Part 19

1.1K 209 75
                                    

"Argghhh, shhh anjing lo bang!"

"Hahaha, gua anjing? Cih, gua jauh lebih buas dari sekedar anjing! Camkan itu!"

"Mau lu apa sih bang? Cukup ya bang! Ini udah kelewatan, lu gak normal!"

Bugh!

"Tutup mulut lo! Atau gua tutup usia lo!"

Seperti dugaan kita sebelumnya. Chan, kini sedang berhadapan dengan Felix, yah perlu diperjelas bahwa Felix sudah mengetahui pelaku ini semua itu Chan, tapi ia mau tutup mulut karena imbalan yang ia dapat dari Chan itu berpengaruh untuknya.

Felix hanya meringis kesakitan, merasakan benda kecil nan dingin yang kini berada jauh didalam organ kakinya. Setelah tembakan itu, Felix merasakan yang namanya mati rasa, kakinya tak berhenti mengeluarkan darah, luka karena peluru itu bukan main-main sakitnya.

Setelah menyekap Felix, Chan meletakan pistolnya diatas meja, jauh dari jangkauan Felix yang diikat dikursi. Felix tak bisa berontak, tubuhnya lemah tak bertenaga, Felix hanya pasrah berharap esok ia masih bisa menatap langit, dan bertemu teman-temannya, terutama Changbin, yang sangat dirindukannya.

"Berguna juga ya, shootgun yang gua pinjem di si Jisung, bagus juga tuh bocah punya ginian, hahaha." ucap Chan tertawa kemudian meninggalkan Felix setelah mengunci pintunya dari luar.

"ARRGGGHH!! BANG! BANG CHAN!! CHAN!! AAAARRGHHH ANJING!! LEPASIN GUA!! SHH AH KAKI GUA!!" teriak Felix mencoba berontak sayangnya itu sia-sia.

"Harusnya gua kasih tau anak-anak sejak awal." gumam Felix kemudian tertunduk dengan penuh penyesalan.

Chan, dengan santai berjalan menuju ruang tamu, ia duduk relax menikmati vodka, entah sejak kapan ia mulai minum, karena yang diketahui orang tentang Chan, Chan bukan orang yang seperti itu, terlihat dari kesehariannya yang kalem dan gak banyak gaya.

Sementara itu, Minho, Jisung, Seungmin, dan Jeongin berkumpul didepan rumah itu, mencoba menelisik, mereka masih tidak percaya omongan Hyunjin yang mengatakan Chan lah pelaku dibalik pembunuhan selama ini, Chan itu panutan, pemimpin dan orang yang bisa diandalakan. Agak berat hati jika sampai dugaan mereka salah mengenai Chan.

"Lu yakin itu bang-Chan?" tanya Jeongin.

"Gua gak yakin, tuh orang emang bang-Chan? Gak jelas mukanya, eh bang coba lo misscall nomor hp nya, suruh dia kesini, bilangin Felix disekap." ujar Seungmin.

Minho merasa terhentak, benar juga kata Seungmin, Minho kemudian mengeluarkan hp dari saku jacket nya dan mencoba menghubungi Chan. Sementara tangannya memegang hp di kuping, tapi pandangannya mengarah ke jendela yang memperlihatkan orang sedang duduk minum diatas Sofa berwarna merah marun itu.

Drrrtt.

"Diangkat gak?" tanya Jisung.

"Bentar."

Telpon menyambung, kini mata mereka memandang dari jendela tak percaya, kini mereka melihat sosok itu tengah mengangkat telpon berbarengan telpon Minho yang menyambung. Dengan gugup Minho mencoba memastikan. Demi apa mereka mulai merasakan aura aura kebenaran tapi itu menyeramkan.

"Ha-halo Chan? Lo dimana?" tanya Minho berusaha sekuat tenaga agar tidak terlihat mencurigakan.

"Hmm, gua di rumah kenapa?"

"Eu..gimana Felix? Udah dijemput?" tanya Minho basabasi.

"Udah, udah pulang. Gimana disana seru gak nginep?"

Jeda beberapa detik, Minho sudah berkeringat sekarang rasanya deg deg an takut saja kalo sampai Chan melihatnya disini entah apa yang akan dilakukannya.

Ghost Friend || HyunHo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang