Part 14

1.2K 216 88
                                    

Miho panik dan segera berlari ke arah kamarnya yang sialnya agak jauh dari tempatnya sekarang. Takut setengah mati itu pasti, kala ia melihat orang membawa pisau dan masuk kedalam rumahnya tanpa permisi.

Tangannya masih menggenggam hp yang terus-terusan mengeluarkan sound notifikasi, sial bahkan Minho tak sempat men-silent hp nya alhasil itu terus bersuara mengundang jejak orang dengan pisau itu untuk mengikuti Minho.

Ting

Ting

Ting

Ting

Minho sekilas melihat hpnya dan langsung mematikannya, syukur kini ia berhasil sampai dikamarnya, segera ia menutup dan menguncinya. Nafasnya tak beraturan, lelah dan ketakutan itu yang dirasakan Minho, masih dengan pikiran was was ia bergerak panik mencari barang berat untuk menahan pintu.

"Nakas!" monolognya kemudain mengangkat nakas dari sisi ranjangnya dan menurunkannya didepan pintu.

Tap

Tap

Tap

Mata Minho membulat sempurna, keringat terus bercucuran akibat olahraga tadi ditambah kini ia dilanda ketakutan, ia menjaui pintu dan loncat ke atas kasur.

Tok

Satu ketukan sukses membuat bulu kuduk berdiri hingga ke ubun-ubun, ia segera membuka hp nya untuk melihat pesan teman-temannya tadi.

Seungmin
Bang, taksol gue mogok bakal ngaret  taksi gaada, njir
19.22

Jeongin
Bang, mama gue keserempet motor, gua kudu puter balik
19.22

Jangan bercanda goblok, ad orng aneh masuk rumah gua, bawa golok sat! Lo masih mau ninggalin gue?!?!
19.22

Seungmin
Asli?! Bentar gua lapor polisi dari sini
19.22

Jeongin
Maaf bang, gua gak bisa bantu:'
19.24

Chan
Gua didepan gerbang komplek lo, ada lockdown korona
19.24


Jingan
19.25
Read by 4

Dor! Dor! Dor! Brak!

"BUKA!! BUKA!! BUKAAA!!"

Tubuh Minho langsung gemetar saat pintu kamarnya digedor paksa, dan berteriak meminta dibuka, ia terus melapalkan gumaman doa sekedar menenangkannya, ia terus menatap hpnya. Teman-temannya tak kunjung datang, tapi ia sedikit merasa lega kala Seungmin bilang akan memanggil polisi ke rumahnya.

"Buka Minho~ jangan sampe gue dobrak nih pintu."

Minho berusaha membungkam mulutnya, menahan tangisnya yang entah sejak kapan terekspos, ia celingukan memandangi ruang kamarnya yang gelap dengan rasa takut.

"Hyunjin, gue butuh lo." gumam Minho berharap kawan gaib nya itu akan datang membantunya.

Nihil! Realita memang tak pernah semanis ekspetasi, berualng kali ia menggumamkan nama Hyunjin, ia tak tiba. Sial.

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang