Part 2

4.5K 573 8
                                    

Written by
Kyutebaekyeol

.

Original story
http://archiveofourown.org/works/19020214

.

Trans by
Byunmeey

..

.

Park Chanyeol senang karena pengasuh barunya mulai bekerja dua minggu lagi. Mempercayai sepupunya, ia membiarkan Jongdae mengatur semuanya dan memutuskan untuk memberikan pengasuh lelaki itu percobaan selama seminggu sebelum ia mempekerjakannya. Anak-anak akan tinggal dengan kakeknya sementara, jadi Chanyeol akhirnya punya kesempatan untuk mengunjungi kantor barunya.

Meletakkan boks besar di atas meja kerjanya, mata Chanyeol menjelajahi sekitar. "Tak cukup buruk sebagai permulaan. Kantor yang bagus, Mr. Park Chanyeol, Kepala Departemen Pemasaran LOEY Mall," ia tersenyum penuh apresisasi, jari-jari kasarnya menelusuri dengan lembut papan nama hitam dan emasnya yang bertengger di atas meja mahoni. Ia mengeluarkan bingkai foto berukuran sedang dari dalam boks yang dibawanya dan menyusun dengan rapi di tepi meja besar itu. Ibu jarinya mengusap foto anaknya dan istrinya yang telah meninggal, semua tersenyum kembali padanya dengan puas.

"Jika kau masih hidup, kau akan sangat bahagia mengetahui akhirnya aku bekerja dengan ayahku sekarang, Yu Yan," Ia bergumam. Pergi diam-diam dengan Yu Yan dan berakhir menikah di China dengan usia yang masih dua puluh tahun adalah keputusan terbaik yang pernah ia buat sejauh ini. Ia tak pernah menyesalinya. Mencintai Yu Yan, bahkan dengan sedikit waktu yang diberikan merupakan sebuah berkat yang luar biasa. Yu Yan meninggal setelah melahirkan Sehun, anak kedua mereka. Ia datang dari keluarga yang berada. Ayah mertuanya memiliki perusahaan pengiriman yang besar dan Chanyeol pernah membantunya selama beberapa tahun.

Semenjak ia pergi, ia tak pernah berbicara dengan ayahnya, tetapi masih dekat dengan ibunya. Chanyeol merupakan satu-satunya pewaris Park Chan Co. Group dan tentu saja ia diharapkan untuk mewariskan seluruh harta keluarganya. Sejak kecil, ia telah dilatih untuk menjadi orang sukses selanjutnya. Tapi takdir membawanya pada Yu Yan. Mereka pergi ke sekolah yang sama di luar negeri dan jatuh cinta. Ia sepenuhnya dibutakan oleh cintanya untuk Yu Yan. Chanyeol mengikutinya ke China terlepas dari semua permohonan orang tuanya untuk tak pergi. Ia melakukan segalanya dengan baik di China, keinginan untuk kembali ke Korea pun tak singgah sama sekali di pikirannnya.

Namun, panggilan yang ia terima dari ibunya bulan lalu membuat pikirannya berubah. Ibunya mengatakan jika ayahnya sakit dan ia mau melihat cucunya sebelum meninggal. Ia melupakan keluarganya hanya untuk bersama kekasihnya, meski begitu ayahnya tak pernah mengatakan sesuatu yang menyakitinya. Kepala keluarga Park itu tak pernah berteriak ataupun mengancam Chanyeol karena dirinya yang tidak taat, ayahnya hanya menolak untuk berbicara dengannya. Ia membiarkan Chanyeol pergi, secara diam-diam. Dan Chanyeol terlalu malu untuk pulang, untuk mencari kenyamanan dari orang tuanya setelah istrinya meninggal.

Sebenarnya, Yu Yan selalu menginginkan dirinya untuk mengunjungi orang tua Chanyeol. Mengenalkan anaknya pada ibu mertua hanyalah satu-satunya keinginan sebelum ia meninggal.

"Ayahmu membutuhkanmu sekarang, Chanyeol. Aku sudah mempunyai anak tertuaku untuk menemaniku di sini. Jangan mengkhawatirkanku. Aku rasa Yu Yan juga menyukai hal ini. Tapi kau harus berjanji sesuatu padaku. Aku ingin melihat cucuku juga sesekali. Jadi bawa mereka kemari saat liburan agar aku bisa memanjakan mereka juga."

...

Pertama kali ia bertemu ayahnya kembali setelah bertahun-tahun pergi, itu sangat canggung. Bahkan ayah dan dua anaknya tak bisa berpelukan dengan baik. Ia bersyukur karena anaknya tak ada masalah untuk menerima kakeknya terlepas mereka yang tak pernah bertemu sebelumnya. Ayahnya telah banyak memanjakan mereka, tapi Chanyeol tak akan mengeluh. Melihat wajah ayahnya yang tersenyum ramah ketika ia bermain bersama cucunya menenangkan hatinya.

Akhir-akhir ini Chanyeol ingin belajar lebih mengenai perusahaan ayahnya, jadi ia meminta untuk mengisi tempat kosong, yaitu sebagai kepala departemen pemasaran. Ia telah memiliki pengalaman dan kualifikasi untuk pekerjaannya, karena dahulu ia memberikan kontribusi kepada ayah mertuanya selama beberapa tahun sebelumnya. Saat ini, ia bahkan menghadiri wawancara dan mencapai posisinya dengan adil serta jujur. Semua orang tahu jika CEO nya mempunyai anak namun tak ada yang pernah melihat anak itu sebelumnya. Ia dijuluki sebagai anak misterius CEO omong-omong.

Bekerja dari beda sudut pandang, tak langsung naik jabatan akan menjadi jalan yang tepat untuk belajar. Ia berpikir dalam hati, dirinya masih harus banyak tahu dan mengerti mengenai "kerajaan" ayahnya.

Tapi tentu saja, menjadi satu-satunya pewaris CEO, ia diberikan hak istimewa yakni waktu istirahat selama sebulan, untuk dirinya dan anaknya menetap dengan nyaman di tempat baru mereka terlebih dahulu. Mencari pengasuh yang cakap untuk mengurus anaknya tentu bukan tugas yang mudah.

Sebelumnya, ia merawat anaknya dengan bantuan orang tua Yu Yan namun sekarang mereka sudah kembali ke Korea, seluruhnya baru dan mengerikan untuk kedua anaknya. Chanyeol menyadari perubahan drastis dari perilakunya. Akhir-akhir ini Jongin selalu berulah dan Sehun terkadang menjadi lebih diam daripada dirinya yang biasa.

"Waktu akan menyembuhkan segalanya, nak. Tolong bertahan."

TBC

.

.

.

Translator's Note

Hello dearest reader..!❤

Chapter kali ini cuma nyeritain masa lalu Chanyeol. Karena ini cerita yang super ringan dan fluff menurutku, jadi masa lalu diceritain di awal supaya kalian gak bertanya-tanya dan pusing bacanya wkwk. Buat momen chanbaek akan ada di chapter berikutnyaa!!😉

Sekali lagi, terima kasih buat semua yang udah baca. Aku selalu berharap kalian suka sama cerita maupun translate an nya eheh😊

See you in the next chapter and have a nice day!🍃

Pretty's Twinkle Little Stars  (IndoTrans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang