Part 5

1.9K 259 9
                                    

Begin

"Makasih bro udah nganterin sampe rumah." ucap Woojin berdiri membungkuk dibalik kaca jendela mobil.


"Sans ae, kalo gitu gw balik." ucap Minho lalu menutup kaca jendela seraya menancap gas lalu pergi dari tempat.

Tujuan selanjutnya yaitu apartemen Jisung, dia tinggal sendiri karena orang tuanya memilih pindah keluar negeri sementara Jisung tetap di Seoul bersama keluarga lainnya, hanya saja ia memutuskan ingin tinggal sendiri.

Hujan mereda setelah beberapa waktu ini turun deras, dengan sejuta pikiran Minho mengenai ucapan Woojin melekat dikepalanya, apa Leera dibunuh? Ia bahkan tidak punya musuh. Mungkin. Selama yang ia ketahui tentang Leera tapi entahlah.

"Bang, menurut lo gimana sama omongan bang Woojin?" tanya Jisung.

"Leera gak mungkin bunuh diri, dan gak mungkin juga kita yang buhuh, gila aja." ucap Minho berdecih kemudian kembali fokus ke jalanan.

Jisung memincing, berfikir sejenak lalu menggeleng kasar menahan diri.

"Sampe sini aja bang." ucap Jisung kemudian Minho menancap rem dan berhenti tak jauh dari apartemen Jisung, mungkin perlu jalan sedikit untuk sampai.

"Gak sampe depan? Nanggung."

"Gak usah, gw balik thank's ye  bang." ucapnya akhir sebelum melenggang keluar mobil dan berjalan menuju apartemennya.

Minho pun angkat bahu, ya terserah. Ia membelokan mobilnya ke arah sebaliknya karena sebenarnya rumah Minho sudah lewat tapi ya tidak salah kan? Mengantar Jisung dahulu.

Hening tidak ada pembicaraan, bicara dengan siapa? Bahkan pandangan Minho masih fokus ke jalanan, ia memperlambat kecepatan berharap dia juga akan sampai ke rumah lebih lama.

Tinnn!!!!

Spontan ia menekan klakson mobilnya guna menghentikan mobil yang sepertinya hampir mencelakai orang.

Terlihat orang terjatuh didepan, Minho dengan segera keluar dari mobil untuk melihat keadaan orang yang baru saja ia celakai?

"Aduh, lo gpp?" tanya Minho.

Minho kebingungan dengan apa yang dilakukannya, rasa bersalah dan cemas menyertainya.

"Lo...gpp?" tanya Minho lagi karena tidak ada jawaban.

Orang itu hanya duduk menunduk, seolah menjauhi tatapan Minho rasa penasarannya yang tinggi membuatnya tergerak untuk menyapa orang itu.

"Hmm? Lo..gpp kan? Apa mau ke rumah––"

Ucap Minho terpotong setelah sosok itu menunjukan wajahnya, wajah yang membuat Minho bergidik seketika dan memilih langkah untuk menjauhi sosok tersebut.

Rasa tak percaya menyelimutinya, Minho berusaha mengucek matanya memastikan apa benar sosok yang dilihatnya ini tidak mempunyai mata?

Sosok itu berdiri, dengan lagaknya meraba-raba udara layaknya orang buta, Minho semakin memundurkan langkahnya berniat pergi menuju mobil karena mesin yang belum dimatikannya.

"Apa ada orang disana? Bisa tolong aku untuk menyebrang?"

Ucap gadis berseragam SMP itu yang semakin membuat Minho berjalan menjauhinya, langkahnya terhenti tepat setelah tubuhnya merasakan kehadiran seseorang menyentuh tubuhnya. Ia menoleh ke belakang memastikan dan tiba-tiba saja sosok itu yang ada dibelakangnya, pandanganya beralih ketempat sosok didepannya itu tadi. Tidak ada.

"Huaaaaahh." teriaknya kaget setelah sosok itu meraba-raba wajah Minho.

Sensasi dingin terasa menusuk setiap kali tangan itu menjabahi sudut wajahnya, rasa takut tak terelakan, apa yang harus dilakukan Minho?

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang