Written by
Kyutebaekyeol.
Original story
http://archiveofourown.org/works/19020214.
Trans by
Byunmeey..
.
Chanyeol melirik jam tangannya, menahan untuk tak menguap sembari mengamati rekan barunya yang ceria, yang sedang sibuk membuat kopi instan untuk keduanya di pantry. Sudah pukul satu dini hari tapi anehnya Baekhyun masih terlihat segar, dengan senyuman lebar yang sepertinya terpampang permanen di wajahnya, tak memperlihatkan tanda kelelahan sedikitpun.
"Apa kau tak lelah?" Chanyeol berkata sesaat setelah Baekhyun duduk di sampingnya dan memberikannya minuman berkafein itu.
"Sedikit." Baekhyun menjawab dengan jujur, mulutnya terbuka lebar saat ia meregangkan tubuh pegalnya. "Tapi pekerja magang tak boleh malas." Ia menghembuskan nafas dan meminum kopi susunya dalam sekali gerakan seolah ia tengah menenggak sekaleng bir.
Chanyeol memandang sisa minuman yang tertinggal di kedua ujung bibir Baekhyun hingga membentuk kumis. Baekhyun tak terlihat seperti berniat untuk menyekanya dan pemandangan itu cukup mengusik Chanyeol. Dengan pelan, ia meraih tisu basah yang tersimpan di saku celananya, menarik dan mengulurkannya ke arah Baekhyun.
Hasrat membersihkan, ia tak dapat menahannya, sebagai ayah dengan dua anak nakal, ia memastikan untuk selalu siap dan waspada dengan segala kemungkinan yang mereka miliki untuknya. Tisu basah merupakan salah satu kebutuhan yang harus selalu tersedia sepanjang waktu, sampai titik di mana hal itu sudah menjadi kebiasaan. Anaknya sangat menyadari kebiasaan itu dan mereka akan mengerjainya dengan berlari menjauh ketika melihat dirinya memegang tisu basah di tangan.
Merasa terganggu saat mengetahui Baekhyun tak merespon atau setidaknya melirik tisu basah itu, akhirnya Chanyeol mengambil satu lembar tisu dan memberikannya pada Baekhyun lagi. Ketika alis Baekhyun menyatu, mungkin bingung selagi menatapnya balik, seketika Chanyeol tak dapat bernafas. Tatapan yang dilemparkan padanya cukup mengintimidasi. 'Apa ia tersinggung?'
"Sisa krim," Chanyeol menjelaskan sembari menunjuk mulutnya sendiri. Ia tersenyum ketika Baekhyun akhirnya mengambil tisu basahnya dan menyeka noda di mulutnya. Lalu, dengan hati-hati ia membuang tisu bekas itu ke tempat sampah di ujung pantry. Ia dapat melihat wajah bersih Baekhyun dengan jelas saat ini.
'Ah, ada tanda lahir di atas bibirnya.' ia berpikir, menjilati bibirnya tanpa sadar.
"Okay, cukup berbincangnya. Aku harus melanjutkan pekerjaanku." Baekhyun memberi tahu, lalu bangkit dari duduknya untuk mencuci gelas di wastafel.
Menyesap tetesan terakhir dari kopinya, Chanyeol berdiri di samping Baekhyun, bersiap untuk membersihkan gelasnya juga. "Tapi ini sudah lewat tengah malam, apa perusahaan membayarmu untuk kerja lembur?"
Mengangkat bahunya sekilas, lalu Baekhyun mengambil gelas Chanyeol, menyabuninya dengan busa pencuci piring. "Mereka tidak." Ia menyatakan. "Aku hanyalah pekerja paruh waktu di sini. Jadi, aku bekerja dari pukul delapan pagi hingga satu siang."
"Lalu, apa yang kau lakukan saat ini?" Chanyeol harus bertanya, rasa penasarannya mulai terusik sekarang.
Meletakkan gelas di atas rak pengering, Baekhyun mengalihkan pandangannya ke arah Chanyeol. "Aku harus menyelesaikan tugasku hari ini. Aku tak bisa tidur nyenyak jika tak begitu karena nantinya pekerjaan yang tak selesai akan menghantuiku." Ia cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty's Twinkle Little Stars (IndoTrans)
FanfictionTak ada pengasuh lagi di kediaman Park. Setelah usaha yang melelahkan dalam mencari seseorang untuk menjaga anaknya, akhirnya Chanyeol mempekerjakan pengasuh lelaki untuk menemani anak nakalnya. Semua terlambat ketika Chanyeol menyadari bahwa sekara...