojin?" ucap Jeongin melongo melihat sosok lelaki yang kita panggil saja Woojin.

"Ngapain lo pada disini? Balik kelas!" titah Woojin berapi-api

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ngapain lo pada disini? Balik kelas!" titah Woojin berapi-api.

Kim Woojin, seorang yang dikrnal dengan gelarnya yakni sebagai ketua OSIS, yang memang sudah tugasnya menegur setiap siswa untuk tidak melanggar perturan sekolah dan keberadaan ketutujuh lelaki digudang itu sudah diprediksi olehnya, karena geng mereka yang terkenal suka bolos dijam jam pelajaran.

"Woojin?" ucap Bangchan tak kalah kaget.

Semua pun berdiri, Felix menginjak kertas Ouija dan menendangnya menjauh kearah belakang guna menyembunyikannya agar tidak ketahuan.

"Balik kelas! Kalo gak gua laporin kalian ke guru BK!" ancamnya membuat mereka tertunduk dan patuh.

Alhasil mereka pun keluar dari gudang mengikuti Woojin.

Peraturan penting! Ouija bisa saja berjalan tanpa lilin, dan itu bekerja tanap mereka sadari.

"Makasih bang."


To be continued..

(n). Jangan lupa votement walaupun udah tamat ya.

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang