Written by
Kyutebaekyeol
.
Original story
http://archiveofourown.org/works/19020214
.
Trans by
Byunmeey
..
.
"Biar kutebak, kalian pasti bertengkar lagi," Jongdae mendengus sambil menggigit tusuk gigi yang ada di dalam mulutnya. "Sangat tak mengejutkan sama sekali."
Chanyeol cemberut selagi mendorong troli belanjanya melewati lorong keripik dengan menggerutu. "Aku hanya menasehatinya untuk berhenti bersikap manis pada semua orang di sekitarnya. Beberapa orang akan salah paham dengan niat baiknya. Tapi ia malah berkata jika aku kekanakan, cemburu akan hal sepele seperti itu," ia memutar bola matanya dan melempar keripik favorit Baekhyun ke dalam troli kosong.
Jongdae menaikkan bahunya sekilas dan menepuk punggung Chanyeol. "Tenanglah. Seperti biasanya, kalian berdua akan marah pada satu sama lain di pagi hari dan saat malam tiba, kalian tak dapat berhenti tersenyum seolah tak terjadi apa-apa pagi itu."
"Appa?" Sehun menarik lengan Chanyeol dan menunjuk kakaknya yang tengah menghampiri mereka, membawa sekantung tepung.
"Ya, Little Star," Chanyeol membelai kepala anaknya, lalu menatap bahan-bahan cookies di dalam troli mereka yang telah dipenuhi oleh Jongin dan Sehun.
"Daddy suka cookies cokelatmu. Kupikir kau harus membuatnya lebih banyak, supaya Daddy senang," Jongin mengusulkan dengan tulus.
Sehun mengangguk, menyetujui perkataan kakaknya. "Appa hanya harus membuat yang lebih besar daripada sebelumnya. Aku yakin Daddy akan memaafkanmu."
"Kalian selalu berada di sisi Daddy. Jika terus seperti itu, kau akan memanjakannya," Chanyeol menghembuskan nafas, memutar matanya untuk kesekian kalinya. "Kau juga begitu," ia mencibir, melirik Jongdae yang tengah mengonsumsi sample makanan di hadapan mereka, terang-terangan mengabaikan Chanyeol.
"Kau yang lebih memanjakannya, Appa," Sehun mendengus.
...
Chanyeol selalu menunggu Baekhyun pulang setiap harinya. Pekerjaan prianya sebagai paramedis menempatkannya di bawah tekanan dan Chanyeol ingin menjadi pilar baginya untuk bersandar.
Chanyeol tahu jika Baekhyun sangat mencintai pekerjaannya. Ia bahkan tak mengeluh saat harus bekerja double shifts selama tiga minggu terakhir untuk menggantikan temannya.
Ia baru saja akan mengganti saluran televisi ketika mendengar suara kode pintu mereka berbunyi.
"Aku pulang," Baekhyun berkata dengan lelah. "Pretty?" ia memanggil, mencari keberadaan Chanyeol di tengah redupnya lampu apartemen.
"Mencariku, cheap peach?" Chanyeol menyeringai selagi melangkah ke arah Baekhyun dan menariknya ke dalam sebuah pelukan. Bau kuat dari antiseptik yang tertinggal di tubuh lelakinya selalu berhasil membuat Chanyeol mengerutkan hidung kesal.
"Aku merindukanmu," Baekhyun membisik, menenggelamkan wajahnya ke dada bidang yang lebih tingi.
Chanyeol mengernyit, Baekhyun selalu menciumnya dahulu setelah sampai, kecuali ia tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Tak ingin mendesak prianya lebih jauh, ia mencium kening Baekhyun, lalu menarik tangannya dengan lembut, mengajak ke dalam kamar. "Aku telah menyiapkan air hangat untukmu, mandi dan nikmatilah."
Baekhyun terlalu lelah bahkan hanya untuk membuka mata. Ia membiarkan Chanyeol melepas bajunya dan menggendongnya masuk ke dalam bathup dengan hati-hati.
Setelah memastikan Baekhyun nyaman di dalam air, Chanyeol duduk di lantai dan mengusap kaki lembut pasangannya itu.
"A-aku bersyukur bayinya masih hidup, untungnya kami datang tepat waktu," Baekhyun menghela nafas selagi mengusap mata berairnya dengan punggung telapak.
Chanyeol mengelus pipi merah Baekhyun. "Siapa yang telah melakukan ini padamu?" ia bertanya, mengerti dengan baik bahwa luka merupakan salah satu resiko dari pekerjaan Baekhyun.
"Ibu dari bayi itu tak mengizinkan kami mendekati anaknya yang sedang sakit, jadi ia menamparku," Baekhyun bercerita, menepuk-nepuk pipinya sendiri, lalu tersenyum lemah ke arah Chanyeol.
Chanyeol mendekat untuk mencium ujung bibir Baekhyun. "Kau mau cookies, cheap peach?" ia tersenyum saat mendapat anggukan singkat dari Baekhyun.
"Cookies cokelat berukuran tiga kali lipat milikmu selalu berhasil menaikkan suasana hatiku," Baekhyun menyengir.
Saat Chanyeol kembali ke kamar mandi, membawa sebaki cookies buatannya, ia mendapati Baekhyun telah tertidur di bathub hangat itu. Ia memutuskan untuk duduk di lantai lagi sembari mengelus pipi Baekhyun dengan jari untuk membangunkannya.
"Cheap peach, ini cookiesmu," ia berkata dengan pelan, kemudian mengulurkan satu cookies berukuran besar pada Baekhyun. Ia tertawa saat mata Baekhyun masih tertutup tapi ia tetap memakan semuanya.
Chanyeol memutuskan untuk segera mempercepat acara mandi itu. Ia meraih loofah di atas countertop dan mulai menggosoknya ke seluruh tubuh Baekhyun, terlebih kakinya yang pegal.
Baekhyun mendengung nyaman, lalu menenggelamkan badannya, menyisakan kepalanya di atas air sembari melihat Chanyeol yang tengah memijat tangan dan kakinya. Ia tersenyum selagi mencari tangan Chanyeol di dalam air, terkekeh saat menemukan jari panjangnya.
Baekhyun mengeluarkan tangannya dari air, kemudian menggerakkan ibu jarinya di atas tanda pernikahan mereka yang terlihat cantik di jari Chanyeol. Cincin pernikahan mereka berkilau sangat indah di bawah cahaya kamar mandi.
"Sudah dua tahun berlalu," Baekhyun menatap dalam mata Chanyeol. "Aku sangat mencintaimu, Pretty," ia membisik.
Hati Chanyeol berbunga saat ia melihat senyuman tersemat di wajah Baekhyun. Meletakkan telapak di tengkuk suaminya, ia menarik Baekhyun mendekat hingga bibir mereka menempel.
Keduanya tak dapat berhenti mendesah senang saat bibir mereka mulai bergerak dengan penuh gairah. Dalam sekejap, mereka mulai menuntut untuk lebih.
"Aku juga mencintaimu, cheap peach," Chanyeol terengah di antara nafas mereka yang tercampur.
THE END
.
.
.
Translator's Note
It's donee guyss!! It's totally done finally😚
Semoga kalian suka dan enjoy sm cerita inii, as much as i do cause this was like one of the fluffiest story i've ever read. Semoga juga endingnya memuaskan hati kalian🥰
Oh iya, jadi disini Baekhyun dipanggil Daddy and it's so strange indeed. But again, that's the point of this whole story. The weirdnesses tho😂
Aku berniat ngeganti panggilan itu, takut kalian risih atau gasuka tapi ya aku sbg translator bisa apa. Lagian, itu tuh bisa jadi ciri khas ceritanya, so i decided to not to.
Selalu, terima kasih buat yang udah baca, komen, apalagi vote. That's truly meant a lot to me😭
See you in the next story and always have a nice day!🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty's Twinkle Little Stars (IndoTrans)
FanfictionTak ada pengasuh lagi di kediaman Park. Setelah usaha yang melelahkan dalam mencari seseorang untuk menjaga anaknya, akhirnya Chanyeol mempekerjakan pengasuh lelaki untuk menemani anak nakalnya. Semua terlambat ketika Chanyeol menyadari bahwa sekara...