Part 7

1.5K 250 35
                                    

"Minho! Minho! Bangun woe!"

"Hmm?"

Minho membuka matanya yang terasa lengket, ia melihat teman-temannya kini berada mengelilinginya, sampai seseorang menyipratkan air ke wajahnya membuatnya sadar sepenuhnya.

Byur

"Wanjir, basah! Aduh, kepala gw sakit. " lirih Minho mendudukan diri.

Geng sesat sesampainya di Sungai Han ia melihat Minho terbaring tak sadarkan diri ditaman dekat sungai, melihat Minho mereka langsung menghampirinya.

"Bang lo gpp kan?" tanya Jisung cemas.

Tak hanya Jisung, semua teman-temannya ikut cemas akan hilangnya Minho dua hari ini dan saat ini ia ditemukan tengah tidur diatas rumput kering dengan sampah disekelilingnya, udah kek gembel.

Minho menatap sekeliling, ia menyadari ada kesalahan pada dirinya, ia mencoba mengingat, dan ia ingat. Terakhir ia bersama Hyunjin dikedai ramen. Dan paling akhirnya ia tengah di toilet dan bertemu sosok menyeramkan.

"Kok gw..gw kok disini?" ucap Minho bertanya-tanya.

"Harusnya kita yang nanya lo ngapain disini? Lo ngilang dua hari! Mama lo nyari, kita baru tau tadi katanya lo ngilang, lo kemana? Ngegembel lo?!" ucap Changbin ngegas, segera Felix menarik bahu Changbin sebelum terjadi baku hantam.

"Dua hari? Gw tadi lagi sama temen di kedai ramen sana, eh—" ucap Minho terhenti setelah menunjuk posisi kedai yang sebelumnya ia singgahi bersama Hyunjin untuk makan.

Tidak ada kedai disana, hanya tanah kosong, ia kembali memegang kepalanya yang terasa berputar ia mencoba mengingat apa yang terjadi, ia ingat bahwa ia sedang bersama Hyunjin.

"Kedai mana?! Lo gak liat itu cuma pepohonan? Lo udah bikin orang khawatir tau gak bang?" kini Jeongin ikut kesal melihat Minho.

"Gak, gw tadi disana sama Hyunjin, Hyunjin dia tadi neraktir gw makan, dan dua hari? Lo gila kita baru pulang dari rumah sakit tadi!" ucap Minho.

"Lo liat hp lo, ini Minggu. Lo jangan bercanda deh bang, kalo lo mau kabur, gak usah sok sok polos terus bikin khawatir orang, otak lo dimana bang?!." ucap Seungmin.

"Woy! Lo kalo ngomong biasa aja dong, lo tau tata krama kan? Dia lebih tua dari lo, lo gak liat sekarang dia udah kacau, sekarang kita ke rumah bang Minho, yuk bang." ucapnJisung kemudian membantu Minho berdiri dan membawanya menaiki motor yang diparkirnya agak jauh dari sini.

Geng sesat hanya memperhatikan punggung mereka hingga menjauh.

"Lo tau siapa Hyunjin? Lo kenal? Emang bang Minho punya temen selain kita?" tanya Jeongin.

"Gw gak tau." jawab Felix. Mereka pun berjalan mengikuti Jisung dan berniat mengantar Minho pulang ke rumahnya.

Skip

Dirumah Minho mereka sampai, seperti biasa kosong, orang tua Minho tidak ada, dia terbiasa tinggal sendiri, tanpa pembantu, walau orang tuanya orang berada alias holkay, mereka anti buang-buang duit kecuali Minho dia mah anti hemat malah.

Geng sesat duduk diruang TV dengan ruangan yang cukup luas, dan rumah ini luas, sepi, bahkan jarang dikunci seolah mempersilakan maling buat masuk, orang tuanya tidak peduli, lain dengan Minho yang seolah punya prinsip kalo harta adalah harta paling berharga, bukan seperti film yang berkata harta yang paling indah adalah keluarga melainkan hartanya yang paling indah ya harta, duit loh.

Mereka duduk melingkar dikamar Minho setelah Minho selesai mandi. Kamar Minho cukup luas dan ia menutup semua gorden kamarnya hingga gelap dan hanya bermodalkan cahaya senter berukuran besar yang diletakan ditengah lingkaran.

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang